Sering Mengamuk, Dua Warga Ternate Dipasung Belasan Tahun
A
A
A
TERNATE - Program nasional bebas pasung yang dicanangkan pemerintah sejak beberapa tahun lalu tampaknya tidak berlaku di Kota Ternate, Maluku Utara. Masih banyak penderita gangguan kejiwaan yang hidup terisolasi karena dipasung keluarganya. Dua di antaranya adalah FI (35) dan RM (32).
FI, warga Kelurahan Rua, mengalami stres berat karena cita-citanya untuk melanjutkan pendidikan di sekolah kehutanan tidak tercapai akibat kesulitan ekonomi yang dialami keluarganya.
Karena sering mengamuk dan membahayakan orang lain, akhirnya dia ditempatkan di kamar khusus. Sejak pertama kali dipasung pada 18 tahun lalu, FI tidak mampu melakukan aktivitas pribadi sendiri. Makan, minum, dan buang hajat harus dibantu orangtuanya.
Kondisi serupa juga dialami RM, warga Kelurahan Dufa-dufa, yang sudah tidak pernah merasakan kebebasan karena dipasung oleh keluarganya selama 14 tahun.
Sama seperti FI, alasan sering mengamuk dan membahayakan orang lain menyebabkannya dipasung.
Kesulitan ekonomi juga menjadi alasan mengapa keduanya tidak mendapat perawatan secara memadai. Pemerintah Kota Ternate juga merasa kecolongan dengan adanya temuan dua pria yang dipasung ini.
Menurut Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman, RT hingga camat tidak pernah melaporkan kondisi yang dialami warganya.
FI, warga Kelurahan Rua, mengalami stres berat karena cita-citanya untuk melanjutkan pendidikan di sekolah kehutanan tidak tercapai akibat kesulitan ekonomi yang dialami keluarganya.
Karena sering mengamuk dan membahayakan orang lain, akhirnya dia ditempatkan di kamar khusus. Sejak pertama kali dipasung pada 18 tahun lalu, FI tidak mampu melakukan aktivitas pribadi sendiri. Makan, minum, dan buang hajat harus dibantu orangtuanya.
Kondisi serupa juga dialami RM, warga Kelurahan Dufa-dufa, yang sudah tidak pernah merasakan kebebasan karena dipasung oleh keluarganya selama 14 tahun.
Sama seperti FI, alasan sering mengamuk dan membahayakan orang lain menyebabkannya dipasung.
Kesulitan ekonomi juga menjadi alasan mengapa keduanya tidak mendapat perawatan secara memadai. Pemerintah Kota Ternate juga merasa kecolongan dengan adanya temuan dua pria yang dipasung ini.
Menurut Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman, RT hingga camat tidak pernah melaporkan kondisi yang dialami warganya.
(zik)