Jadi Titik Jalur Sutra, Dongkrak Wisman ke Semarang

Jum'at, 14 Agustus 2015 - 07:34 WIB
Jadi Titik Jalur Sutra,...
Jadi Titik Jalur Sutra, Dongkrak Wisman ke Semarang
A A A
Jalur Samudra (sutra) Cheng Ho yang merupakan jejak pelayaran Laksamana asal China kemarin resmi diluncurkan Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Peresmian jalur sutra itu dinilai menjadi magnet pendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Semarang. Menurut Arief, Cheng Ho berlayar keliling berbagai negara sebanyak tujuh kali dan lima di antaranya mampir ke Indonesia. Semarang merupakan kota di Indonesia yang paling dekat dengan sosok Cheng Ho karena pernah tinggal di daerah berjuluk Kota Lunpia itu. Cheng Ho berlabuh di Semarang karena ada awak kapalnya yang sakit, yaitu Wang Jinghong atau nama lainnya Dampo Awang atau Kiai Jurumudi Dampo Awang.

“Jalur Samudra Cheng Ho dimulai dari Aceh, Batam, Babel, Palembang, Jakarta, Cirebon, Semarang, Tuban, Surabaya, dan Bali. Wisata napak tilas diharapkan wisatawan asing yang datang ke Indonesia, terutama wisatawan dari Tiongkok (China) dan sekitarnya,” katanya di sela-sela peluncuran Jalur Samudra Cheng Ho kemarin. Peluncuran itu dimeriahkan dengan kirab pendaratan Cheng Ho di Kelenteng Sam Po Kong dan Klenteng Tay Kak Sie. Dalam kesempatan itu, Arief mengenakan kostum Kaisar Ming merah jubah hitam lengkap dengan pedang.

Arief menyebutkan, ada sepuluh daerah yang akan menjadi titik destinasi wisata di seluruh Indonesia merunut perjalanan Cheng Ho. Jalur wisata terbesar terutama ke Semarang. Menurut Arief, potensi wisata ini sangat menjanjikan. Hal itu becermin dari Singapura yang sukses menggarap destinasi wisata serupa. “Padahal Cheng Ho tidak pernah mampir ke Singapura tapi wisata ini lebih terkenal di Singapura. Eksplorasi bisnis terhenti di situ sehingga perlu dikembangkan,” katanya.

Kementerian Pariwisata mendukung wisata Jalur Samudra dengan membuat peringatan kedatangan Cheng Ho di Semarang lebih besar dan bertaraf internasional. “Kami berjanji event ini akan dipromosikan besar-besaran,” ucap Arief. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Aribowo menambahkan, ada beragam suguhan wisata Jalur Samudra Cheng Ho yang akan ditawarkan.

“Wisatawan akan melihat kekayaan heritage , kuliner lunpia, (kawasan pecinan) Semawis, tradisi dan tarian khas. Tarian yang akan menjadi ikon akan digodok,” paparnya. Dia berjanji akan mengembangkan wisata yang dapat menarik wisatawan lokal maupun internasional. Salah satunya memperbanyak kegiatan, termasuk peringatan Kedatangan Cheng Ho yang harus dikemas lebih menarik.

“Ke depan Kelenteng Sam Po Kong jadi destinasi internasional. Provinsi Jateng diminta turut membangun semua destinasi yang menarik level internasional,” katanya. Kesiapan menyambut wisatawan dari China terus dibenahi di antaranya menambah jumlah guide yang masih minim.

“Guide masih bekerja sama dengan Yogyakarta. Target jumlah guide yang diinginkan mencapai 20 orang,” ucap Prasetyo.

Hendrati Hapsari
Kota Semarang
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9475 seconds (0.1#10.140)