Aksioma Jaring Bibit Unggul Atlet
A
A
A
PALEMBANG - Ajang Kompe - tisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) tingkat nasional 2015 di Palembang yang memper tandingkan beberapa cabang olahraga (Cabor) diyakini dapat menjaring bibit unggul atlet masa depan.
Kabid Turnamen dan Perwasitan Pengprov PBSI Sumsel Gunadi Tjikden selaku Referee Ak sioma mengatakan, meski saat ini siswa madrasah belum masuk dalam usia atlet sesungguhnya, namun bisa saja di masa mendatang mereka menjadi atlet unggulan. Karena itu, kesempatan seperti ini dimanfaatkan memantau dan menemukan bibit-bibit pemain bulu tangkis.
“Dari sini, anak-anak yang terpantau talentanya bisa diarahkan ke klub untuk dididik dan dilatih jadi atlet,”ucapnya ditemui di Jakabaring Sport City, kemarin. Gunadi menjelaskan, kelas pertandingan bulu tangkis memang berdasarkan usia. Anakanak yang sudah dilatih bisa mengikuti kejuaraan seperti pekan olahraga provinsi, POR - WIL, hingga PON, asalkan mereka memenuhi syarat.
“Syarat atlet seperti struktur tubuh dan kekuatan pukulan sebenarnya sudah bisa dilihat dari usia 11 tahun dan itu bisa terpantau di klub resminya,” ujar dia. Aksioma sendiri menurutnya termasuk sarana yang baik untuk melatih anak-anak untuk hidup sehat, sportif, dan disiplin. Bukan saja memacu prestasi, tapi siswa bisa menumbuhkan sportivitas dan kepemimpinan.
Aksioma bulu tangkis diikuti 24 siswa MA putra, 22 siswa MA putri, 21 siswa MTs putra, dan 20 siswa MTs putri. Pihaknya menggelar pertandingan dengan sistem setengah kompetisi. “Besok pagi (hari ini) digelar semi final dan sorenya langsung final untuk memperebutkan juara 1,2,3 sesuai kategori,” terang Gunadi. Senada diungkapkan Kabid Pembinaan dan Prestasi Pengprov PASI Sumsel, Mitrisno.
Dia menilai, hasil kejuaraan-kejuaraan cabang atletik di Aksioma tentu bisa menjadi aset pembinaan lebih lanjut. Jika memang berbakat, di bangku kuliah pun mereka bisa berlanjut kekejuaraan POM. “Pembinaannya bisa ke kepengurusan provinsi wilayah masing-masing,” terang dia.
Adapun di Aksioma 2015, atletik diikuti 262 peserta dari 29 provinsi, 80 diantaranya su dah memasuki final yang digelar di JSC kemarin. Final ini terbagi da lam beberapa nomor perlom baan, yakni16putra/putriMI(SD) untuk lari 60 meter, 32 pu tra/putri MTs untuklari 100dan400meter, serta 32 putra/putri MA untuk lari 100 dan 400 meter.
“Dua peserta dari Sumsel berhasil masuk ke final, lari 400 meter atas nama Eko Nurmansyah siswa MA, dan lari 100 meter atas nama M Zuhri siswa MTs,” sebutMitrisno.
Yulia savitri
Kabid Turnamen dan Perwasitan Pengprov PBSI Sumsel Gunadi Tjikden selaku Referee Ak sioma mengatakan, meski saat ini siswa madrasah belum masuk dalam usia atlet sesungguhnya, namun bisa saja di masa mendatang mereka menjadi atlet unggulan. Karena itu, kesempatan seperti ini dimanfaatkan memantau dan menemukan bibit-bibit pemain bulu tangkis.
“Dari sini, anak-anak yang terpantau talentanya bisa diarahkan ke klub untuk dididik dan dilatih jadi atlet,”ucapnya ditemui di Jakabaring Sport City, kemarin. Gunadi menjelaskan, kelas pertandingan bulu tangkis memang berdasarkan usia. Anakanak yang sudah dilatih bisa mengikuti kejuaraan seperti pekan olahraga provinsi, POR - WIL, hingga PON, asalkan mereka memenuhi syarat.
“Syarat atlet seperti struktur tubuh dan kekuatan pukulan sebenarnya sudah bisa dilihat dari usia 11 tahun dan itu bisa terpantau di klub resminya,” ujar dia. Aksioma sendiri menurutnya termasuk sarana yang baik untuk melatih anak-anak untuk hidup sehat, sportif, dan disiplin. Bukan saja memacu prestasi, tapi siswa bisa menumbuhkan sportivitas dan kepemimpinan.
Aksioma bulu tangkis diikuti 24 siswa MA putra, 22 siswa MA putri, 21 siswa MTs putra, dan 20 siswa MTs putri. Pihaknya menggelar pertandingan dengan sistem setengah kompetisi. “Besok pagi (hari ini) digelar semi final dan sorenya langsung final untuk memperebutkan juara 1,2,3 sesuai kategori,” terang Gunadi. Senada diungkapkan Kabid Pembinaan dan Prestasi Pengprov PASI Sumsel, Mitrisno.
Dia menilai, hasil kejuaraan-kejuaraan cabang atletik di Aksioma tentu bisa menjadi aset pembinaan lebih lanjut. Jika memang berbakat, di bangku kuliah pun mereka bisa berlanjut kekejuaraan POM. “Pembinaannya bisa ke kepengurusan provinsi wilayah masing-masing,” terang dia.
Adapun di Aksioma 2015, atletik diikuti 262 peserta dari 29 provinsi, 80 diantaranya su dah memasuki final yang digelar di JSC kemarin. Final ini terbagi da lam beberapa nomor perlom baan, yakni16putra/putriMI(SD) untuk lari 60 meter, 32 pu tra/putri MTs untuklari 100dan400meter, serta 32 putra/putri MA untuk lari 100 dan 400 meter.
“Dua peserta dari Sumsel berhasil masuk ke final, lari 400 meter atas nama Eko Nurmansyah siswa MA, dan lari 100 meter atas nama M Zuhri siswa MTs,” sebutMitrisno.
Yulia savitri
(bbg)