Mahasiswa UMSU Terbaik se-Indonesia
A
A
A
MEDAN - Mahasiswa Kota Medan kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat perguruan tinggi (PT) se- Indonesia setelah berhasil menciptakan mesin penghancur plastik ekonomis lewat ajang Forum Grup Diskusi Teknologi-Perguruan Tinggi Muhammadiyah (FGDT-PTM) yang berlangsung di Makassar, 29 Juli hingga 2 Agustus 2015.
Mereka adalah dua mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Rifka Abdullah dan M Nabib Hilal Hadi. Prestasi tersebut mereka raih setelah melalui perjuangan cukup panjang yakni mulai Februari hingga Juni 2015.
“Waktu pembuatan memakan waktu lebih dari empat bulan. Setelah selesai dikerjakan, selanjutnya kami melakukan percobaan di beberapa tempat untuk membuktikan seperti apa hasilnya,” ujar Rifka, kemarin. Pengujian mesin pada Juli lalu dilakukan di beberapa tempat pengepul plastik, seperti di kawasan Perumnas Mandala Medan dan kawasan Binjai.
Hasilnya, pengepul plastik di dua lokasi tersebut mengalami kenaikan pendapatan sebesar 70% dibanding menjual plastik tanpa mengalami penghancuran atau menjadi serbuk plastik. Hasil penghancuran plastik tersebut juga bisa dikemas lebih efisien. Rifka pun berharap, karya ini ke depannya bisa berguna bagi masyarakat luas.
Untuk pembuatan alat tersebut, keduanya menghabiskan dana sekitar Rp5 juta. Namun dengan model yang sama, alat tersebut diperkirakan dapat dijual ke pasaran dengan harga Rp2,5 juta. “Namanya eksperimen, tentunya butuh lebih banyak untuk membuat prototype (purwarupa) ketimbang membuat dengan mencontoh mesin yang sudah jadi,” ungkapnya.
Diketahui, FGDT-PTM se Indonesia yang digelar di Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) tersebut menggelar banyak kegiatan, salah satunya adalah program kreativitas mahasiswa yang meliputi lima perlombaan, yakni lomba pengabdian kepada masyarakat, penelitian, teknologi, kewirausahaan, dan karsa cipta.
Menurut Rifka, dari 25 perguruan tinggi Muhammadiyah se-Indonesia yang ikut ambil bagian pada ajang tahunan itu, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta merupakan pesaing terberat. Sementara Dekan Fakultas Teknik UMSU, Rahmatullah, mengapresiasi prestasi dua mahasiswa itu karena mengharumkan nama UMSU dan Kota Medan.
“Tahun lalu (FGDTPTM ke lima),UMSU hanya meraih juara ketiga di Pekanbaru. Tahun ini, prestasi lewat inovasi penemuan perangkat peleburan biji plastik ini merupakan karya yang luar biasa,” ujarnya. Hasil positif tersebut diharapkannya bisa memotivasi lebih banyak lagi mahasiswa untuk menciptakan karya inovasi sejenis. Sebab, tidak hanya untuk bidang akademis, kegunaan alat tersebut sangat dibutuhkan masyarakat.
“Pimpinan fakultas maupun universitas senantiasa memberikan dukungan dan bantuan untuk keberhasilan mahasiswa menjadi mahasiswa yang unggul, cerdas dan terpercaya di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Syukri amal
Mereka adalah dua mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Rifka Abdullah dan M Nabib Hilal Hadi. Prestasi tersebut mereka raih setelah melalui perjuangan cukup panjang yakni mulai Februari hingga Juni 2015.
“Waktu pembuatan memakan waktu lebih dari empat bulan. Setelah selesai dikerjakan, selanjutnya kami melakukan percobaan di beberapa tempat untuk membuktikan seperti apa hasilnya,” ujar Rifka, kemarin. Pengujian mesin pada Juli lalu dilakukan di beberapa tempat pengepul plastik, seperti di kawasan Perumnas Mandala Medan dan kawasan Binjai.
Hasilnya, pengepul plastik di dua lokasi tersebut mengalami kenaikan pendapatan sebesar 70% dibanding menjual plastik tanpa mengalami penghancuran atau menjadi serbuk plastik. Hasil penghancuran plastik tersebut juga bisa dikemas lebih efisien. Rifka pun berharap, karya ini ke depannya bisa berguna bagi masyarakat luas.
Untuk pembuatan alat tersebut, keduanya menghabiskan dana sekitar Rp5 juta. Namun dengan model yang sama, alat tersebut diperkirakan dapat dijual ke pasaran dengan harga Rp2,5 juta. “Namanya eksperimen, tentunya butuh lebih banyak untuk membuat prototype (purwarupa) ketimbang membuat dengan mencontoh mesin yang sudah jadi,” ungkapnya.
Diketahui, FGDT-PTM se Indonesia yang digelar di Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) tersebut menggelar banyak kegiatan, salah satunya adalah program kreativitas mahasiswa yang meliputi lima perlombaan, yakni lomba pengabdian kepada masyarakat, penelitian, teknologi, kewirausahaan, dan karsa cipta.
Menurut Rifka, dari 25 perguruan tinggi Muhammadiyah se-Indonesia yang ikut ambil bagian pada ajang tahunan itu, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta merupakan pesaing terberat. Sementara Dekan Fakultas Teknik UMSU, Rahmatullah, mengapresiasi prestasi dua mahasiswa itu karena mengharumkan nama UMSU dan Kota Medan.
“Tahun lalu (FGDTPTM ke lima),UMSU hanya meraih juara ketiga di Pekanbaru. Tahun ini, prestasi lewat inovasi penemuan perangkat peleburan biji plastik ini merupakan karya yang luar biasa,” ujarnya. Hasil positif tersebut diharapkannya bisa memotivasi lebih banyak lagi mahasiswa untuk menciptakan karya inovasi sejenis. Sebab, tidak hanya untuk bidang akademis, kegunaan alat tersebut sangat dibutuhkan masyarakat.
“Pimpinan fakultas maupun universitas senantiasa memberikan dukungan dan bantuan untuk keberhasilan mahasiswa menjadi mahasiswa yang unggul, cerdas dan terpercaya di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Syukri amal
(ftr)