TKW asal Bantul Tewas di Pantai Johor Malaysia

Rabu, 29 Juli 2015 - 09:37 WIB
TKW asal Bantul Tewas di Pantai Johor Malaysia
TKW asal Bantul Tewas di Pantai Johor Malaysia
A A A
BANTUL - Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Bantul, ditemukan tewas negara tempatnya bekerja, Malaysia. TKW yang diketahui bernama Veresia Sri Widodo (43) ini merupakan warga RT 03, Dusun Kersan, Desa Timbulharjo.

Veresia ditemukan tewas terdampar di Pantai Tanjung Lompat, Johor, Malaysia. Pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) mengatakan, Veresia berangkat secara ilegal alias tidak melalui Disnakertrans.

Suami Veresia, Paijo (52) mengungkapkan, kabar duka atas kepergian istrinya tersebut dia dapat dari Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI), pada Senin 27 Juli 2015 lalu.

Berdasarkan keterangan yang dia dapat, istrinya meninggal di Pantai Tanjung Johor Malaysia, pada 20 Juli 2015. "Kami masih menunggu kepastian pemulangan jenazahnya," tutur Paijo, Selasa 28 Juli 2015.

Sampai kini, pihaknya belum menerima kepastian penyebab meninggalnya sang Istri, Veresia. Sebab, pihak BP3TKI hanya menyebutkan Veresia tewas terdampar di Pantai Tanjung Johor.

Kendati demikian, dia berharap pihak BP3TKI tetap memberitahukan kepastian penyebab kematian istrinya. Paijo menduga istrinya meninggal karena mengalami kecelakaan saat menyeberang di laut Malaysia.

Dia menduga istrinya mengalami keceakaan saat perjalanan ke Malaysia setelah mudik merayakan Hari Raya Idul Fitri. Dia tidak berani menduga jika istrinya menjadi korban kejahatan di negeri Jiran.

"Saya mencoba ikhlas. Yang penting saya ingin istri saya dikubur di sini (Dusun Kersan)," paparnya.

Paijo mengatakan, istrinya berangkat ke negeri Jiran sejak tahun 2000 yang lalu. Selama menjadi TKW di Malaysia, istrinya memang berprofesi sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT).

Sejak pertama menginjakkan kaki di Malaysia tahun 2000 lalu, istrinya tidak pernah berganti-ganti majikan. Terpisah, Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Bantul Purwaningsih memastikan tidak bisa menguruskan hak-hak Veresia.

"Sebab yang bersangkutan berangkat tidak melalui Disnakertrans Bantul, atau bisa dikatakan TKI ilegal. Ini ketiga kalinya tahun ini. TKI ilegal dari Bantul yang meninggal," terangnya.

Awal bulan Juli lalu, seorang TKW ilegal asal Desa Canden, Kecamatan Jetis yang bekerja di Abu Dhabi, meninggal dunia karena sakit. Dan beberapa bulan lalu, seorang TKI ilegal asal Kecamatan Dlingo, tewas karena berkelahi dengan sesama TKI di Negeri Jiran.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4139 seconds (0.1#10.140)