Puluhan Pendaki Bersih-bersih di Galunggung
A
A
A
TASIKMALAYA - Para pendaki dari berbagai daerah memadati Caldera atau kawah bekas letusan Gunung Galunggung di Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, kemarin.
Mereka sengaja berkumpul untuk bersih-bersih gunung dari sampah yang berserakan. Selain itu ke giatan yang digagas Forum Ko mu ni kasi Pecinta Alam Tasikmalaya (FKPAT) ini pun sebagai rangkaian dari peringatan HUT RI ke-70. Selain dari Tasikmalaya, para pendaki yang datang berasa dari Bandung, Garut, Bogor, Ciamis, Banjar, hingga Cilacap Jawa Tengah.
Sejak Minggu sore (16/8) mereka berada di gunung yang dikenal melimpah kandungan pasir berkualitas baik ini untuk melaksanakan kegiatan. Dalam kegiatan bersih gunung, para pendaki juga memberikan penyuluhan kepada pengunjung agar menjaga kebersihan.
Pasalnya, banyak para pendaki dan pengunjung yang datang justru menimbulkan persoalan lain dengan banyaknya sampah berserakan dimana-mana. Sehingga malah merusak kondisi alam terlebih sampah plastik yang ditinggalkan yang membutuhkan waktu puluhan tahun agar bisa membusuk dalam tanah.
“Saat ini animo anak muda untuk naik gunung sangat tinggi, padahal mereka tidak memiliki bekal pengetahuan dan mental yang baik berkenaan dengan kondisi alam. Masih mending mereka selamat kembali ke rumahnya setelah asyik ber-selfie ria di atas gunung, namun banyak ditempat lain yang justru berakibat kecelakaan. Serta menyisakan sampah yang mereka buang begitu saja,” ungkap anggota KPA KAPPA CJEA Tasikmalaya Yudi Kadarusman.
Senada dengan Yudi, Anggota FKPAT Terry Gunawan menyebutkan, ketika berhadapan dengan alam maka ada aturan tegas di sana. L
Nanang kuswara
Mereka sengaja berkumpul untuk bersih-bersih gunung dari sampah yang berserakan. Selain itu ke giatan yang digagas Forum Ko mu ni kasi Pecinta Alam Tasikmalaya (FKPAT) ini pun sebagai rangkaian dari peringatan HUT RI ke-70. Selain dari Tasikmalaya, para pendaki yang datang berasa dari Bandung, Garut, Bogor, Ciamis, Banjar, hingga Cilacap Jawa Tengah.
Sejak Minggu sore (16/8) mereka berada di gunung yang dikenal melimpah kandungan pasir berkualitas baik ini untuk melaksanakan kegiatan. Dalam kegiatan bersih gunung, para pendaki juga memberikan penyuluhan kepada pengunjung agar menjaga kebersihan.
Pasalnya, banyak para pendaki dan pengunjung yang datang justru menimbulkan persoalan lain dengan banyaknya sampah berserakan dimana-mana. Sehingga malah merusak kondisi alam terlebih sampah plastik yang ditinggalkan yang membutuhkan waktu puluhan tahun agar bisa membusuk dalam tanah.
“Saat ini animo anak muda untuk naik gunung sangat tinggi, padahal mereka tidak memiliki bekal pengetahuan dan mental yang baik berkenaan dengan kondisi alam. Masih mending mereka selamat kembali ke rumahnya setelah asyik ber-selfie ria di atas gunung, namun banyak ditempat lain yang justru berakibat kecelakaan. Serta menyisakan sampah yang mereka buang begitu saja,” ungkap anggota KPA KAPPA CJEA Tasikmalaya Yudi Kadarusman.
Senada dengan Yudi, Anggota FKPAT Terry Gunawan menyebutkan, ketika berhadapan dengan alam maka ada aturan tegas di sana. L
Nanang kuswara
(ftr)