Pedagang Batu Akik Mencari Berkah di Arena Muktamar NU
A
A
A
JOMBANG - Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur, dimanfaatkan para pedagang batu akik untuk meraup rezeki.
Di lokasi utama muktamar, tepatnya di Alun-alun Jombang, tampak beberapa penjual akik. Berdasarkan pantauan di pintu masuk sebelah barat, tepatnya di depan Masjid Baitul Muttaqin Jombang, terlihat beberapa penjual batu akik. Mereka mulai menggelar dagangannya sejak pagi tadi.
"Tiba tadi malam langsung menuju lokasi," ujar Abdullah, penjual akik asal Jawa Barat, saat ditemui di lokasi, Jumat (31/7/2015).
Ia mengaku datang ke lokasi Muktamar ke-33 NU untuk mencoba peruntungan dengan membawa sejumlah batu akik, mulai dari Kalimaya, Giok, Bacan, Lavender, Black Jade, dan beberapa jenis permata.
Pria berusia 40 Tahun ini juga membawa sejumlah bongkahan yang diletakkan di empat wadah. "Macam-macam harganya, mulai dari yang Rp50 ribu ke atas," jelasnya.
Abdullah mengaku sering mendatangi event yang yang mengundang banyak orang. Dia datang ke Jombang dengan menumpang kereta api. "Lebih mudah ke Jombang karena ada transportasi yang cukup murah," jelasnya.
PILIHAN:
Mengenang Wahid Hasyim, Pahlawan Nasional dari Jombang
Kisah Abdul Choliq Hasyim, Pengasuh Ponpes Tebuireng
Kiai Wahab Hasbullah, "Panglima Tinggi" NU
Di lokasi utama muktamar, tepatnya di Alun-alun Jombang, tampak beberapa penjual akik. Berdasarkan pantauan di pintu masuk sebelah barat, tepatnya di depan Masjid Baitul Muttaqin Jombang, terlihat beberapa penjual batu akik. Mereka mulai menggelar dagangannya sejak pagi tadi.
"Tiba tadi malam langsung menuju lokasi," ujar Abdullah, penjual akik asal Jawa Barat, saat ditemui di lokasi, Jumat (31/7/2015).
Ia mengaku datang ke lokasi Muktamar ke-33 NU untuk mencoba peruntungan dengan membawa sejumlah batu akik, mulai dari Kalimaya, Giok, Bacan, Lavender, Black Jade, dan beberapa jenis permata.
Pria berusia 40 Tahun ini juga membawa sejumlah bongkahan yang diletakkan di empat wadah. "Macam-macam harganya, mulai dari yang Rp50 ribu ke atas," jelasnya.
Abdullah mengaku sering mendatangi event yang yang mengundang banyak orang. Dia datang ke Jombang dengan menumpang kereta api. "Lebih mudah ke Jombang karena ada transportasi yang cukup murah," jelasnya.
PILIHAN:
Mengenang Wahid Hasyim, Pahlawan Nasional dari Jombang
Kisah Abdul Choliq Hasyim, Pengasuh Ponpes Tebuireng
Kiai Wahab Hasbullah, "Panglima Tinggi" NU
(zik)