Media Asing Beritakan Serpihan Pesawat Trigana Air Ditemukan
A
A
A
JAYAPURA - Media asing memberitakan serpihan Pesawat Trigana Air yang hilang kontak saat terbang dari Jayapura ke Oksibil, Papua, berhasil ditemukan. Serpihan pesawat ditemukan di daerah pegunungan terpencil.
Seorang pejabat Kementerian Perhubungan Indonesia, seperti dikutip dari USA Today, Minggu (16/8/2015) mengatakan, bahwa serpihan Pesawat Tigana Air tipe ATR 42 call sign PK-YRN telah ditemukan di distrik Oktabe, Papua.
Puing-puing itu ditemukan oleh warga desa yang mengatakan telah melihat pesawat menabrak gunung.
Meski puing-puing pesawat telah ditemukan, namun nasib dari 49 penumpang, termasuk lima anak-anak, dan lima awak masih belum diketahui.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Perhubungan Indonesia mengatakan bahwa pesawat Trigana Air telah hilang kontak pada sore hari saat terbang dari ibukota Papua, Jayapura ke kota Oksibil.
"Pesawat berjenis twin turbo dengan nomor penerbangan ATR42-300 hilang kontak 33 menit setelah lepas landas setelah terbang lebih dari 42 menit," bunyi pernyataan tersebut. Meski begitu tidak ada indikasi pangilan darurat dari pesawat yang nahas tersebut.
Kementerian Perhubungan Indonesia lewat akun twitternya menyatakan, bahwa pencarian telah dihentikan karena gangguan cuaca yang mempengaruhi jarak pandang. Pencarian akan dilakukan kembali pada Senin pagi.
Uni Eropa telah melarang maskapai penerbangan Indonesia untuk terbang ke Eropa karena masalah keamanan.
Pada bulan Juni tahun ini, regulator Uni Eropa tetap memberlakukan keputusannya itu, kecuali terhadap empat maskapai penerbangan. Trigana Air Service adalah maskapai yang dilarang melakukan penerbangan antar benua.
Sebelumnya, pada bulan Desember lalu sebuah pesawat Air Asia jatuh di Laut Jawa dalam perjalan dari Surabaya, Indonesia, ke Singapura dan menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 162 orang.
Sedangkan pada bulan Juni lalu, lebih dari 100 orang tewas ketika sebuah pesawat militer jatuh ke lingkungan perumahan di Medan, kota terbesar ke tiga di Indonesia.
Seorang pejabat Kementerian Perhubungan Indonesia, seperti dikutip dari USA Today, Minggu (16/8/2015) mengatakan, bahwa serpihan Pesawat Tigana Air tipe ATR 42 call sign PK-YRN telah ditemukan di distrik Oktabe, Papua.
Puing-puing itu ditemukan oleh warga desa yang mengatakan telah melihat pesawat menabrak gunung.
Meski puing-puing pesawat telah ditemukan, namun nasib dari 49 penumpang, termasuk lima anak-anak, dan lima awak masih belum diketahui.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Perhubungan Indonesia mengatakan bahwa pesawat Trigana Air telah hilang kontak pada sore hari saat terbang dari ibukota Papua, Jayapura ke kota Oksibil.
"Pesawat berjenis twin turbo dengan nomor penerbangan ATR42-300 hilang kontak 33 menit setelah lepas landas setelah terbang lebih dari 42 menit," bunyi pernyataan tersebut. Meski begitu tidak ada indikasi pangilan darurat dari pesawat yang nahas tersebut.
Kementerian Perhubungan Indonesia lewat akun twitternya menyatakan, bahwa pencarian telah dihentikan karena gangguan cuaca yang mempengaruhi jarak pandang. Pencarian akan dilakukan kembali pada Senin pagi.
Uni Eropa telah melarang maskapai penerbangan Indonesia untuk terbang ke Eropa karena masalah keamanan.
Pada bulan Juni tahun ini, regulator Uni Eropa tetap memberlakukan keputusannya itu, kecuali terhadap empat maskapai penerbangan. Trigana Air Service adalah maskapai yang dilarang melakukan penerbangan antar benua.
Sebelumnya, pada bulan Desember lalu sebuah pesawat Air Asia jatuh di Laut Jawa dalam perjalan dari Surabaya, Indonesia, ke Singapura dan menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 162 orang.
Sedangkan pada bulan Juni lalu, lebih dari 100 orang tewas ketika sebuah pesawat militer jatuh ke lingkungan perumahan di Medan, kota terbesar ke tiga di Indonesia.
(sms)