Nikmatnya Mangut Bader Khas Mbah Juri
A
A
A
Bagi para pencinta menu makanan air tawar seperti bader tidak ada salahnya berkunjung ke warung makan Mbah Juri yang terletak di Kalibawang, Kulonprogo.
Berdiri sejak 2008, warung ini ramai dikunjungi pembeli lantaran mangut bader saat ini jarang ada di warung ikan air tawar lainnya. Mbah Juri membeli bahan ikan bader dari pasar dekat rumahnya. Ikan ini merupakan hasil tangkapan di daerah Kali Progo yang tak jauh dari warung yang beralamat di Slanden, Banjaroya, Kalibawang, Kulonprogo.
Sedangkan menu sayur lompong, bungkil, bahanbahannya dibeli di kawasan Muntilan Magelang. Agar masakan bader lembut seperti di-presto, Mbah Juri mengolah dan memasak bader selama delapan jam. Selama itulah tungku berbahan bakar kayu itu terus menyala. Dia mengaku lebih suka menggunakan kayu bakar karena masakan lebih empuk.
"Tulang yang ada di dalam bader lebih lembut dan masak. Beda kalau pakai gas rasa dan aroma yang dihasilkan tidak maksimal," tutur nenek berusia 60 tahun itu, kemarin. Selain menu mangut bader, Mbah Juri menghadirkan menu ayam goreng serta aneka makanan dari ikan bader.
Dalam sehari, Mbah Juri menghabiskan bahan ikan bader hingga 25 kilogram. “Jam makan siang biasanya paling ramai didatangi pengunjung, mayoritas pengunjung lebih banyak memilih menu ikan tawar dibanding menu yang ada lainnya,” katanya. Seporsi mangut bader Mbah Juri beserta nasi dan minuman dingin terbilang cukup terjangkau hanya Rp20.000.
Yosi salah satu pelanggan mangut bader Mbah Juri mengatakan bader yang diolah di warung ini memiliki aroma yang khas dan rasa gurih sedikit pedas yang tidak ada di warung mangut ba - der lainnya. “Meski letak warungnya bukan di daerah perkotaan, tapi banyak pengunjung yang datang ke tempat ini.
Salah satu keunggulan masakan ini karena semua proses memasak menggunakan bahan dan alat-alat tradisional. Soal rasa jangan ditanya, nikmat sekali, tak kalah dengan menu restoran,” tandasnya.
Windy Anggraina
Kulonprogo
Berdiri sejak 2008, warung ini ramai dikunjungi pembeli lantaran mangut bader saat ini jarang ada di warung ikan air tawar lainnya. Mbah Juri membeli bahan ikan bader dari pasar dekat rumahnya. Ikan ini merupakan hasil tangkapan di daerah Kali Progo yang tak jauh dari warung yang beralamat di Slanden, Banjaroya, Kalibawang, Kulonprogo.
Sedangkan menu sayur lompong, bungkil, bahanbahannya dibeli di kawasan Muntilan Magelang. Agar masakan bader lembut seperti di-presto, Mbah Juri mengolah dan memasak bader selama delapan jam. Selama itulah tungku berbahan bakar kayu itu terus menyala. Dia mengaku lebih suka menggunakan kayu bakar karena masakan lebih empuk.
"Tulang yang ada di dalam bader lebih lembut dan masak. Beda kalau pakai gas rasa dan aroma yang dihasilkan tidak maksimal," tutur nenek berusia 60 tahun itu, kemarin. Selain menu mangut bader, Mbah Juri menghadirkan menu ayam goreng serta aneka makanan dari ikan bader.
Dalam sehari, Mbah Juri menghabiskan bahan ikan bader hingga 25 kilogram. “Jam makan siang biasanya paling ramai didatangi pengunjung, mayoritas pengunjung lebih banyak memilih menu ikan tawar dibanding menu yang ada lainnya,” katanya. Seporsi mangut bader Mbah Juri beserta nasi dan minuman dingin terbilang cukup terjangkau hanya Rp20.000.
Yosi salah satu pelanggan mangut bader Mbah Juri mengatakan bader yang diolah di warung ini memiliki aroma yang khas dan rasa gurih sedikit pedas yang tidak ada di warung mangut ba - der lainnya. “Meski letak warungnya bukan di daerah perkotaan, tapi banyak pengunjung yang datang ke tempat ini.
Salah satu keunggulan masakan ini karena semua proses memasak menggunakan bahan dan alat-alat tradisional. Soal rasa jangan ditanya, nikmat sekali, tak kalah dengan menu restoran,” tandasnya.
Windy Anggraina
Kulonprogo
(bbg)