Sleman, Pilkada Terpanas di DIY

Jum'at, 31 Juli 2015 - 09:03 WIB
Sleman, Pilkada Terpanas di DIY
Sleman, Pilkada Terpanas di DIY
A A A
YOGYAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DIY memprediksi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sleman akan menjadi yang terpanas dan rawan pelanggaran dibandingkan dua kabupaten lainnya di DIY saat pesta demokrasi lokal serentak nanti.

Alasannya, di wilayah tersebut menyajikan pertarungan head to head antara pasangan calon yang sama-sama incumbent atau petahana. Yakni, mantan Bupati Sleman Sri Purnomo (SP)-Sri Muslimatun (SM) dan mantan Wakil Bupati Yuni Sa - tia Rahayu (YSR)-Danang Wicak sono Sulistyo (DWS).

Divisi Penindakan Pelang garan Bawaslu DIY Sri Rahayu Wer daningsih mengatakan, pe ta rawan terjadinya pelangga ran paling tinggi terjadi di Ka bupaten Sleman dibandingkan Bantul dan Gunungkidul. "Pr ediksi kami yang paling panas nanti di Sleman. Di sana head to head (saling berhadapan) pasangan yang sama-sama incumbent," ungkapnya saat ditemui KORAN SINDO YOGYA di kantornya, kemarin.

Sri Purnomo yang didam pingi Sri Muslimatun diusung oleh PAN, PAN, PKB, Golkar, PPP, Hanura, NasDem, Demokrat, dan PBB. Sementara Yuni Satya Rahayu-Danang Wicaksana didukung PDIP, Gerindra, dan PKS. "Untuk di Gunungkidul, pilkada lebih menarik, demokratis. Karena paling banyak pasangan calon yang bertarung yakni ada empat pasangan," katanya.

Bahkan di kabupaten tersebut salah satunya adalah pasangan calon independent yakni Be nyamin Sudarmadi dan Mus tangid. "Satu-satunya pasa ngan independent di pilkada serentak di DIY. Untuk di Bantul, ada dua pasangan calon. Tapi konon lebih menonjol (du ku - ngan) di satu pasangan," ujarnya.

Terpisah, Kepala Bidang Hu mas Polda DIY AKBP Anny Pu djiastuti mengatakan, polda akan mengamankan tiga kabupaten tersebut. Tanpa ada perbedaan daerah mana yang berpotensi pelanggarannya tinggi atau tidak. "Tidak ada perbedaan, secara umum kami aman kan semuanya. Kami ingin tidak ada peristiwa menonjol dan tetap kondusif," ucapnya.

Pada bagian lain, dua pasangan bakal calon (balon) Bupati dan Wakil Bupati Sleman periode 2016–2021 menjalani tes kesehatan di RSUD Sleman, kemarin. Pemeriksaan meru pakan rangkaian tahapan pendaftaran pasangan calon peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pil kada) Sleman, 9 Desember mendatang. Hanya, untuk pemeriksaan tidak bersamaan, tetapi secara bergantian.

Ini lantaran kedatangan mereka tidak sama. SP da tang paling awal dibandingkan tiga calon lainnya. Yaitu pada pukul 06.10 WIB, diikuti SM pukul 06.30 WIB. Kemudian YSR, pukul 06.50 WIB dan terakhir DWS pukul 07.00 WIB. Sebanyak 12 tim dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Sleman dilibatkan dalam pemeriksaan kesehatan terse but.

Tim dokter diketuai Ike Senja Rahmadiyani dan ketua tim pemeriksaan Dessy Nur wahyuningtyas. Ketua IDI Cabang Sleman Sri Rahardjo menjelaskan, pemeriksaan terdiri atas peme rik saan standar dan indikasi. Pemeriksa an standar meliputi mata, gigi, syaraf, jiwa, psikologi, dan pemeriksaan organ da lam. Sedangkan pemeriksaan indikasi seperti HIV dan narkoba.

“Na - mun jika tidak terin di ka si, pemeriksaan ini tidak di lakukan,” ungkap Sri Rahardjo di sela-sela pemeriksaan kesehatan di RSUD Sleman, ke ma rin. Direktur RSUD Sleman Jo ko Hastaryo menambahkan, untuk pemeriksaan keseha tan, baik tenaga medis maupun pe - ralatan sudah dapat terpe nu hi dari rumah sakit sendiri. Sehingga kesiapan tersebut sa ngat memperlancar tes medis ini.

Pada kesempatan yang sama, Ketua KPU Sleman Ahmad Shidqi mengatakan, pemeriksaan kesehatan, selain menjadi bagian dari kelengkapan proses pendaftaran, sekaligus mengetahui kondisi jasmani dan rohani masing-masing calon.

“Apa kah bisa menjalankan tugas hingga lima tahun ke depan atau tidak. Sesuai dengan jadwal hasil dari pemeriksaan ini akan disampaikan 2 Agustus mendatang,” tandasnya.

Ridho hidayat/ Priyo setyawan
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0567 seconds (0.1#10.140)