Siswa Diajak Biasakan Bawa Bekal Makanan
A
A
A
MEDAN - PT Tupperware mengajak orang tua dan guru mengajarkan anak untuk membawa bekal dari rumah dan melatih untuk tidak jajan sembarangan.
Dengan begitu, asupan gizi dan kebersihan makanan yang dikonsumsi anak bisa dikontrol sekaligus melatih anak untuk berhemat. Marketing Director PT Tupperware Indonesia Nurlaila Hidayaty mengatakan, anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang rawan terhadap masalah kesehatan. Kondisi kesehatan sangat berpengaruh pada pencapaian prestasi.
Oleh karena itu, gaya hidup bersih dan sehat hendaknya diajarkan, ditanamkan, dan juga diterapkan sejak dini. “Nah , membawa bekal makanan bergizi ke sekolah merupakan salah satu pendidikan kesehatan yang akan terus kami sebarkan kepada guru dan murid,” ujarnya di sela-sela Seminar “Aku Anak Sehat” di Hotel Grand Angkasa, Medan, Sabtu (8/8).
Seminar ini digelar setelah sukses menjangkau lebih dari 2.500 sekolah, 350.000 murid, dan 38.500 guru sekolah dasar (SD) selama tujuh tahun terakhir. Selain di Medan, seminar ini juga diselenggarakan di lima kota lainnya, yakni Solo, Surabaya, Lampung, dan Makassar. Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini seminar Aku Anak Sehat mengusung tema “Membangun Karakter Hidup Bersih, Sehat, dan Mandiri.”
“Kita memahami bahwa anak di era globalisasi sekarang cenderung lebih kritis, maka kita menggelar seminar inspiratif bagi guru SD untuk memberikan informasi mengenai cara efektif mengajarkan prilaku hidup bersih, sehat, dan mandiri pada murid-muridnya,” paparnya.
Psikolog Rose Mini yang menjadi narasumber dalam seminar itu mengatakan, orang tua dan guru memiliki peran yang sangat penting membentuk karakter hidup bersih, sehat, dan mandiri pada anak. Merekalah orang terdekat yang dijadikan contoh oleh anakanak untuk menerapkan gaya hidup bersih seperti membuang sampah di tempatnya dan mencuci tangan.
“Para guru juga harus menerapkan hal yang sama, membawa bekal ke sekolah dalam kesehariannya. Jika hanya menasihati namun tidak memberi contoh, anak akan sulit mempercayai yang diajarkan kepadanya,” tandasnya. Guru juga perlu menjelaskan kepada para siswanya mengenai manfaat gaya hidup bersih dan sehat dengan membawa bekal ke sekolah.
Dengan begitu, para siswa bisa mengetahui manfaatnya. Kepala Subbidang Kemitraan Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan Irawati menyambut baik Program Aku Anak Sehat yang dilakukan Tupperware. Dengan program itu, Tupperware turut berkontribusi mendukung kesuksesan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang dijalankan pemerintah.
“Kegiatan ini untuk membina dan mengembangkan kebiasaan serta prilaku hidup sehat kepada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh dan terpadu,” ucapnya.
Eko agustyo fb
Dengan begitu, asupan gizi dan kebersihan makanan yang dikonsumsi anak bisa dikontrol sekaligus melatih anak untuk berhemat. Marketing Director PT Tupperware Indonesia Nurlaila Hidayaty mengatakan, anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang rawan terhadap masalah kesehatan. Kondisi kesehatan sangat berpengaruh pada pencapaian prestasi.
Oleh karena itu, gaya hidup bersih dan sehat hendaknya diajarkan, ditanamkan, dan juga diterapkan sejak dini. “Nah , membawa bekal makanan bergizi ke sekolah merupakan salah satu pendidikan kesehatan yang akan terus kami sebarkan kepada guru dan murid,” ujarnya di sela-sela Seminar “Aku Anak Sehat” di Hotel Grand Angkasa, Medan, Sabtu (8/8).
Seminar ini digelar setelah sukses menjangkau lebih dari 2.500 sekolah, 350.000 murid, dan 38.500 guru sekolah dasar (SD) selama tujuh tahun terakhir. Selain di Medan, seminar ini juga diselenggarakan di lima kota lainnya, yakni Solo, Surabaya, Lampung, dan Makassar. Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini seminar Aku Anak Sehat mengusung tema “Membangun Karakter Hidup Bersih, Sehat, dan Mandiri.”
“Kita memahami bahwa anak di era globalisasi sekarang cenderung lebih kritis, maka kita menggelar seminar inspiratif bagi guru SD untuk memberikan informasi mengenai cara efektif mengajarkan prilaku hidup bersih, sehat, dan mandiri pada murid-muridnya,” paparnya.
Psikolog Rose Mini yang menjadi narasumber dalam seminar itu mengatakan, orang tua dan guru memiliki peran yang sangat penting membentuk karakter hidup bersih, sehat, dan mandiri pada anak. Merekalah orang terdekat yang dijadikan contoh oleh anakanak untuk menerapkan gaya hidup bersih seperti membuang sampah di tempatnya dan mencuci tangan.
“Para guru juga harus menerapkan hal yang sama, membawa bekal ke sekolah dalam kesehariannya. Jika hanya menasihati namun tidak memberi contoh, anak akan sulit mempercayai yang diajarkan kepadanya,” tandasnya. Guru juga perlu menjelaskan kepada para siswanya mengenai manfaat gaya hidup bersih dan sehat dengan membawa bekal ke sekolah.
Dengan begitu, para siswa bisa mengetahui manfaatnya. Kepala Subbidang Kemitraan Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan Irawati menyambut baik Program Aku Anak Sehat yang dilakukan Tupperware. Dengan program itu, Tupperware turut berkontribusi mendukung kesuksesan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang dijalankan pemerintah.
“Kegiatan ini untuk membina dan mengembangkan kebiasaan serta prilaku hidup sehat kepada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh dan terpadu,” ucapnya.
Eko agustyo fb
(ftr)