Minimalisasi Kerugian, Petani Terpaksa Panen Dini

Rabu, 05 Agustus 2015 - 09:10 WIB
Minimalisasi Kerugian, Petani Terpaksa Panen Dini
Minimalisasi Kerugian, Petani Terpaksa Panen Dini
A A A
PANGANDARAN - Petani di Kabupaten Pangandaran terpaksa panen dini karena khawatir serangan tikus. Sehingga produksi padi kabupaten itu dipastikan menurun.

Narsih, 48, petani asal Dusun Ci kubang, Desa Cintakarya, Ke - camatan Parigi mengatakan, musim panen kali ini banyak petani yang mengeluh karena hasil panen tidak sesuai dengan harapan. “Selain faktor kekeringan akibat kemarau panjang, petani lebih dulu memanen padi karena khawatir serangan tikus yang menggerogoti batang padi,” kata Narsih.

Idealnya hasil panen untuk sawah seluas 40 bata atau 280 meter persegi menghasilkan padi sebanyak 4 kuintal, namun kali ini hanya menghasilkan 30 kuintal. “Kualitas padi pun jelek, banyak yang keriput karena daya serap air sawah yang tidak stabil dengan kebutuhan,” tambah Narsi.

Sementara Kepala Bidang Tana man Pangan dan Ho ltikultura Dinas Kelautan Pertanian dan Ke hutanan (DKPK) Kabupaten Pang andaran Kasno Suseno mengungkapkan, pihaknya belum bisa menghitung hasil panen di Kabupaten Pangandaran saat ini. “Kami belum menerima laporan secara tertulis dari pihak UPTD dan PPL pertanian, namun setiap musim tanam selalu ada keluhan yang terjadi,” kata Kasno.

Kasno menjelaskan, luas area baku lahan sawah di Kabupaten Pangandaran seluas 16.426 hektare. Pada panen tiga bulan terakhir menghasilkan 5,8 ton/hektare untuk setiap musim. “Sedangkan target capaian nasional gabah adalah 6,3 ton/hektare setiap musim, dan kami belum mencapai target sebagaimana standar nasional,” tambahnya.

Untuk meningkatkan hasil produksi gabah ke depan, Kasno mengakui pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder pertanian dengan melakukan penyuluhan kepada petani agar berupaya mengendalikan hama.

Syamsul ma’arif
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1236 seconds (0.1#10.140)