Waduk Logung Segera Dituntaskan

Rabu, 12 Agustus 2015 - 06:57 WIB
Waduk Logung Segera Dituntaskan
Waduk Logung Segera Dituntaskan
A A A
KUDUS - Pemerintah optimistis pembangunan Waduk Logung, Kabupaten Kudus bisa rampung lebih cepat dari jadwal. Beroperasinya waduk yang menelan anggaran Rp584,9 miliar itu akan menambah handal sistem pengairan di kawasan Jratun Seluna.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengatakan saat ini progres pembangunan Waduk Logung sudah mencapai 5 persen yang meliputi pembangunan galian dan pengecoran saluran pengelak. Padahal berdasar jadwal semestinya saat ini capaiannya hanya sekitar 3,5 persen.

“Jadi proges lebih cepat 1,5 persen. Makanya kita optimis bisa rampung setahun lebih cepat dari jadwal," kata Hadi saat meninjau lokasi pembangunan Waduk Logung kemarin. Sedianya, proyek Waduk Logung yang dibiayai APBN secara multiyears berlangsung selama 2015 - 2018. Namun perkembangan terakhir, proyek ini diperkirakan bisa rampung satu tahun lebih cepat dari jadwal.

Selain melihat dari bagian atas, Hadi didampingi rombongan juga turun ke lokasi pembangunan saluran pengelak yang berada di dasar perbukitan. Menurut Hadi, akselerasi pembangunan Waduk Logung ini dipengaruhi sejumlah hal. Mulai dari kondisi geologi tanah yang memungkinkan dikeruk hingga kedalaman tertentu tanpa pecah dan retak-retak.

Selain itu, juga ditunjang keberadaan alat-alat dan SDM yang memang dalam kondisi siap pakai. "Setelah ini proses selanjutnya berupa pembangunan saluran pelimpah (spilway) seluas 40 hektar, lalu as bendungan untuk fondasi, menimbun tubuh bendungan dan lain sebagainya. Semua sudah siap," jelasnya.

Jika progam akselerasi ini berjalan lancar, maka Waduk Logung sudah bisa dioperasikan tahun 2018. Selain digadang- gadang mampu mengurangi banjir di kawasan Kudus dan sekitarnya, Waduk Logung juga diproyeksikan menambah kehandalan sistem jaringan irigasi seluas 5200 hektar.

Tak hanya itu, Selain itu, ujar dia, Waduk Logung juga bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik dengan kapasitas 0,5 megawatt. Atau bisa dipergunakan untuk sumber air baku PDAM dan konservasi lingkungan serta regulator sungai seperti Waduk Kedungombo. "Banjir di Kudus dan sekitarnya bisa berkurang sekitar 20 - 25 persen seiring beroperasinya Waduk Logung," terang Hadi.

Kabid PJSA BBWS Pemali Juwana Bambang Astoto mengatakan belum rampungnya proses pembebasan lahan menjadi salah satu kendala pembangunan Waduk Logung. Saat ini, memang belum semua lahan yang dibutuhkan untuk Waduk Logung berhasil dibebaskan panitia pembebasan tanah (P2T) Pemkab Kudus. Sebab masih ada pemilik lahan yang menggugat proses konsinyasi terkait ganti rugi tanah. Astoto mencontohkan soal lahan sekitar lokasi pembangunan tapak bendungan.

Lahan bagian kiri tapak bendungan itu memang masih dalam proses sengketa di pengadilan. Hal itu membuat kontraktor pelaksana proyek raguragu sehingga sedikit banyak menghambat capaian proges pembangunan .

"Perkembangan terbaru ada tambahan lahan seluas 4 hektar yang harus segera kita bebaskan juga. Lahan ini kita proyeksikan untuk day manajemen office dan perluasan spilway. Ini jadi PR juga karena Pemkab Kudus angkat tangan urusan anggaran pembebasan lahan jadi kita minta bantuan dana dari Pemprov Jateng atau pemerintah pusat," ucap Astoto.

Waduk Logung memerlukan lahan seluas 196 hektar. Selain lahan milik warga, juga ada lahan milik Perhutani. Terkait hal ini, pihak BBWS Pemali Juwana sudah berkoordinasi dengan jajaran Kementrian Kehutanan. Dan dalam waktu dekat proses tukar guling lahan Perhutani itu diklaim dapat rampung. "Sudah. Sepertinya tinggal diteken saja. Semoga seperti itu karena semakin cepat Waduk Logung dibangun maka manfaatnya juga kian cepat dirasakan masyarakat," tandas Astoto.

Pembangunan waduk merupakan fokus pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagaimana program nawa cita. Karena itu, dalam tahun pertama pemerintahan telah diresmikan sejumlah proyek pembangunan waduk diberbagai daerah.

Melalui waduk tersebut diharapkan pertanian meningkat sejalan dengan perbaikan perairan dan irigasi. Sebelumnya pemerintah juga membangun waduk jatigede di Jawa Barat.

Muhammad oliez
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5596 seconds (0.1#10.140)