Tembak Mati Perusuh Anarkistis

Sabtu, 01 Agustus 2015 - 11:09 WIB
Tembak Mati Perusuh...
Tembak Mati Perusuh Anarkistis
A A A
UNGARAN - Peringatan bagi para oknum tidak bertanggung jawab yang ingin mengganggu pelaksanaan pilkada di Kabupaten Semarang.

Polres Semarang menyatakan akan memberlakukan tembak di tempat kepada perusuh anarkistis. “Sesuai standard operation procedure (SOP), kalau mereka sudah melawan, membawa senjata yang membahayakan masyarakat dan aparat, kami lumpuhkan. Tapi kalau sudah sangat membahayakan dan masih tetap (melawan), apa boleh buat akan ditembak mati,” ujar Kapolres Semarang AKBP Latif Usman seusai memimpin latihan sistem pengamanan kota (sispamkota) penanggulangan unjuk rasa anarkistis 2015 di Kompleks Stadion Pandanaran, Wujil, Kecamatan Bergas, kemarin.

Dalam latihan sispamkota tersebut digelar simulasi penanggulangan aksi protes dan unjuk rasa anarkistis terkait pilkada. Seperti protes di salah satu tempat pemungutan suara (TPS) oleh warga yang merasa tidak bisa menggunakan hak pilihnya. Protes tersebut mampu diredam polisi dan petugas keamanan dari instansi lain yang berjaga di TPS. Turut diperagakan skenario kerusuhan saat tahapan penghitungan suara di TPS.

Meski protes berhasil diredam, mereka mengancam akan mendatangi kantor KPU dalam jumlah massa yang lebih besar. Petugas dari polsek yang merupakan garda terdepan pengamanan kantor KPU mengedepankan langkah negosiasi, dengan meminta perwakilan massa bertemu langsung dengan komisioner KPU.

Namun, pertemuan kedua belah pihak tidak membuahkan hasil, malah massa yang datang lebih banyak dan mulai menunjukkan tanda-tanda anarkistis. Ketika terjadi kerusuhan, petugas bertindak sesuai SOP. Mulai dari upaya pembubaran massa oleh tim sepeda motor satuan dalmas, pelibatan anjing dari unit satwa, tembakan gas air mata, hingga mengerahkan kendaraan taktis water canon.

Dalam simulasi ini sempat terjadi insiden yang mengakibatkan terlukanya anggota Polsek Sumowono, Brigadir Basuki, saat memainkan peran massa perusuh. Tali pengekang anjing herder milik unit satwa terlalu longgar, kebetulan posisi korban tengah terjatuh karena bertabrakan dengan polisi lain yang berperan sebagai perusuh.

Imbasnya, anjing tersebut berhasil menjangkau dan menggigit telinga kirinya hingga sobek. Korban langsung dibawa RSUD Ungaran untuk mendapat pertolongan. “Kekuatan sekitar 800 personel. Masing-masing tahapan ada pelibatan pengamanan. Seperti di tahapan pendaftaran, tidaksecara langsung 800 anggota diturunkan. Kami tugaskan anggota sesuai kondisi yang ada,” tandasnya.

Bupati Semarang Mundjirin yang turut hadir mengaku takjub dengan atraksi dan kemampuan penanggulangan aksi anarkistis dari jajaran Polres Semarang. “Saya tidak menyangka jika kesiapannya seperti ini, luar biasa. Namun, saya berharap kerusuhan tidak terjadi selama pilkada, hanya terjadi disimulasi ini,” katanya.

Sementara itu, Komisioner KPU Aris Mufid mengapresiasi kesiapan Polres Semarang dalam upaya mengamankan pelaksanaan pilkada. “Secara psikologis, ini setidaknya membuat kami selaku penyelenggara dan masyarakat umum menjadi tenang. Bahwa polisi kita memang sudah siap menghadapi segala kemungkinan,” ucapnya.

Agus joko
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9944 seconds (0.1#10.140)