Ratu Semalam Jadi Pusat Perhatian

Minggu, 16 Agustus 2015 - 09:58 WIB
Ratu Semalam Jadi Pusat...
Ratu Semalam Jadi Pusat Perhatian
A A A
Jelang pernikahan merupakan salah satu peristiwa sakral dan menegangkan bagi calon mempelai. Salah satu elemen yang banyak menyita perhatian adalah mempersiapkan gaun pengantin.

Ragam pilihan gaun pengantin saat ini banyak sekali. Mulai dari rancangan desainer, pilihan majalah mode, website , dan lainnya bisa menjadi referensi.

Tinggal memilih yang sesuai karakteristik dan konsep pernikahan. Namun, tren busana pengantin berubah seiring perkembangan mode. Desainer APPMI Jawa Tengah Ina Priyono mengusung tema “‘Enchanting Chance” sebagai tren busana muslim tahun ini. “Enchanting Chance” menjadi eksistensi dalam pameran koleksi busana pengantin muslim. Tema tersebut diartikan memberikan kesempatan momen indah sekali seumur hidup menjadi sesuatu yang memikat.

Pengantin muslim sering kesulitan memperoleh gaun pengantin yang sesuai kaidah agama. Seorang muslimah tetap ada batasan yang harus diterapkan dalam memilih gaun sebagai Ratu Semalam. “Gaun pengantin muslim tetap dalam koridor santun dengan gempita rona yang menyenangkan,” ujar Ina. Ina tidak hanya terpaku pada warna klasik, yaitu putih sebagai lambang kesucian.

Alternatif warna lebih berani seperti hijau, merah, tosca, atau biru menjadi alternatif pilihan sang pengantin berbaur dengan warna-warna pastel lembut. Warna lembut memang masih jadi favorit, termasuk di panggung fashion konvensional. Garis rancangan ciri khas Ina seperti kerah tinggi, bagian atas berstruktur tegas dan detail dijumpai dalam koleksi busana. Aplikasi hiasan berupa payet, batu, dan swarosky menjadi tampilan gaun lebih mewah.

Pemilihan bahan yang tepat memperkuat kesan glamour, seperti sifon silk, lace, brokat, dan batik. Sentuhan tradisional seperti batik motif Jawa Tengah memang tidak pernah ketinggalan dan sudah menjadi ciri khas. Batik hadir sebagai pemanis sekaligus menguatkan sisi etnik dalam gaun. Keragaman motif sangat menarik untuk dieksplorasi sehingga menyulap gaun lebih indah. Ina mengaku lebih rumit dalam pengerjaan busana pengantin.

“Waktu pengerjaan lebih lama dan aksesori pendukungnya lebih banyak variasi. Detail diperlukan agar terlihat gaun lebih indah dan mewah,” ucapnya. Selain untuk mempelai wanita, sang pendamping hidup tak luput dari perhatian Ina. Desain rancangan untuk Raja Semalam dituangkan dalam enam koleksi khusus. “Penampilan pria agar selaras dengan wanita pujaan hatinya,” katanya.

Setiap desainer mengusung tema berbeda membuat calon pengantin memiliki banyak pilihan. Novita Sanjaya dalam koleksi CINOBI membawa tema “Jalur Sutra” untuk pengantin koleksi Spring Summer 2016. Jalur Sutra (The Silk Road) memberikan calon pengantin yang berkonsep internasional. Jalur Sutra merupakan penghubung lalulintasperdagangandaratantara Asia dan Eropa.

“Koleksi busana ini seolah melakukan napak tilas mengeksplorasi beberapa titik perhentian Jalur Sutra,” ujar Novita. Perjalanan dimulai dari Tiongkok untuk menggambarkan sosok perempuan di negeri ini yang cantik, elegan, dan feminim. Novita “melanjutkan” perjalanan ke negara Asia dan Eropa menggambarkan gaun menjadi tampilan unik. Garis rancangannya menggabungkan kebaya dan dress.

Kolaborasi budaya masih ditemui dalam koleksi gaun pengantin lainnya. Pemilihan warna klasik off white dan warna pastel menyulap gaun pengantin terlihat romantis dan modern. Novita menjatuhkan pilihan balutan warna peach, peach coral, ashgrey, dusty pink, and mint green . Gaungaun dengan siluet slim dan ballgown kaya detail berupa organic detail, fabric lawyering, mixing colour, furing, swarowsky beading.

Detail tersebut mempermanis material kain refine fabric, silk chiffon, silk organza, silkgazare, emboss jacquard, and french lace. Permainan furing dan bahan tampak terlihat menjadi sebuah gradasi warna indah memperkuat kesan grafis dari bahan yang ada. Detail klasik seperti taburan bebatuan swarowsky menghadirkan kesan mewah sekaligus abadi.

Hendrati hapsari
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1125 seconds (0.1#10.140)