Pembunuhan Angeline Ditakuti Membawa Dampak Buruk Lingkungan
A
A
A
DENPASAR - Desa adat bumi Kebonkori, Kesiman, Denpasar, hari ini menggelar upacara agama Wraspati Kalpa Pangrsi Gana, di peteluan (pertigaan) Jalan Sedap Malam, Denpasar.
Prajuru (petugas adat) Desa Adat Bumi Kebonkuri, Kesiman, Denpasar, I Ketut Sutapa mengatakan, diadakannya upacara tersebut untuk membersihkan dan menetralisir dampak buruk dari peristiwa pembunuhan Engeline Margriet Megawe (Angeline).
Dia menjelaskan, di Bali tidak ada yang namanya mayat yang dikubur di pekarangan. Untuk itu, pihaknya mengadakan upacara tersebut untuk mengusir roh-roh jahat disekeliling.
"Kami memang harus melakukan upacara ini. Upacara untuk pembersihan peristiwa pembunuhan Angeline. Kami tidak ingin ada peristiwa seperti ini lagi di tempat kami," katanya, Minggu (9/8/2015).
Dia menjelaskan, upacara tersebut diikuti semua warga Bumi Kebonkuri. Seperti yang terlihat saat ini, semua warga Desa Adat Kebonkuri sudah berada di lokasi.
Upacara ini dipimpin oleh Ida Pedanda Putra Bajing, dari Griye Tegal Jingge Lebah, Desa Sumerta, Denpasar.
Prajuru (petugas adat) Desa Adat Bumi Kebonkuri, Kesiman, Denpasar, I Ketut Sutapa mengatakan, diadakannya upacara tersebut untuk membersihkan dan menetralisir dampak buruk dari peristiwa pembunuhan Engeline Margriet Megawe (Angeline).
Dia menjelaskan, di Bali tidak ada yang namanya mayat yang dikubur di pekarangan. Untuk itu, pihaknya mengadakan upacara tersebut untuk mengusir roh-roh jahat disekeliling.
"Kami memang harus melakukan upacara ini. Upacara untuk pembersihan peristiwa pembunuhan Angeline. Kami tidak ingin ada peristiwa seperti ini lagi di tempat kami," katanya, Minggu (9/8/2015).
Dia menjelaskan, upacara tersebut diikuti semua warga Bumi Kebonkuri. Seperti yang terlihat saat ini, semua warga Desa Adat Kebonkuri sudah berada di lokasi.
Upacara ini dipimpin oleh Ida Pedanda Putra Bajing, dari Griye Tegal Jingge Lebah, Desa Sumerta, Denpasar.
(san)