Lima Perampok Sekap Satu Keluarga

Selasa, 04 Agustus 2015 - 09:54 WIB
Lima Perampok Sekap Satu Keluarga
Lima Perampok Sekap Satu Keluarga
A A A
DELISERDANG - Kawanan perampok bersenjata tajam yang berjumlah lima orang menyekap satu keluarga di Lubuk Tampu Dusun XII, Desa Sidoarjo Ramunia II, Kecamatan Pantai Labu, Deliserdang, Senin (3/8) sekitar pukul 03.00 WIB.

Kejadian perampokan itu terjadi saat keluarga korban, Jasrin Simarmata, 43, bersama istrinya, Jumpadavid Purba; dan keempat anaknya, yakni Boby, 15; anak kembarnya, Marcel dan Mario, 10; serta Surya, 9; sedang tidur pulas. Tiba-tiba terdengar suara pintu depan didobrak. Jasrin yang kaget dan terbangun, langsung disekap kawanan perampok bersenjata tajam yang masuk ke rumahnya.

Jasrin sempat melakukan perlawanan namun tidak berdaya menghadapi kawanan perampok yang menggunakan parang dan golok. "Aku tidur di kamar tengah, empat anakku di kamar depan. Pelaku masuk ke dalam rumahku dengan mendobrak pintu. Saat aku bangkit rupanya mereka sudah masuk dan langsung menyekap aku.

Ada juga di belakang badanku ini kena gores golok dan badanku juga dipukul balok," ujar Jasrin saat ditemui di rumahnya. Jasrin mengatakan, seluruh kawanan perampok mengenakan sebo sehingga dia tidak mengenali wajahnya. Begitu berhasil melumpuhkan dirinya, perampok kemudian menyekap istrinya dan keempat anaknya. Kemudian mereka disekap dan diikat menggunakan tali sambil diancam dengan golok di leher.

"Mereka (perampok) mengikat kami dengan potongan kain kelambu. Disuruh jangan berteriak. Di sanalah aku bilang sama mereka kalau mau ambil harta, ambillah tapi jangan lukai anak dan istriku. Beruntunglah enggak apa-apa istri sama anakanakku," ujar petani ini. Jasrin menjelaskan, kawanan perampok yang masuk ke rumahnya memiliki postur tubuh tegap.

Mesti tidak kelihatan secara fisik, disebutkannya, kawanan perampok tersebut berlogat Jawa dan Melayu. "Paling sekitar 15 menit lebih mereka (kawanan perampok) di dalam rumah. Begitu masuk ada yang bertanya di mana uang kusimpan. Pertama kujawab enggakada, tapi saat itu perampok tahu kalau aku sedang panen, sehingga enggak mungkin enggakada.

Jadi, begitu ditanya lagi di mana uangnya kusimpan, kujawab di lemari,” katanya. Masih kata Jasrin, para perampok kemudian langsung membongkar pakaian-pakaian di dalam lemari. Perampok mengambil uang tunai Rp10 juta, emas seberat 15 gram, dua ponsel dan kartu ATM. "Mereka juga membawa dua unit sepeda motor Honda Supra X 125 warna merah bernopol BK 4902 LH dan bernopol BK 6591 MAM.

Jadi sekitar Rp40 juta total kerugianku," ujar Jasrin. Jasrin menuturkan, selama tinggal di rumah ini 15 tahun, belum pernah mengalami perampokan. Namun, letak rumahnya di tengah ladang sawah dan jarak dengan tetangga terdekat hampir mencapai satu kilometer. Bentuk rumahnya masih berdinding tepas dengan batu setengah bangunan. Jadi saat kejadian, perampok leluasa melumpuhkan keluarga Jasrin dan menguras harta bendanya.

Hingga kemarin sore, kerabat Jasrin pun terus berdatangan ke rumahnya. Mereka sangat prihatin atas kejadian ini. Banyak keluarganya yang menduga kalau pelaku merupakan orang yang dikenal, karena tahu korban sudah panen. Sementara itu, Kapolres Deliserdang, AKBP M Edi Faryadi, mengatakan, sudah ada petunjuk atas kejadian itu.

Petugas juga sudah melakukan pengejaran ke kawasan Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdangbedagai. "Ini sudah ada petunjuk, makanya kami lakukan pengejaran ke Pantai Cermin. Diduga bisa saja pelakunya ini kenal dekat dengan korban karena tahu kalau korban sudah panen.

Tunggu saja," ungkapnya. Keterangan berbeda disampaikan Kasat Reskrim Polres Deliserdang, AKP Wisnugroho Tri Hartanto. Dia mengaku belum mengetahui ada perampokan di wilayahnya. Padahal, korban telah membuat pengaduan untuk ditindaklanjuti. "Nantilah coba saya cek dulu sama anggota," ucapnya.

M andi yusri
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2262 seconds (0.1#10.140)
pixels