Upacara Adat Tingkatkan Kunjungan Wisatawan
Upacara Adat Tingkatkan Kunjungan Wisatawan
A
A
A
YOGYAKARTA - Ratusan peserta mengikuti Festival Upacara Adat 2015 di halaman Balai Kota Yogyakarta kemarin.
Perwakilan dari lima kabupaten dan kota di DIY ambil bagian dalam upacara adat ini. “Upacara adat ini menggenapi kegiatan budaya dan ekspresi yang lain. Sebelumnya sudah ada gelar budaya, kemudian seni adiluhung dan sekarang upacara adat,” ucap Ketua Dinas Kebudayaan DIY Umar Priyono kemarin. Menurut Umar, jumlah upacara adat di wilayah DIY sangat banyak. Hal ini bisa dilihat dari aspek kelahiran hingga kematian dan tersebar di seluruh wilayah di DIY. Bahkan, pada kondisi tertentu, upacara adat bisa dikomunikasikan dalam bentuk kesenian.
Melalui Festival Upacara Adat, kata Umar, diharapkan sanggup menumbuhkan tourism effect. Karena itu, event sengaja dipilih pada momenmomen yang dianggap sesuai, yakni pada pertengahan tahun agar tidak terganggu. “Seperti saat ini, sebenarnya adalah masih peak season,jadi momennya bagus,” katanya. Agar kualitas terus membaik, pihaknya melibatkan akademisi dan para pakar di pada setiap gelaran event. Mereka akan dimintai masukan setelah event berlangsung.
Harapannya, kekurangan yang ada bisa diperbaiki pada gelaran berikutnya. Selain akademisi, seluruh kepala dinas juga turut dihadirkan. “Melalui evaluasi itu, nantinya diharapkan ada formula yang tepat bagaimana memberikan treatment agar upacara adat bisa dikemas lebih baik. Festival yang kita gelar ini sebenarnya lebih pada pembinaan agar berada pada trek yang benar,” katanya.
Dia mengakui, saat ini festival masih cukup terbatas. Hanya, jika dimungkinkan, festival dapat dikembangkan lebih luas di masing-masing kabupaten/ kota di DIY. Asisten Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya menyambut baik kegiatan ini. Diaberharap, festivalupacara adat benar-benar bisa menjadi bagian dari upaya melestarikan budaya yang ada di DIY.
“Sebagai tuan rumah, dengan senang hati menyambut para peserta Festival Upacara Adat 2015,” ucapnya. Sebelum festival dimulai, terlebih dulu dilakukan kirab bregodo yang dimulai dari PIP2B menuju Balai Kota Yogyakarta. Sedangkan, Festival Upacara Adat 2015 menampilkan Bakda Mangiran dari Srandakan (Bantul), Wilujengan Gedhung Mlaten (Gunungkidul), Midhang Siraman Sendang Pengilon (Kulonprogo).
Kemudian, dari Sleman menampilkan Merti Sendang Tohino, dan dari kota Yogyakarta menampilkan Mbedhol Keprajan Kotagedhe.
Sodik
Perwakilan dari lima kabupaten dan kota di DIY ambil bagian dalam upacara adat ini. “Upacara adat ini menggenapi kegiatan budaya dan ekspresi yang lain. Sebelumnya sudah ada gelar budaya, kemudian seni adiluhung dan sekarang upacara adat,” ucap Ketua Dinas Kebudayaan DIY Umar Priyono kemarin. Menurut Umar, jumlah upacara adat di wilayah DIY sangat banyak. Hal ini bisa dilihat dari aspek kelahiran hingga kematian dan tersebar di seluruh wilayah di DIY. Bahkan, pada kondisi tertentu, upacara adat bisa dikomunikasikan dalam bentuk kesenian.
Melalui Festival Upacara Adat, kata Umar, diharapkan sanggup menumbuhkan tourism effect. Karena itu, event sengaja dipilih pada momenmomen yang dianggap sesuai, yakni pada pertengahan tahun agar tidak terganggu. “Seperti saat ini, sebenarnya adalah masih peak season,jadi momennya bagus,” katanya. Agar kualitas terus membaik, pihaknya melibatkan akademisi dan para pakar di pada setiap gelaran event. Mereka akan dimintai masukan setelah event berlangsung.
Harapannya, kekurangan yang ada bisa diperbaiki pada gelaran berikutnya. Selain akademisi, seluruh kepala dinas juga turut dihadirkan. “Melalui evaluasi itu, nantinya diharapkan ada formula yang tepat bagaimana memberikan treatment agar upacara adat bisa dikemas lebih baik. Festival yang kita gelar ini sebenarnya lebih pada pembinaan agar berada pada trek yang benar,” katanya.
Dia mengakui, saat ini festival masih cukup terbatas. Hanya, jika dimungkinkan, festival dapat dikembangkan lebih luas di masing-masing kabupaten/ kota di DIY. Asisten Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya menyambut baik kegiatan ini. Diaberharap, festivalupacara adat benar-benar bisa menjadi bagian dari upaya melestarikan budaya yang ada di DIY.
“Sebagai tuan rumah, dengan senang hati menyambut para peserta Festival Upacara Adat 2015,” ucapnya. Sebelum festival dimulai, terlebih dulu dilakukan kirab bregodo yang dimulai dari PIP2B menuju Balai Kota Yogyakarta. Sedangkan, Festival Upacara Adat 2015 menampilkan Bakda Mangiran dari Srandakan (Bantul), Wilujengan Gedhung Mlaten (Gunungkidul), Midhang Siraman Sendang Pengilon (Kulonprogo).
Kemudian, dari Sleman menampilkan Merti Sendang Tohino, dan dari kota Yogyakarta menampilkan Mbedhol Keprajan Kotagedhe.
Sodik
(ars)
Explore More