Parpol Diborong Incumbent, Pilkada Asahan Terancam Gagal
A
A
A
MEDAN - Aksi borong dukungan partai politik (parpol) oleh pasangan incumbent terus terjadi hingga hari terakhir pendaftaran, kemarin. Keadaan ini membuat Pilkada Asahan terancam diundur ke 2017 karena yang mendaftar hanya satu pasangan.
Hingga hari terakhir masa pendaftaran, pasangan calon incumbent di Pilkada Asahan Taufan Gama Simatupang-Surya. Pasangan Taufan-Surya mendapatkan dukungan sembilan parpol, yakni Golkar, PPP, PAN, PKPI, PDI Perjuangan, PKS, Nasdem, PBB dan Demokrat. “Total dukungan pasangan Taufan-Surya dari sembilan parpol sudah 80% dari total jumlah 45 kursi di DPRD Asahan,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Asahan Darwis Sianipar kepada wartawan, kemarin.
Sisa partai yang belum mendaftar, yaitu Gerindra dan Hanura dengan total sembilan kursi atau 20% dukungan. Artinya, masih bisa satu pasangan calon lagi mendaftar jika menggunakan dukungan dari kedua parpol tersebut. Berhubung hingga batas akhir pendaftaran hanya diikuti satu pasangan calon, maka KPU Asahan sudah membuat keputusan dalam rapat pleno, yaitu memperpanjang masa pendaftaran bakal calon kepala daerah.
Pendaftaran akan dibuka kembali pada 1- 3 Agustus. Sedangkan 29- 31 Juli akan dilakukan sosialisasi kebijakan perpanjangan masa pendaftaran tersebut. Komisioner KPU Sumut Benget Silitonga membenarkan dari 23 kabupaten/kota yang menyelenggarakan pilkada serentak, hanya Asahan yang memiliki satu pasangan calon sehingga waktunya harus diperpanjang.
“Kami juga khawatir Nias Utara dan Nias Barat juga bakal seperti itu. Rupanya di hari terakhir sudah ada yang mendaftar, yaitu dua pasangan di Nias Barat dan tiga pasangan di Nias Utara. Berarti tinggal Asahan yang diperpanjang,” ujarnya.
Sesuai Peraturan KPU Nomor 12/2015 tentang Pencalonan dan SE 403/ KPU/ VII/ 2015 tentang Perpanjangan Masa Pendaftaran, jika dalam kurun waktu masa perpanjangan tidak ada yang mendaftar kembali, maka pilkada di Asahan akan diundur pada pilkada serentak 2017.
Sementara di Pilkada Tapsel, meski terjadi juga aksi borong dukungan parpol oleh pasangan incumbent Syahrul M Pasaribu-Aswin Siregar, KPU tidak perlu melakukan perpanjangan masa pendaftaran. Sebab, sehari sebelumnya sudah ada dua pasangan calon yang mendaftar, yaitu pasangan Aldinz Rapolo Siregar-Borkat yang didukung PAN dan Hanura, serta pasangan Muhammad Yusuf Siregar-Rusidi Nasution, yang didukung Nasdem dan Demokrat.
Syahrul-Aswin sendiri mendapat dukungan lima parpol yaitu, Golkar, Gerindra, PDIP, PPP, dan PKPI dengan total akumulasi sebanyak 18 kursi atau 60% dari total 30 kursi di DPRD Tapsel. Dari aksi borong dukungan parpol, terjadi pengerucutan kompetisi antara incumbent dengan pasangan lain di beberapa pilkada, seperti Sibolga anatar pasangan Syarfi Hutauruk- Edipolo Sitanggang dengan Memori Evaulina Panggabean-Jansul Perdana Pasaribu.
Sementara di Pilkada Medan antara Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution dengan Ramadhan Pohan-Eddie Kusuma. Kompetisi head to head di Pilkada Sibolga dan Medan tentu akan semakin membuat persaingan semakin panas. Sebab, sudah mengerucut antara pendukung incumbent dengan pendatang baru. Isu dan aksi kampanye pun diperkirakan akan memecah dukungan masyarakat.
Benget Silitonga mengakui dari sisi politik persaingan satu lawan satu akan terjadi lebih ketat. Namun, KPU Sumut tidak dalam posisi terlalu jauh menganalisis hal tersebut. Hanya, perlu diingatkan kepada KPU kabupaten/kota yang memiliki dua pasangan calon agar tidak ikut-ikutan terbelah dua. Netralitas dan independensi harus tetap dipertahankan dan jangan sampai terjebak dengan intrik-intrik politik yang akan semakin kencang menerpa penyelenggara pilkada.
Sementara di KPU Simalungun, pada hari terakhir pendaftaran terlihat sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) ikut mengantarkan pasangan bakal calon kepala daerah mendaftar. Dari pengamatan KORAN SINDO MEDAN , sejumlah PNS yang ikut mendaftarkan pasangan Nuriaty Damanik-Posman Simarmata memilih tidak memakai pakaian dinas agar tidak terlalu mencolok.
Nuriaty yang menjabat Wakil Bupati Simalungun periode 2010-2015 berpasangan dengan Posman Simarmata diusung Nasdem, PKB, PAN dan Gerindra. Sedangkan Evra Sassky Damanik dan Sugito mendaftar dari jalur perseorangan. Pasangan Evra Sassky Damanik dan Sugito yang sudah mengajukan berkas dukungan sebanyak 68.000 kartu tanda penduduk (KTP) masih harus menambah kekurangan dukungannya sekitar 13.000 KTP lagi setelah diverifikasi KPU setempat.
Sehari sebelumnya, pasangan JR Saragih dan Amran Sinaga mendaftar ke KPU dengan diantar ribuan pendukungnya. JR yang merupakan Bupati Simalungun periode 2010-2015 dan Amran yang saat ini menjabat Kepala Dinas Perkebunan Simalungun datang dengan mengendarai mobil VW Safari. JR Saragih mengatakan, maju kembali untuk melanjutkan program pembangunan daerah yang masih banyak belum dapat diselesaikan selama periode 2010-2015.
Terutama yang terkait dengan perbaikan kerusakan jalan di berbagai desa yang banyak diharapkan masyarakat dalam kunjungan kerja selama ini. “Saya optimistis bisa meraih kemenangan 60%,” katanya. Ketua KPU Simalungun, Adelbert Damanik mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah menerima empat pendaftaran pasangan balon Bupati Simalungun periode 2015-2020.
“Sampai hari terakhir, Selasa (28/7) siang, sudah empat pasangan yang mendaftar, yaitu JR Saragih-Amran diusung Partai Demokrat, Tumpak- Irwansyah diusung partai PDIP, Hanura dan PKPI. Lalu Nuriaty-Posman diusung Partai Nasdem, Gerindra, PKB dan PAN, serta Evra-Sugito dari jalur independen,” katanya.
Ketua Panwaslih Simalungun, Ulamatauh Saragih mengatakan, sulit membuktikan adanya keterlibatan PNS sebagai tim pendukung pasangan balon bupati dan wakil bupati karena tidak mengenakan pakaian dinas.”Jika nanti namanya ada dalam daftar tim pemenangan atau tim kampanye, tentu akan kami proses,” ujarnya.
Secara terpisah Ketua KPU Pematangsiantar Mangasi Tua Purbamengatakan sudah ada lima pasangan balon wali kota dan wakil wali kota yang mendaftar, yaitu Hulman Sitorus- Hefriansyah diusung Partai Demokrat, Tedy Robinson Siahaan- Zainal Purba diusung Nasdem, Hanura dan PAN, Wesly Silalahi-Sailanto diusung PDIP, PKS dan PKPI.
Sedangkan pasangan Sortaman Saragih-M Nurdin dan Sugito- Djumadi keduanya dari jalur perseorangan. “Sampai kemarin siang sudah ada lima pasangan balon wali kota dan wakil wali kota yang mendaftar. Dari hasil penelitian berkas sementara sudah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang diatur,” ujarnya.
Dari Medan, Tim Pemeriksaan Kesehatan Balon Wali Kota Medan akan bertemu dengan semua pasangan calon yang telah mendaftar untuk memberikan pengarahan terkait pemeriksaan kesehatan di Kantor KPU Medan, Rabu (29/7). Ketua Tim Pemeriksaan Kesehatan Balon Wali Kota Medan, Ramlan Sitompul menuturkan, hari ini, Ketua dan perwakilan dari manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan datang pukul 10.00 WIB.
Dalam pertemuan ini, diharapkan semua balon Wali Kota Medan dapat hadir untuk mendapatkan informasi yang jelas dan benar. “Harapannya saat pemeriksaan kesehatan Kamis (30/7) nanti, balon Wali Kota Medan tidak terkendala,” ujarnya. Seusai dari KPU Medan, tim rencananya akan langsung menuju RSUD dr Pirngadi Medan untuk melakukan survei terakhir ruangan yang akan digunakan sebagai tempat balon Wali Kota Medan diperiksa.
Komisioner KPU Medan, Pandapotan Tamba mengatakan, pada Kamis (30/7) dilakukan pemeriksaan jasmani dan Jumat (31/7) pemeriksaan rohani. Pemeriksaan kesehatan ini KPU bekerja sama dengan RSUD Dr Pirngadi Medan dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan.
Diharapkan hasil pemeriksaan kesehatan akan diterima KPU Medan paling lama Senin (2/1). “Biaya pemeriksaan kesehatan yang dianggarkan KPU Medan sebesar Rp6 juta per calon. Kesehatan yang akan diperiksa general check up dan narkoba,” tandasnya.
12 Daerah Tidak Penuhi Syarat Pilkada
Sebanyak 12 daerah belum memenuhi syarat jumlah calon yang akan ikut serta dalam pemilihan kepala daerah serentak pada 9 Desember 2015 nanti. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sesuai dengan surat edaran No 403/KPU/VII/2015 selanjutnya akan memberikan kesempatan melalui sosialisasi untuk kemudian membuka kembali pendaftaran pada 1-3 Agustus 2015.
“Oleh karena itu sebagaimana yang sudah dijelaskan di SE 403, daerah yang kurang dua pasangan calon maka 3 hari ke depan akan memberitahukan kepada parpol dan umumkan ke publik,” kata Ketua KPU Husni Kamil Manik di Kantornya Jalan Imam Bonjol Jakarta kemarin.
Adapun 12 daerah yang belum mendapatkan jumlah pasangan calon yang ditentukan adalah Kabupaten Asahan, Sumatera Utara; Kabupaten Serang, Banten; Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat; Kota Surabaya, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Pacitan di Jatim; Kabupaten Purbalingga, Jateng; Kota Samarinda, Kalimantan Timur; Kabupaten Bolaangmongondow, Sulut, dan Kota Mataram, NTB.
“Khusus untuk Bolaangmongondow, tidak satu pun calon yang mendaftar,” kata Husni. Perpanjangan pendaftaran dilakukan karena di 11 daerah terjadi karena hanya ada satu pasang kandidat yang mendaftar. Pilkada serentak yang kali pertama digelar ini rencananya melibatkan 269 daerah, dengan rincian sembilan daerah provinsi, 224 kabupaten, m dan 36 kota.
Pelaksanaan pendaftaran telah dibuka sejak Minggu (26/7) hingga Selasa (28/7) kemarin. Dari data yang berhasil dihimpun, daerah yang mempunyai pasangan calon terbanyak terdapat di Pematangsiantar, dengan 10 pasangan calon. Jumlah itu terdiri atas enam pasangan calon perseorangan dan empat pasangan calon parpol.
Hari terakhir pendaftaran kemarin sempat diwarnai dengan ketegangan, yakni di Labuan Bajo Nusa Tenggara Barat (NTB). Ketua KPU Husni Kamil Manik menjelaskan sempat terjadi pengepungan kantor KPU di daerah tersebut hingga membuat komisioner KPU setempat akhirnya memilih untuk menerima sementara calon yang diajukan.
“Dan karena keinginan mendesak itu dan waktu tidak memungkinkan maka kemudian pendaftaran itu diterima dan segera akan dikonsultasikan ke KPU,” katanya. Husni mengaku telah meminta KPU daerah setempat untuk kembali memberikan laporan akan situasi selanjutnya di daerah tersebut. “Akan dapat laporan berikutnya besok (hari ini) bagaimana situasi di sana dalam penerimaan pendaftaran tersebut,” kata Husni.
M rinaldi/zia ul haq/ jhonny simatupang/ ricky hutafea/siti amelia dian ramdhani/ant
Hingga hari terakhir masa pendaftaran, pasangan calon incumbent di Pilkada Asahan Taufan Gama Simatupang-Surya. Pasangan Taufan-Surya mendapatkan dukungan sembilan parpol, yakni Golkar, PPP, PAN, PKPI, PDI Perjuangan, PKS, Nasdem, PBB dan Demokrat. “Total dukungan pasangan Taufan-Surya dari sembilan parpol sudah 80% dari total jumlah 45 kursi di DPRD Asahan,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Asahan Darwis Sianipar kepada wartawan, kemarin.
Sisa partai yang belum mendaftar, yaitu Gerindra dan Hanura dengan total sembilan kursi atau 20% dukungan. Artinya, masih bisa satu pasangan calon lagi mendaftar jika menggunakan dukungan dari kedua parpol tersebut. Berhubung hingga batas akhir pendaftaran hanya diikuti satu pasangan calon, maka KPU Asahan sudah membuat keputusan dalam rapat pleno, yaitu memperpanjang masa pendaftaran bakal calon kepala daerah.
Pendaftaran akan dibuka kembali pada 1- 3 Agustus. Sedangkan 29- 31 Juli akan dilakukan sosialisasi kebijakan perpanjangan masa pendaftaran tersebut. Komisioner KPU Sumut Benget Silitonga membenarkan dari 23 kabupaten/kota yang menyelenggarakan pilkada serentak, hanya Asahan yang memiliki satu pasangan calon sehingga waktunya harus diperpanjang.
“Kami juga khawatir Nias Utara dan Nias Barat juga bakal seperti itu. Rupanya di hari terakhir sudah ada yang mendaftar, yaitu dua pasangan di Nias Barat dan tiga pasangan di Nias Utara. Berarti tinggal Asahan yang diperpanjang,” ujarnya.
Sesuai Peraturan KPU Nomor 12/2015 tentang Pencalonan dan SE 403/ KPU/ VII/ 2015 tentang Perpanjangan Masa Pendaftaran, jika dalam kurun waktu masa perpanjangan tidak ada yang mendaftar kembali, maka pilkada di Asahan akan diundur pada pilkada serentak 2017.
Sementara di Pilkada Tapsel, meski terjadi juga aksi borong dukungan parpol oleh pasangan incumbent Syahrul M Pasaribu-Aswin Siregar, KPU tidak perlu melakukan perpanjangan masa pendaftaran. Sebab, sehari sebelumnya sudah ada dua pasangan calon yang mendaftar, yaitu pasangan Aldinz Rapolo Siregar-Borkat yang didukung PAN dan Hanura, serta pasangan Muhammad Yusuf Siregar-Rusidi Nasution, yang didukung Nasdem dan Demokrat.
Syahrul-Aswin sendiri mendapat dukungan lima parpol yaitu, Golkar, Gerindra, PDIP, PPP, dan PKPI dengan total akumulasi sebanyak 18 kursi atau 60% dari total 30 kursi di DPRD Tapsel. Dari aksi borong dukungan parpol, terjadi pengerucutan kompetisi antara incumbent dengan pasangan lain di beberapa pilkada, seperti Sibolga anatar pasangan Syarfi Hutauruk- Edipolo Sitanggang dengan Memori Evaulina Panggabean-Jansul Perdana Pasaribu.
Sementara di Pilkada Medan antara Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution dengan Ramadhan Pohan-Eddie Kusuma. Kompetisi head to head di Pilkada Sibolga dan Medan tentu akan semakin membuat persaingan semakin panas. Sebab, sudah mengerucut antara pendukung incumbent dengan pendatang baru. Isu dan aksi kampanye pun diperkirakan akan memecah dukungan masyarakat.
Benget Silitonga mengakui dari sisi politik persaingan satu lawan satu akan terjadi lebih ketat. Namun, KPU Sumut tidak dalam posisi terlalu jauh menganalisis hal tersebut. Hanya, perlu diingatkan kepada KPU kabupaten/kota yang memiliki dua pasangan calon agar tidak ikut-ikutan terbelah dua. Netralitas dan independensi harus tetap dipertahankan dan jangan sampai terjebak dengan intrik-intrik politik yang akan semakin kencang menerpa penyelenggara pilkada.
Sementara di KPU Simalungun, pada hari terakhir pendaftaran terlihat sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) ikut mengantarkan pasangan bakal calon kepala daerah mendaftar. Dari pengamatan KORAN SINDO MEDAN , sejumlah PNS yang ikut mendaftarkan pasangan Nuriaty Damanik-Posman Simarmata memilih tidak memakai pakaian dinas agar tidak terlalu mencolok.
Nuriaty yang menjabat Wakil Bupati Simalungun periode 2010-2015 berpasangan dengan Posman Simarmata diusung Nasdem, PKB, PAN dan Gerindra. Sedangkan Evra Sassky Damanik dan Sugito mendaftar dari jalur perseorangan. Pasangan Evra Sassky Damanik dan Sugito yang sudah mengajukan berkas dukungan sebanyak 68.000 kartu tanda penduduk (KTP) masih harus menambah kekurangan dukungannya sekitar 13.000 KTP lagi setelah diverifikasi KPU setempat.
Sehari sebelumnya, pasangan JR Saragih dan Amran Sinaga mendaftar ke KPU dengan diantar ribuan pendukungnya. JR yang merupakan Bupati Simalungun periode 2010-2015 dan Amran yang saat ini menjabat Kepala Dinas Perkebunan Simalungun datang dengan mengendarai mobil VW Safari. JR Saragih mengatakan, maju kembali untuk melanjutkan program pembangunan daerah yang masih banyak belum dapat diselesaikan selama periode 2010-2015.
Terutama yang terkait dengan perbaikan kerusakan jalan di berbagai desa yang banyak diharapkan masyarakat dalam kunjungan kerja selama ini. “Saya optimistis bisa meraih kemenangan 60%,” katanya. Ketua KPU Simalungun, Adelbert Damanik mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah menerima empat pendaftaran pasangan balon Bupati Simalungun periode 2015-2020.
“Sampai hari terakhir, Selasa (28/7) siang, sudah empat pasangan yang mendaftar, yaitu JR Saragih-Amran diusung Partai Demokrat, Tumpak- Irwansyah diusung partai PDIP, Hanura dan PKPI. Lalu Nuriaty-Posman diusung Partai Nasdem, Gerindra, PKB dan PAN, serta Evra-Sugito dari jalur independen,” katanya.
Ketua Panwaslih Simalungun, Ulamatauh Saragih mengatakan, sulit membuktikan adanya keterlibatan PNS sebagai tim pendukung pasangan balon bupati dan wakil bupati karena tidak mengenakan pakaian dinas.”Jika nanti namanya ada dalam daftar tim pemenangan atau tim kampanye, tentu akan kami proses,” ujarnya.
Secara terpisah Ketua KPU Pematangsiantar Mangasi Tua Purbamengatakan sudah ada lima pasangan balon wali kota dan wakil wali kota yang mendaftar, yaitu Hulman Sitorus- Hefriansyah diusung Partai Demokrat, Tedy Robinson Siahaan- Zainal Purba diusung Nasdem, Hanura dan PAN, Wesly Silalahi-Sailanto diusung PDIP, PKS dan PKPI.
Sedangkan pasangan Sortaman Saragih-M Nurdin dan Sugito- Djumadi keduanya dari jalur perseorangan. “Sampai kemarin siang sudah ada lima pasangan balon wali kota dan wakil wali kota yang mendaftar. Dari hasil penelitian berkas sementara sudah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang diatur,” ujarnya.
Dari Medan, Tim Pemeriksaan Kesehatan Balon Wali Kota Medan akan bertemu dengan semua pasangan calon yang telah mendaftar untuk memberikan pengarahan terkait pemeriksaan kesehatan di Kantor KPU Medan, Rabu (29/7). Ketua Tim Pemeriksaan Kesehatan Balon Wali Kota Medan, Ramlan Sitompul menuturkan, hari ini, Ketua dan perwakilan dari manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan datang pukul 10.00 WIB.
Dalam pertemuan ini, diharapkan semua balon Wali Kota Medan dapat hadir untuk mendapatkan informasi yang jelas dan benar. “Harapannya saat pemeriksaan kesehatan Kamis (30/7) nanti, balon Wali Kota Medan tidak terkendala,” ujarnya. Seusai dari KPU Medan, tim rencananya akan langsung menuju RSUD dr Pirngadi Medan untuk melakukan survei terakhir ruangan yang akan digunakan sebagai tempat balon Wali Kota Medan diperiksa.
Komisioner KPU Medan, Pandapotan Tamba mengatakan, pada Kamis (30/7) dilakukan pemeriksaan jasmani dan Jumat (31/7) pemeriksaan rohani. Pemeriksaan kesehatan ini KPU bekerja sama dengan RSUD Dr Pirngadi Medan dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan.
Diharapkan hasil pemeriksaan kesehatan akan diterima KPU Medan paling lama Senin (2/1). “Biaya pemeriksaan kesehatan yang dianggarkan KPU Medan sebesar Rp6 juta per calon. Kesehatan yang akan diperiksa general check up dan narkoba,” tandasnya.
12 Daerah Tidak Penuhi Syarat Pilkada
Sebanyak 12 daerah belum memenuhi syarat jumlah calon yang akan ikut serta dalam pemilihan kepala daerah serentak pada 9 Desember 2015 nanti. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sesuai dengan surat edaran No 403/KPU/VII/2015 selanjutnya akan memberikan kesempatan melalui sosialisasi untuk kemudian membuka kembali pendaftaran pada 1-3 Agustus 2015.
“Oleh karena itu sebagaimana yang sudah dijelaskan di SE 403, daerah yang kurang dua pasangan calon maka 3 hari ke depan akan memberitahukan kepada parpol dan umumkan ke publik,” kata Ketua KPU Husni Kamil Manik di Kantornya Jalan Imam Bonjol Jakarta kemarin.
Adapun 12 daerah yang belum mendapatkan jumlah pasangan calon yang ditentukan adalah Kabupaten Asahan, Sumatera Utara; Kabupaten Serang, Banten; Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat; Kota Surabaya, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Pacitan di Jatim; Kabupaten Purbalingga, Jateng; Kota Samarinda, Kalimantan Timur; Kabupaten Bolaangmongondow, Sulut, dan Kota Mataram, NTB.
“Khusus untuk Bolaangmongondow, tidak satu pun calon yang mendaftar,” kata Husni. Perpanjangan pendaftaran dilakukan karena di 11 daerah terjadi karena hanya ada satu pasang kandidat yang mendaftar. Pilkada serentak yang kali pertama digelar ini rencananya melibatkan 269 daerah, dengan rincian sembilan daerah provinsi, 224 kabupaten, m dan 36 kota.
Pelaksanaan pendaftaran telah dibuka sejak Minggu (26/7) hingga Selasa (28/7) kemarin. Dari data yang berhasil dihimpun, daerah yang mempunyai pasangan calon terbanyak terdapat di Pematangsiantar, dengan 10 pasangan calon. Jumlah itu terdiri atas enam pasangan calon perseorangan dan empat pasangan calon parpol.
Hari terakhir pendaftaran kemarin sempat diwarnai dengan ketegangan, yakni di Labuan Bajo Nusa Tenggara Barat (NTB). Ketua KPU Husni Kamil Manik menjelaskan sempat terjadi pengepungan kantor KPU di daerah tersebut hingga membuat komisioner KPU setempat akhirnya memilih untuk menerima sementara calon yang diajukan.
“Dan karena keinginan mendesak itu dan waktu tidak memungkinkan maka kemudian pendaftaran itu diterima dan segera akan dikonsultasikan ke KPU,” katanya. Husni mengaku telah meminta KPU daerah setempat untuk kembali memberikan laporan akan situasi selanjutnya di daerah tersebut. “Akan dapat laporan berikutnya besok (hari ini) bagaimana situasi di sana dalam penerimaan pendaftaran tersebut,” kata Husni.
M rinaldi/zia ul haq/ jhonny simatupang/ ricky hutafea/siti amelia dian ramdhani/ant
(ars)