Sucikan Lokasi Pembunuhan Angeline, Ritual Adat Digelar
A
A
A
DENPASAR - Desa adat bumi Kebonkori, Kesiman, Denpasar, persembahkan satu ekor anjing dan empat ekor ayam, untuk upacara Wraspati Kalpa Pangrsi Gana, di peteluan (pertigaan) jalan Sedap Malam, Denpasar, Minggu (9/8/2015).
Prajuru (petugas adat) desa adat Bumi Kebonkuri, Kesiman, Denpasar, I Ketut Sutapa menjelaskan, dalam upacara Wraspati Kalpa Pangrsi Gana harus mempersembahkan anjing sebagai sesaji.
Anjing yang dipakai dalam upacara tersebut yaitu bulunya berwarna cokelat, dan memiliki moncong warna hitam atau biasa disebut Anjing Blang Bungkem.
"Ini upacara besar, dalam upacara ini wajib ada persembahan yaitu Anjing Blang Bungkem, dan beberapa ekor ayam yang berwarna. Mecaru ini merupakan upacara yang terakhir untuk pembersihan alam kasus Angeline," jelasnya.
Dijelaskan, upacara ini untuk membersihkan alam atas peristiwa kematian Angeline. Bocah korban pembunuhan itu ditemukan pada 10 Juni 2015, di belakang rumahnya di Jalan Sedap Malam Denpasar.
Dia menambahkan, anjing yang dipersembahkan dalam upacara tersebut anjing yang masih kecil, belum beranak. Seperti yang terlihat anjing tersebut ditutupi dengan sesaji lainnya, seperti ada uang, beras yang berwarna-warni.
Upacara ini dipimpin oleh Ida Pedanda Putra Bajing, dari Griye Tegal Jingge Lebah,Desa Sumerta, Denpasar.
Prajuru (petugas adat) desa adat Bumi Kebonkuri, Kesiman, Denpasar, I Ketut Sutapa menjelaskan, dalam upacara Wraspati Kalpa Pangrsi Gana harus mempersembahkan anjing sebagai sesaji.
Anjing yang dipakai dalam upacara tersebut yaitu bulunya berwarna cokelat, dan memiliki moncong warna hitam atau biasa disebut Anjing Blang Bungkem.
"Ini upacara besar, dalam upacara ini wajib ada persembahan yaitu Anjing Blang Bungkem, dan beberapa ekor ayam yang berwarna. Mecaru ini merupakan upacara yang terakhir untuk pembersihan alam kasus Angeline," jelasnya.
Dijelaskan, upacara ini untuk membersihkan alam atas peristiwa kematian Angeline. Bocah korban pembunuhan itu ditemukan pada 10 Juni 2015, di belakang rumahnya di Jalan Sedap Malam Denpasar.
Dia menambahkan, anjing yang dipersembahkan dalam upacara tersebut anjing yang masih kecil, belum beranak. Seperti yang terlihat anjing tersebut ditutupi dengan sesaji lainnya, seperti ada uang, beras yang berwarna-warni.
Upacara ini dipimpin oleh Ida Pedanda Putra Bajing, dari Griye Tegal Jingge Lebah,Desa Sumerta, Denpasar.
(nag)