JK Minta Santri Assalaam Ikuti Zaman
A
A
A
SUKOHARJO - Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla (JK) berkunjung ke Pondok Pesantren Islam Modern (PPMI) Assalaam di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, kemarin.
Kedatangan Wapres yang didampingi istri ke PPMI Assalam dalam rangka menghadiri puncak acara 33 Tahun PPMI Assalam. Dalam kesempatan itu, JK didaulat meluncurkan buku “Assalaam Beningnya Mata Air Islam” serta meresmikan Assalaam Center. JK mengungkapkan, dinamika pengembangan pendidikan sosial selalu muncul dan berkembang.
Seperti halnya PPMI Assalaam yang juga terus berkembang dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang modern dan selalu mengikuti perkembangan zaman. “Jika tidak berkembang dan mengikuti zaman, kita akan selalu ketinggalan,” ujarnya. Sebagai bangsa dengan mayoritas agamaIslam, bangsaIndonesia memiliki keuntungan dengan situasi dan kondisiyang lebih baik.
JK membandingkan dengan negara IslamsepertiYamandanlainnya yang selaku bergejolak. JK mengatakan, selama ini PPMI Assalaam memberikan pendidikan yang baik. Selain mengajarkan ilmu, PPMI Assalaam juga mengajarkan kreativitas, serta entrepreneur. JK berharap para santri di PPMI Assalaam dapat memberikan cahaya kemajuan untuk masyarakat sehingga mampu memberikan kebanggaan bagi negeri ini.
Sedianya, JK beserta rombongan diagendakan mengunjungi pameran pendidikan dan ekonomi kreatif yang digelar PPM. Namun karena waktu tidak memungkinkan, agenda tersebut akhirnya batal. Terlebih lagi, kehadiran JK dan rombongan juga mundur dari jadwal semula.
Bahkan, sempat terjadi beberapa kali pergeseran jadwal. JK awalnya diagendakan datang pukul 08.00 WIB, tapi jadwal berubah menjadi pukul 12.30 WIB. Jadwal tersebut kembali berubah karena JK dan rombongan baru tiba di PPMI Assalaam pukul 13.30 WIB.
Direktur PPMI Assalaam Uripto Mahmud Yunus mengatakan, dalam rangka 33 tahun PPMI Assalaam digelar sejumlah kegiatan. Antara lain temu akbar alumni, peluncuran buku, peresmian Assalaam Center, serta pameran pendidikan dan ekonomi kreatif. “Kegiatan 33 tahun PPMI Assalaam mengambil tema Mengokohkan PPMI Assalaam sebagai pesantren yang rahmatan lil alamin,” paparnya.
Sebagai pesantren modern, Assalaam ingin memerankan diri sebagai ummatan wasathan yang membawa rahmat bagi alam semesta. Selain itu, bisa memberikan inspirasi para tokoh pesantren serta praktisi pendidikan melalui buku “Assalaam Beningnya Mata Air Islam”.
Menurut Uripto, buku tersebut menuliskan tentang sejarah panjang perjalanan mendirikan PPMI Assalaam yang memerlukan kesabaran yang luar biasa. Dia mengatakan, tidak hanya perjuangan mendirikan sebuah institusi pendidikan Islam, tapi juga cerita dahsyat tentang keteguhan hati, kearifan dan keikhlasan dibalik perjalanan tersebut.
PPMI Assalaam memberikan pendidikan dengan menyeimbangkan spiritual intelektual dan moral. Uripto menyebutkan, saat ini sudah terdapat sekitar 20.000-an alumni. Dia mengklaim PPMI Assalaam menjadi satu-satunya pesantren yang memiliki observatorium dan santri juga bisa mengikuti klub astronomi.
“Saat ini Assalaam menempati lahan 10 hektare (ha) lahan. Dengan lahan yang terbatas, kami kesulitan untuk menampung tingginya animo masyarakat,” ujarnya. Karena itu, PPMI Assalaam lantas mengembangkan sayap dengan mendirikan pondok pesantren di daerah lain. Yang sudah berdiri adalah pesantren di Sulawesi Selatan dan dalam waktu dekat akan mendirikan pesantren di Gunungkidul.
Dia menambahkan, dalam momen 33 tahun, PPMI Assalaam juga memberikan alumni award. Penghargaan tersebut diberikan pada alumni yang telah berkiprah dan memberikan andil yang strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sumarno
Kedatangan Wapres yang didampingi istri ke PPMI Assalam dalam rangka menghadiri puncak acara 33 Tahun PPMI Assalam. Dalam kesempatan itu, JK didaulat meluncurkan buku “Assalaam Beningnya Mata Air Islam” serta meresmikan Assalaam Center. JK mengungkapkan, dinamika pengembangan pendidikan sosial selalu muncul dan berkembang.
Seperti halnya PPMI Assalaam yang juga terus berkembang dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang modern dan selalu mengikuti perkembangan zaman. “Jika tidak berkembang dan mengikuti zaman, kita akan selalu ketinggalan,” ujarnya. Sebagai bangsa dengan mayoritas agamaIslam, bangsaIndonesia memiliki keuntungan dengan situasi dan kondisiyang lebih baik.
JK membandingkan dengan negara IslamsepertiYamandanlainnya yang selaku bergejolak. JK mengatakan, selama ini PPMI Assalaam memberikan pendidikan yang baik. Selain mengajarkan ilmu, PPMI Assalaam juga mengajarkan kreativitas, serta entrepreneur. JK berharap para santri di PPMI Assalaam dapat memberikan cahaya kemajuan untuk masyarakat sehingga mampu memberikan kebanggaan bagi negeri ini.
Sedianya, JK beserta rombongan diagendakan mengunjungi pameran pendidikan dan ekonomi kreatif yang digelar PPM. Namun karena waktu tidak memungkinkan, agenda tersebut akhirnya batal. Terlebih lagi, kehadiran JK dan rombongan juga mundur dari jadwal semula.
Bahkan, sempat terjadi beberapa kali pergeseran jadwal. JK awalnya diagendakan datang pukul 08.00 WIB, tapi jadwal berubah menjadi pukul 12.30 WIB. Jadwal tersebut kembali berubah karena JK dan rombongan baru tiba di PPMI Assalaam pukul 13.30 WIB.
Direktur PPMI Assalaam Uripto Mahmud Yunus mengatakan, dalam rangka 33 tahun PPMI Assalaam digelar sejumlah kegiatan. Antara lain temu akbar alumni, peluncuran buku, peresmian Assalaam Center, serta pameran pendidikan dan ekonomi kreatif. “Kegiatan 33 tahun PPMI Assalaam mengambil tema Mengokohkan PPMI Assalaam sebagai pesantren yang rahmatan lil alamin,” paparnya.
Sebagai pesantren modern, Assalaam ingin memerankan diri sebagai ummatan wasathan yang membawa rahmat bagi alam semesta. Selain itu, bisa memberikan inspirasi para tokoh pesantren serta praktisi pendidikan melalui buku “Assalaam Beningnya Mata Air Islam”.
Menurut Uripto, buku tersebut menuliskan tentang sejarah panjang perjalanan mendirikan PPMI Assalaam yang memerlukan kesabaran yang luar biasa. Dia mengatakan, tidak hanya perjuangan mendirikan sebuah institusi pendidikan Islam, tapi juga cerita dahsyat tentang keteguhan hati, kearifan dan keikhlasan dibalik perjalanan tersebut.
PPMI Assalaam memberikan pendidikan dengan menyeimbangkan spiritual intelektual dan moral. Uripto menyebutkan, saat ini sudah terdapat sekitar 20.000-an alumni. Dia mengklaim PPMI Assalaam menjadi satu-satunya pesantren yang memiliki observatorium dan santri juga bisa mengikuti klub astronomi.
“Saat ini Assalaam menempati lahan 10 hektare (ha) lahan. Dengan lahan yang terbatas, kami kesulitan untuk menampung tingginya animo masyarakat,” ujarnya. Karena itu, PPMI Assalaam lantas mengembangkan sayap dengan mendirikan pondok pesantren di daerah lain. Yang sudah berdiri adalah pesantren di Sulawesi Selatan dan dalam waktu dekat akan mendirikan pesantren di Gunungkidul.
Dia menambahkan, dalam momen 33 tahun, PPMI Assalaam juga memberikan alumni award. Penghargaan tersebut diberikan pada alumni yang telah berkiprah dan memberikan andil yang strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sumarno
(ftr)