Sungai Silali Meluap, 16 Rumah Rusak
A
A
A
SIMALUNGUN - Sedikitnya lima rumah rusak berat dan 11 rumah rusak ringan, akibat dihantam material batu Sungai Silali yang meluap pada Selasa (11/8) sekitar pukul 00.00 WIB.
Sungai Silali di Desa Salbe, Kecamatan Dolok Pardamen, Kabupaten Simalungun, meluap setelah diguyur hujan lebat sejak petang hingga malam. Material batu besar dan kecil yang terbawa arus sungai, menghantam rumah warga yang ada di dekat aliran sungai. “Sedikitnya sepuluh rumah rusak berat dan ringan, akibat dihantam bebatuan yang terbawa luapan air Sungai Silali.
Curah hujan tinggi dari sore hingga malam membuat air Sungai Silali meluap,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Pemkab Simalungun, Sarimuda Purba. Sarimuda mengatakan, Bupati Simalungun, JR Saragih, langsung turun memimpin pembersihan di lokasi pemukiman warga yang rusak dihantam bebatuan. Bupati juga memberikan bantuan yang dibutuhkan warga korban bencana itu.
Dia menambahkan, dari pendataan yang dilakukan pihak pemerintah Kecamatan Dolok Pardamean, kerugian yang timbul dalam peristiwa tersebut diperkirakan mencapai Rp400 juta. Sementara warga yang rumahnya rusak, untuk sementara ditampung di rumah kerabatnya.
Menurut Sarimuda, Bupati JR Saragih juga sudah menginstruksikan agar menggerahkan alat berat untuk mempercepat proses pembersihan material batu yang masih berada di dalam rumah warga. Selain itu, JR juga meminta pemerintah kecamatanmerelokasirumahwargayang berada dekat dengan aliran sungai, untuk menghindari bencana serupa terutama saat curah hujan tinggi.
Data yang diperoleh, rumah warga yang rusak berat milik Paran Sitio, Arifin Sinaga , Eduard Haloho, HotmaHutasoit, danElvi Napitu. Sementara rumah yang rusak ringan milik Sudin Turnip, Hokdin Turnip, Desmawan Turnip, Ayon Turnip, James Turnip, Edison Sinabutar, Ledin, Delpina Sinaga, Tigor Malau, Aswin Malau, dan Berti Haloho.
Sementara itu, Kapolres Simalungun, AKBP Heri Sulesmono, melalui Kasubbag Humas, AKP MT Aritonang, mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Sebab, saat kejadian para pemilik rumah masih tertidur. Mereka sempat menyelamatkan diri begitu bebatuan mulai menghantam tempat tinggalnya yang berada di sekitar aliran sungai.
“Dari informasi yang diterima Polres Simalungun, tidak ada korban jiwa. Para pemilik rumah masih terjaga dan langsung lari keluar menyelamatkan diri begitu bebatuan menghantam rumah mereka,” ujar Aritonang.
Ricky hutapea
Sungai Silali di Desa Salbe, Kecamatan Dolok Pardamen, Kabupaten Simalungun, meluap setelah diguyur hujan lebat sejak petang hingga malam. Material batu besar dan kecil yang terbawa arus sungai, menghantam rumah warga yang ada di dekat aliran sungai. “Sedikitnya sepuluh rumah rusak berat dan ringan, akibat dihantam bebatuan yang terbawa luapan air Sungai Silali.
Curah hujan tinggi dari sore hingga malam membuat air Sungai Silali meluap,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Pemkab Simalungun, Sarimuda Purba. Sarimuda mengatakan, Bupati Simalungun, JR Saragih, langsung turun memimpin pembersihan di lokasi pemukiman warga yang rusak dihantam bebatuan. Bupati juga memberikan bantuan yang dibutuhkan warga korban bencana itu.
Dia menambahkan, dari pendataan yang dilakukan pihak pemerintah Kecamatan Dolok Pardamean, kerugian yang timbul dalam peristiwa tersebut diperkirakan mencapai Rp400 juta. Sementara warga yang rumahnya rusak, untuk sementara ditampung di rumah kerabatnya.
Menurut Sarimuda, Bupati JR Saragih juga sudah menginstruksikan agar menggerahkan alat berat untuk mempercepat proses pembersihan material batu yang masih berada di dalam rumah warga. Selain itu, JR juga meminta pemerintah kecamatanmerelokasirumahwargayang berada dekat dengan aliran sungai, untuk menghindari bencana serupa terutama saat curah hujan tinggi.
Data yang diperoleh, rumah warga yang rusak berat milik Paran Sitio, Arifin Sinaga , Eduard Haloho, HotmaHutasoit, danElvi Napitu. Sementara rumah yang rusak ringan milik Sudin Turnip, Hokdin Turnip, Desmawan Turnip, Ayon Turnip, James Turnip, Edison Sinabutar, Ledin, Delpina Sinaga, Tigor Malau, Aswin Malau, dan Berti Haloho.
Sementara itu, Kapolres Simalungun, AKBP Heri Sulesmono, melalui Kasubbag Humas, AKP MT Aritonang, mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Sebab, saat kejadian para pemilik rumah masih tertidur. Mereka sempat menyelamatkan diri begitu bebatuan mulai menghantam tempat tinggalnya yang berada di sekitar aliran sungai.
“Dari informasi yang diterima Polres Simalungun, tidak ada korban jiwa. Para pemilik rumah masih terjaga dan langsung lari keluar menyelamatkan diri begitu bebatuan menghantam rumah mereka,” ujar Aritonang.
Ricky hutapea
(bbg)