Mahesa Jenar di Atas Angin
A
A
A
SEMARANG - Kelanjutan babak final leg pertama turnamen Polda Jateng Cup sore ini menjadi ajang hidup mati bagi PSIS Semarang dan Persis Solo. Kedua tim, sama-sama memburu kemenangan demi meraih titel juara.
Namun tim Mahesa Jenar - julukan PSIS sedikit di atas angin. PSIS bakal menjadi juara turnamen jika mampu mempertahankan kemenangan 1-0 pada laga tandang di Stadion Manahan Solo beberapa waktu yang dihentikan akibat kerusuhan. Sebaliknya, misi berat diemban Persis Solo untuk merebut kemenangan jika mampu menahan imbang.
Persis baru saja melakoni laga kurang memuaskan karena hanya mendapat satu poin saat leg kedua di Stadion Manahan. Persis akan menang agregat gol, karena mampu menceploskan bola ke jala gawang tuan rumah. Namun sepertinya Laskar Sambernyawa -julukan Persis. tidak akan mudah meski hanya membutuhkan hasil imbang.
“Sudah saya sampaikan kepada pemain, harus bisa menambah gol dan jangan sampai imbang. Pemain yang biasa menghuni line up sudah siap semua,” tutur Pelatih PSIS Semarang M Dofir, usai memimpin latihan di Stadion Jatidiri kemarin. Pertandingan yang akan digelar di Stadion Jatidiri, Minggu (2/8), akan dilanjutkan pada menit ke-27.
Pada leg pertama sebelumnya, laga dihentikan pada menit ke-26, setelah ada kerusuhan suporter di Stadion Jatidiri. Kerusuhan terjadi usai penyerang PSIS Johan Yoga Utama melesakkan gol, kerusuhan pun pecah. Para pemain PSIS sudah tidak sabar untuk segera mengakhiri turnamen yang sempat molor, karena tidak mendapat izin dari Polda Jateng.
“Para pemain sudah tidak sabar untuk menjuarai turnamen dan menyelesaikan pertandingan. Tadi mereka latihan sangat ceria dan buat saya itu membanggakan, kendati ada yang sedang sakit seolah tidak dirasakan,” ucapnya. Dalam latihan terakhir sebelum pertandingan pamungkas, penyerang pelapis PSIS Hari Nur Yulianto, absen karena ada keperluan yang tidak bisa ditinggalkan.
Namun pemain yang akrab disapa Mukri itu siap untuk bermain pada hari ini. Skuad Persis akan berangkat ke Semarang Minggu (2/8) pagi. Laga pamungkas ini sepertinya bisa menjadi beban bagi Ferry Anto dkk. Apalagi, suporter setia Persis, Pasoepati, dilarang untuk hadir di Semarang.
Dalam situasi sepertiini, PelatihPersisSoloAris BudiSulistyo sudahmemberikan motivasi kepada anak asuhnya agar tidak mudah menyerah. “Yang penting kita berjuang, bisa menunjukkan performa seperti yang sudah pernah dilakukan pada laga-laga sebelumnya. Terus terang pada leg kedua lalu itu menjadi puncak dari mundurnya jadwal,” kata Aris Budi.
Dia optimistis anak asuhnya tetap bisa tampil maksimal, meski tidak terlalu diunggulkan bisa memenangkan PSIS. “Kita mau dapat (hasil) apa, yang penting keseriusan,” ucapnya. Ketua panita pelaksana pertandingan, Pujianto mengimbau agarPasoepati (pendukungPersis) tidak datang ke Jatidiri meski dengan atribut atau tanpa atribut.
Hal ini untuk mengantisipasi terulangnyakerusuhan. “Kami masih berpedoman dengan pertemuan di Resto Serratabeberapawaktulalu. Kedua belah suporter menyudahi permusuhan dan tidak akan datang membelaklub,” kataPujianto.
Arif purniawan
Namun tim Mahesa Jenar - julukan PSIS sedikit di atas angin. PSIS bakal menjadi juara turnamen jika mampu mempertahankan kemenangan 1-0 pada laga tandang di Stadion Manahan Solo beberapa waktu yang dihentikan akibat kerusuhan. Sebaliknya, misi berat diemban Persis Solo untuk merebut kemenangan jika mampu menahan imbang.
Persis baru saja melakoni laga kurang memuaskan karena hanya mendapat satu poin saat leg kedua di Stadion Manahan. Persis akan menang agregat gol, karena mampu menceploskan bola ke jala gawang tuan rumah. Namun sepertinya Laskar Sambernyawa -julukan Persis. tidak akan mudah meski hanya membutuhkan hasil imbang.
“Sudah saya sampaikan kepada pemain, harus bisa menambah gol dan jangan sampai imbang. Pemain yang biasa menghuni line up sudah siap semua,” tutur Pelatih PSIS Semarang M Dofir, usai memimpin latihan di Stadion Jatidiri kemarin. Pertandingan yang akan digelar di Stadion Jatidiri, Minggu (2/8), akan dilanjutkan pada menit ke-27.
Pada leg pertama sebelumnya, laga dihentikan pada menit ke-26, setelah ada kerusuhan suporter di Stadion Jatidiri. Kerusuhan terjadi usai penyerang PSIS Johan Yoga Utama melesakkan gol, kerusuhan pun pecah. Para pemain PSIS sudah tidak sabar untuk segera mengakhiri turnamen yang sempat molor, karena tidak mendapat izin dari Polda Jateng.
“Para pemain sudah tidak sabar untuk menjuarai turnamen dan menyelesaikan pertandingan. Tadi mereka latihan sangat ceria dan buat saya itu membanggakan, kendati ada yang sedang sakit seolah tidak dirasakan,” ucapnya. Dalam latihan terakhir sebelum pertandingan pamungkas, penyerang pelapis PSIS Hari Nur Yulianto, absen karena ada keperluan yang tidak bisa ditinggalkan.
Namun pemain yang akrab disapa Mukri itu siap untuk bermain pada hari ini. Skuad Persis akan berangkat ke Semarang Minggu (2/8) pagi. Laga pamungkas ini sepertinya bisa menjadi beban bagi Ferry Anto dkk. Apalagi, suporter setia Persis, Pasoepati, dilarang untuk hadir di Semarang.
Dalam situasi sepertiini, PelatihPersisSoloAris BudiSulistyo sudahmemberikan motivasi kepada anak asuhnya agar tidak mudah menyerah. “Yang penting kita berjuang, bisa menunjukkan performa seperti yang sudah pernah dilakukan pada laga-laga sebelumnya. Terus terang pada leg kedua lalu itu menjadi puncak dari mundurnya jadwal,” kata Aris Budi.
Dia optimistis anak asuhnya tetap bisa tampil maksimal, meski tidak terlalu diunggulkan bisa memenangkan PSIS. “Kita mau dapat (hasil) apa, yang penting keseriusan,” ucapnya. Ketua panita pelaksana pertandingan, Pujianto mengimbau agarPasoepati (pendukungPersis) tidak datang ke Jatidiri meski dengan atribut atau tanpa atribut.
Hal ini untuk mengantisipasi terulangnyakerusuhan. “Kami masih berpedoman dengan pertemuan di Resto Serratabeberapawaktulalu. Kedua belah suporter menyudahi permusuhan dan tidak akan datang membelaklub,” kataPujianto.
Arif purniawan
(bbg)