2 Peneliti UTP Solo Patenkan 5 Hak Cipta

Sabtu, 01 Agustus 2015 - 11:09 WIB
2 Peneliti UTP Solo Patenkan 5 Hak Cipta
2 Peneliti UTP Solo Patenkan 5 Hak Cipta
A A A
SOLO - Dua peneliti Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo berhasil mematenkan lima hasil penelitian kepada Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum-HAM).

Dari lima paten hak kekayaan intelektual yang dihasilkan, empat produk di bidang pertanian dan satu di bidang permainan olahraga panco air. Dua peneliti dari UTP yang menghasilkan lima produk hak paten adalah Dr Ir Sapto Priyadi MP dari Fakultas Pertanian dan Drs Syahri Alhusin MS dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan.

Sapto Priyadi berhasil mematenkan metode pembuatan bio fertilizer fases dan pirolisis menjadi pupuk cair organik bebas salmonella dan e-coli. Kedua asap cair sampah organik sebagai pestisida botanik pengendali hama tryporiza incertulas. Ketiga metode daur ulang sampah kota menjadi pes tisida (pupuk organik) dalam bentuk asap cair, dan keempat metode khelasi logam berat plumbum dan cadmium pada biji kedelai menggunakan asam sitrat.

“Empat paten hak kekayaan intelektual dilakukan mulai tahun 2010 hingga 2014,” ujar Sapto Priyadi kemarin. Sebelum dipatenkan di Kemenkum-HAM, dia terlebih dahulu menelusuri US paten dan Eropa paten, apakah hasil penelitian itu sudah ada atau belum.

Metode pembuatan bio fertilizer fases dan pirolisis menjadi pupuk cair organik bebas salmonella dan e-coli, awalnya terinspirasi dari kerja sama dengan PDAM Solo tentang pengelolaan limbah kotor di utara Putri Cempo yang pada tahun 2010 lalu mencapai 15.000 kubik tahun 2010 lalu.

Kemudian, dia meneliti dan menciptakan limbah feses men jadi pupuk organik yang bebas salmonella dan e-coli. Kemudian, asap cair sampah organik sebagai pestisida botanik pengendali hama tryporiza incertulas, dan metode daur ulang sampah kota menjadi pestisida (pupuk organik) dalam bentuk asap cair, keberadaannya hampir sama.

Ide awalnya berawal dari pemanfaatan sampah organik di tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo Solo. Produk penelitian yang berbentuk cairan itu mampu memberantas hama penggerek batang di padi, trip, virus kuning layu, dan ulat tongkol di jagung.

Sementara metode khelasi logam berat plumbum dan cadmium pada biji kedelai menggunakan asam sitrat terinspirasi mengenai banyaknya makanan dari produk pertanian dan daging yang mengandung logam berat. Dengan metode itu, logam berat yang terkandung di dalamnya dapat dihilangkan. “Sejauh ini saya masih mencari investor untuk mengembangkan produk dari hak pa - ten yang saya hasilkan,” ungkapnya.

Sejauh ini produk masih terbatas karena skalanya masih home industry. Peneliti FKIP UTP Syahri Alhusin mengatakan aturan per mainan olahraga panco air dan perlengkapannya didorong karena ingin mengangkat olahraga rakyat. Untuk menciptakan alat untuk olahraga panco air, dia berkonsultasi de ngan ahli mesin dari Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) Solo.

Prosesnya dimulai tahun 2001 dan mendapatkan hak paten dari Kemenkum-HAM tahun 2015. “Alat pendukung untuk olahraga panco air yang dibuat cukup fleksibel karena dapat dipindah pindah. Uji coba sudah dilakukan di beberapa tempat antara lain di tempat wisata air di Pengging, Boyolali, dan Semarang. Bentuknya adalah besi dengan panjang tertentu dan penyangga untuk tumpuan kaki peserta olahraga panco air.

Salah satu kelebihannya, alat itu tetap stabil meski diletakkan di dalam air. “Kami akan terus menyempurnakan lagi. Mulai dari kenyamanan dan keamanan dengan menambah pembalut pada besinya,” ungkap Syahri. Semula, besinya berbentuk bu lat, tapi kini telah disempurnakan menjadi segi empat. Rencananya, alat untuk olahraga Panco Air akan diproduksi massal oleh Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dia berharap olahraga Panco Air menjadi daya tarik wisata tersendiri di obyek wisata air. Ke depan, diharapkan juga mam pu menjadi salah satu cabang olahraga nasional dan bukan sekadar olahraga rekreasi.

Ary wahyu wibowo
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.8513 seconds (0.1#10.140)
pixels