Bingung Biaya Pengobatan Anak, Ayah Nekat Curi Motor
Bingung Biaya Pengobatan Anak, Ayah Nekat Curi Motor
A
A
A
SEMARANG - Bingung tidak punya uang untuk biaya berobat anaknya yang terserang penyakit muntaber, seorang ayah nekat mencuri sepeda motor. Nahas, motor yang dicuri tidak laku dijual dan pelaku malah ditangkap polisi.
Alhasil, Prahara Imam Santoso (33), warga Jalan Petempen Tengah, Kelurahan Kembangsari, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, dijebloskan ke dalam penjara. Dia dituduh mencuri motor milik tetangganya sendiri.
Kepada polisi, Imam menceritakan, pada Minggu 2 Agustus 2015, dirinya melihat motor Honda Mega Pro pelat nomor H 4133 ZF sedang dipanasi mesinnya oleh M Wali Alfatah (23). Saat motor sedang dipanasi, Wali masuk ke dalam rumah.
"Kuncinya masih menempel di motor," kata tersangka, di Mapolsek Semarang Tengah, Senin (10/8/2015).
Melihat kunci motor menempel, apalagi ditinggal masuk pemilik, timbul niat untuk mencuri. Apalagi, saat itu dia sedang kebingungan mencari biaya berobat anaknya yang sudah tiga hari terserang menyakit muntaber.
Sehari-hari, tersangka mengaku bekerja di salah satu usaha katering. Namun, sejak Ramadan, usaha katering tempatnya bekerja sedang sepi order sehingga berhenti beroperasi. Hal ini yang dijadikan dalil tersangka untuk mencuri.
"Kunci saya ambil lalu saya simpan di rumah," tambah pria berperawakan kurus ini.
Akhirnya, niat jahat itu terjadi juga. Senin dini hari, tersangka mengendap-endap masuk ke rumah korban. Tersangka datang berjalan kaki, memakai jas hujan dan masker sembari membawa kunci motor Mega Pro itu.
Pintu gerbang dibuka, motor pun dicuri. Motor langsung dibawa ke daerah BLK Pedurungan, rencana mau dijual. Tersangka berniat menjual motor curian itu seharga Rp2 juta dan ditawarkan ke teman-temannya, namun tidak laku.
Ternyata, polisi sudah mengendus keberadaannya dan langsung melakukan penangkapan. Tersangka ditangkap saat berada di rumahnya, sebelum berhasil menjual motor curiannya.
"Tersangka kami tangkap berikut barang buktinya. Tersangka ini memanfaatkan kelengahan korban mengambil kunci motor yang menempel," kata Kapolsek Semarang Tengah Kompol Ifan Hidayat.
Alhasil, Prahara Imam Santoso (33), warga Jalan Petempen Tengah, Kelurahan Kembangsari, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, dijebloskan ke dalam penjara. Dia dituduh mencuri motor milik tetangganya sendiri.
Kepada polisi, Imam menceritakan, pada Minggu 2 Agustus 2015, dirinya melihat motor Honda Mega Pro pelat nomor H 4133 ZF sedang dipanasi mesinnya oleh M Wali Alfatah (23). Saat motor sedang dipanasi, Wali masuk ke dalam rumah.
"Kuncinya masih menempel di motor," kata tersangka, di Mapolsek Semarang Tengah, Senin (10/8/2015).
Melihat kunci motor menempel, apalagi ditinggal masuk pemilik, timbul niat untuk mencuri. Apalagi, saat itu dia sedang kebingungan mencari biaya berobat anaknya yang sudah tiga hari terserang menyakit muntaber.
Sehari-hari, tersangka mengaku bekerja di salah satu usaha katering. Namun, sejak Ramadan, usaha katering tempatnya bekerja sedang sepi order sehingga berhenti beroperasi. Hal ini yang dijadikan dalil tersangka untuk mencuri.
"Kunci saya ambil lalu saya simpan di rumah," tambah pria berperawakan kurus ini.
Akhirnya, niat jahat itu terjadi juga. Senin dini hari, tersangka mengendap-endap masuk ke rumah korban. Tersangka datang berjalan kaki, memakai jas hujan dan masker sembari membawa kunci motor Mega Pro itu.
Pintu gerbang dibuka, motor pun dicuri. Motor langsung dibawa ke daerah BLK Pedurungan, rencana mau dijual. Tersangka berniat menjual motor curian itu seharga Rp2 juta dan ditawarkan ke teman-temannya, namun tidak laku.
Ternyata, polisi sudah mengendus keberadaannya dan langsung melakukan penangkapan. Tersangka ditangkap saat berada di rumahnya, sebelum berhasil menjual motor curiannya.
"Tersangka kami tangkap berikut barang buktinya. Tersangka ini memanfaatkan kelengahan korban mengambil kunci motor yang menempel," kata Kapolsek Semarang Tengah Kompol Ifan Hidayat.
(san)
Explore More