Tiga Pasang Calon Siap Bertarung
![Tiga Pasang Calon Siap...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2015/07/27/151/1026469/tiga-pasang-calon-siap-bertarung-C7J-thumb.jpg)
Tiga Pasang Calon Siap Bertarung
A
A
A
SEMARANG - Tiga pasang calon wali kota dan wakil wali kota Semarang siap bertarung memperebutkan suara masyarakat pada pemilihan wali kota (pilwakot) Semarang Desember 2015 mendatang. Kemarin mereka pun memantapkan pencalonannya dengan cara berbeda-beda.
Ketiga pasang calon yang akan bertarung pada Pilwakot Semarang adalah Hendrar Prihadi- Hevearita Gunaryanti Rahayu (PDIP), Soemarmo Hadi Saputro- Zuber Safawi (koalisi PKB dan PKS), dan Sigit Ibnugroho Sarasprono-Agus Sutyoso (Gerindra, PAN, Golkar, dan PPP).
Dari ketiganya, hanya pasangan Ibnugroho Sarasprono- Agus Sutyoso yang hingga tadi malam belum lengkap mendapatkan surat rekomendasi dari masing-masing partai pengusung. Namun pasangan ini yakin surat rekomendasi sudah diterima pada hari ini. Pada hari pertama pendaftaran calon wali kota dan wakil wali kota di KPU, kemarin, baru pasangan Soemarmo dan Zuber yang mendaftar.
Pasangan Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti Rahayu (Hendi- Ita) memilih ikut konvoi 21 calon kepala daerah asal PDIP di pusat Kota Semarang dengan menggunakan becak. Sementara, pasangan Sigit Ibnugroho Sarasprono dan Agus Sutyoso (Sibagus) mendeklarasikan diri di Hotel Santika Premiere Semarang. Pendaftaran Soemarmo- Zuber ke KPU di lantai 5 Gedung Pandanaran Kota Semarang didampingi keluarga dan ratusan pendukungnya. Proses pendaftaran juga dimeriahkan dengan atraksi kesenian barongsai, lion, dan kuda kepang untuk memeriahkan acara.
“Doakan saya untuk maju menjadi Wali Kota Semarang,” kata Soemarmo saat menyapa pendukungnya. Seusai memasuki gedung, Soemarmo dan rombongan langsung disambut Ketua KPU beserta anggotanya. Setelah itu, pihak KPU kemudian melakukan pemeriksaan terhadap persyaratan yang diajukan oleh koalisi Bangkit Sejahtera. “Masih ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi. Khusus untuk Pak Soemarmo, beliau harus melengkapi surat pernyataan pernah menjadi narapidana dan diumumkan ke publik melalui media massa baik lokal maupun nasional,” kata Ketua KPU Kota Semarang Henry Wahyono.
Surat pernyataan tersebut merupakan salah satu persyaratan administratif yang harus dipenuhi calon yang pernah dipidana. Meski begitu, pihaknya mengatakan jika surat tersebut dapat dipenuhi dalam pelengkapan berkas hingga 2 Agustus 2015 mendatang. “Kami minta agar surat pernyataan terbuka tersebut dapat diserahkan sebelum 2 Agustus 2015 dalam pelengkapan berkas. Saat melengkapi berkas-berkas yang kurang, kami minta sudah diserahkan,” katanya.
Seperti diketahui, Soemarmo merupakan mantan narapidana kasus suap pembahasan Rancangan Peraturan Daerah mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Semarang 2012. Oleh Mahkamah Agung, Soemarmo diganjar hukuman tiga tahun penjara dan denda Rp50 juta subsider dua bulan kurungan. Menanggapi persyaratan tersebut, Soemarmo mengaku siap melaksanakannya.
Bahkan dirinya sudah berulang kali menyampaikan pada masyarakat melalui media massa terkait status dirinya yang merupakan mantan narapidana itu. “Sudah jauh hari saya katakan terkait hal ini. Juga tentang alasan saya bahwa status hukum saya itu adalah untuk membela anak buah dan masyarakat. Kalau memang KPU menginginkan hal itu (pernyataan secara terbuka melalui media), nanti akan saya lengkapi,” katanya.
Disinggung mengenai keyakinannya memenangkan pertarungan ini, Soemarmo menanggapi optimis. Dirinya mengaku akan bekerja keras untuk melanjutkan program yang dulu pernah dirancangnya. “Saya nyaur utang (bayar hutang). Program kemarin (saat menjabat) masih banyak yang belum terealisasi. Akan saya jadikan program prioritas untuk masyarakat,” katanya.
Koalisi Tugumuda Bubar
Majunya Soemarmo dan Zuber Safawi dengan partai pendukung PKS dan PKB membuat Koalisi Tugumuda yang terdiri dari PKS, Demokrat, dan Golkar bubar. Sebab selain PKS yang menggandeng PKB dan membentuk koalisi baru bernama Bangkit Sejahtera dan mengusung Soemarmo-Zuber, satu partai lain yakni Demokrat telah merapat ke PDIP untuk mengusung pasangan Hendrar Prihadi dan Hevearita Gunaryanti.
Sementara Golkar hingga saat ini belum menentukan siapa calon yang akan diusung. Ketua Koalisi Tugumuda, Agung Budi Margono yang juga Ketua DPD PKS Kota Semarang mengatakan, pihaknya sudah berupaya sekuat tenaga untuk tetap menyatukan koalisi tersebut. Namun karena perbedaan keputusan di tingkat DPP, maka tidak ada pilihan lain. “Kami sudah berusaha keras, namun keputusan ada pada masing-masing DPP partai peserta koalisi. Namun dengan hal ini kami tetap bersyukur karena masih dapat berkompetisi pada Pilwakot Semarang dengan menggandeng PKB sebagai mitra,” ujarnya.
Meski begitu, pihaknya mengaku tetap melakukan hubungan baik dengan dua partai peserta koalisi Tugumuda. Menurutnya, masingmasing pihak menghormati keputusan yang dilakukan PKS untuk berduet dengan PKB dan mengusung pasangan Soemarmo-Zuber. “Karena menurut kami pasangan ini adalah pasangan terbaik, sudah connect satu sama lainnya. Kami berharap dapat berhasil memenangkan Pilwakot Semarang,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Kota Semarang Teguh Widodo mengatakan hal yang sama. Meski sempat diisukan mendukung pasangan calon Sigit Ibnugroho-Agus Sutiyoso, akhirnya PKB merapat dengan PKS untuk mengusung pasangan Soemarmo-Zuber. “Saya merasa lebih kuat jika hanya bersama PKS,” kata Ketua DPC PKB Kota Semarang, Teguh Wibowo.
Didukung Empat Partai, Sibagus Deklarasi
Pada bagian lain, pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Semarang Sigit Ibnugroho Sarasprono dan Agus Sutyoso kemarin mendeklarasikan diri di Hotel Santika Premiere Semarang. Pasangan ini diusung oleh empat partai, yaitu Gerindra, PAN, Golkar, dan PPP. Mereka mengusung nama panggilan Sibagus yang merupakan akronim dari Sigit bersama Agus. Sampai deklarasi dilaksanakan, Sigit belum menerima rekomendasi secara langsung kecuali dari PAN. PPP yang sempat bergabung dengan PDIP juga mengaku belum mendapatkan rekomendasi.
“Saat ini surat rekomendasi sedang berada dalam pengiriman oleh kurir, kurir kami sudah berangkat ke Jakarta,” kata Sigit seusai deklarasi. Dia juga mengatakan tidak khawatir dengan dualisme Golkar. Sigit sudah mempersiapkan dua surat rekomendasi dari dua pengurus Golkar, yaitu dari Abu Rizal Bakrie dan Agung Laksono. Sigit menambahkan, segera melakukan pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah persyaratan yang dikumpulkannya sudah lengkap.
“Nanti malam insya Allah sudah beres semua, kami akan mendaftar ke KPU besok (Senin, 27/7) sekitar pukul 11.00 WIB,” katanya. Sigit Ibnugroho Sarasprono membantah telah mundur dari Partai Gerindra. Isu tersebut berkembang saat dia intens bersama timnya melakukan komunikasi dengan petinggi partai di luar Partai Gerindra beberapa waktu lalu di Jakarta. Menanggapi isu tersebut, Sigit hanya tersenyum dan memberi jawaban lugas.
“Sampai saat ini saya masih kader Gerindra. Itu hanya isu menjelang momen politik,” katanya. Sigit menjamin, kondisi internal Gerindra tidak terpengaruh dengan isu tersebut. Tidak hanya itu, kini partai berlambang kepala burung garuda tersebut juga sedang membangun soliditas dengan partai pengusungnya, yakni Golkar dan PAN. Dia menyebutkan, tim pemenangannya kini tengah mempersiapkan jalan untuk membawa Sigit menuju kursi Wali Kota Semarang.
“Sudah kami siapkan langkah-langkah jika dalam pilwakot kali ini ada tiga pasangan calon,” katanya. Ketua DPD PAN Kota Semarang Wachid Nurmiyanto mengatakan, partainya resmi mengusung pasangan Sibagus karena yakin mampu membawa Semarang lebih baik. Pasangan yang merupakan pengusaha dan birokrat ini juga ideal karena akan saling melengkapi.
Andika prabowo/ M abduh
Ketiga pasang calon yang akan bertarung pada Pilwakot Semarang adalah Hendrar Prihadi- Hevearita Gunaryanti Rahayu (PDIP), Soemarmo Hadi Saputro- Zuber Safawi (koalisi PKB dan PKS), dan Sigit Ibnugroho Sarasprono-Agus Sutyoso (Gerindra, PAN, Golkar, dan PPP).
Dari ketiganya, hanya pasangan Ibnugroho Sarasprono- Agus Sutyoso yang hingga tadi malam belum lengkap mendapatkan surat rekomendasi dari masing-masing partai pengusung. Namun pasangan ini yakin surat rekomendasi sudah diterima pada hari ini. Pada hari pertama pendaftaran calon wali kota dan wakil wali kota di KPU, kemarin, baru pasangan Soemarmo dan Zuber yang mendaftar.
Pasangan Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti Rahayu (Hendi- Ita) memilih ikut konvoi 21 calon kepala daerah asal PDIP di pusat Kota Semarang dengan menggunakan becak. Sementara, pasangan Sigit Ibnugroho Sarasprono dan Agus Sutyoso (Sibagus) mendeklarasikan diri di Hotel Santika Premiere Semarang. Pendaftaran Soemarmo- Zuber ke KPU di lantai 5 Gedung Pandanaran Kota Semarang didampingi keluarga dan ratusan pendukungnya. Proses pendaftaran juga dimeriahkan dengan atraksi kesenian barongsai, lion, dan kuda kepang untuk memeriahkan acara.
“Doakan saya untuk maju menjadi Wali Kota Semarang,” kata Soemarmo saat menyapa pendukungnya. Seusai memasuki gedung, Soemarmo dan rombongan langsung disambut Ketua KPU beserta anggotanya. Setelah itu, pihak KPU kemudian melakukan pemeriksaan terhadap persyaratan yang diajukan oleh koalisi Bangkit Sejahtera. “Masih ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi. Khusus untuk Pak Soemarmo, beliau harus melengkapi surat pernyataan pernah menjadi narapidana dan diumumkan ke publik melalui media massa baik lokal maupun nasional,” kata Ketua KPU Kota Semarang Henry Wahyono.
Surat pernyataan tersebut merupakan salah satu persyaratan administratif yang harus dipenuhi calon yang pernah dipidana. Meski begitu, pihaknya mengatakan jika surat tersebut dapat dipenuhi dalam pelengkapan berkas hingga 2 Agustus 2015 mendatang. “Kami minta agar surat pernyataan terbuka tersebut dapat diserahkan sebelum 2 Agustus 2015 dalam pelengkapan berkas. Saat melengkapi berkas-berkas yang kurang, kami minta sudah diserahkan,” katanya.
Seperti diketahui, Soemarmo merupakan mantan narapidana kasus suap pembahasan Rancangan Peraturan Daerah mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Semarang 2012. Oleh Mahkamah Agung, Soemarmo diganjar hukuman tiga tahun penjara dan denda Rp50 juta subsider dua bulan kurungan. Menanggapi persyaratan tersebut, Soemarmo mengaku siap melaksanakannya.
Bahkan dirinya sudah berulang kali menyampaikan pada masyarakat melalui media massa terkait status dirinya yang merupakan mantan narapidana itu. “Sudah jauh hari saya katakan terkait hal ini. Juga tentang alasan saya bahwa status hukum saya itu adalah untuk membela anak buah dan masyarakat. Kalau memang KPU menginginkan hal itu (pernyataan secara terbuka melalui media), nanti akan saya lengkapi,” katanya.
Disinggung mengenai keyakinannya memenangkan pertarungan ini, Soemarmo menanggapi optimis. Dirinya mengaku akan bekerja keras untuk melanjutkan program yang dulu pernah dirancangnya. “Saya nyaur utang (bayar hutang). Program kemarin (saat menjabat) masih banyak yang belum terealisasi. Akan saya jadikan program prioritas untuk masyarakat,” katanya.
Koalisi Tugumuda Bubar
Majunya Soemarmo dan Zuber Safawi dengan partai pendukung PKS dan PKB membuat Koalisi Tugumuda yang terdiri dari PKS, Demokrat, dan Golkar bubar. Sebab selain PKS yang menggandeng PKB dan membentuk koalisi baru bernama Bangkit Sejahtera dan mengusung Soemarmo-Zuber, satu partai lain yakni Demokrat telah merapat ke PDIP untuk mengusung pasangan Hendrar Prihadi dan Hevearita Gunaryanti.
Sementara Golkar hingga saat ini belum menentukan siapa calon yang akan diusung. Ketua Koalisi Tugumuda, Agung Budi Margono yang juga Ketua DPD PKS Kota Semarang mengatakan, pihaknya sudah berupaya sekuat tenaga untuk tetap menyatukan koalisi tersebut. Namun karena perbedaan keputusan di tingkat DPP, maka tidak ada pilihan lain. “Kami sudah berusaha keras, namun keputusan ada pada masing-masing DPP partai peserta koalisi. Namun dengan hal ini kami tetap bersyukur karena masih dapat berkompetisi pada Pilwakot Semarang dengan menggandeng PKB sebagai mitra,” ujarnya.
Meski begitu, pihaknya mengaku tetap melakukan hubungan baik dengan dua partai peserta koalisi Tugumuda. Menurutnya, masingmasing pihak menghormati keputusan yang dilakukan PKS untuk berduet dengan PKB dan mengusung pasangan Soemarmo-Zuber. “Karena menurut kami pasangan ini adalah pasangan terbaik, sudah connect satu sama lainnya. Kami berharap dapat berhasil memenangkan Pilwakot Semarang,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Kota Semarang Teguh Widodo mengatakan hal yang sama. Meski sempat diisukan mendukung pasangan calon Sigit Ibnugroho-Agus Sutiyoso, akhirnya PKB merapat dengan PKS untuk mengusung pasangan Soemarmo-Zuber. “Saya merasa lebih kuat jika hanya bersama PKS,” kata Ketua DPC PKB Kota Semarang, Teguh Wibowo.
Didukung Empat Partai, Sibagus Deklarasi
Pada bagian lain, pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Semarang Sigit Ibnugroho Sarasprono dan Agus Sutyoso kemarin mendeklarasikan diri di Hotel Santika Premiere Semarang. Pasangan ini diusung oleh empat partai, yaitu Gerindra, PAN, Golkar, dan PPP. Mereka mengusung nama panggilan Sibagus yang merupakan akronim dari Sigit bersama Agus. Sampai deklarasi dilaksanakan, Sigit belum menerima rekomendasi secara langsung kecuali dari PAN. PPP yang sempat bergabung dengan PDIP juga mengaku belum mendapatkan rekomendasi.
“Saat ini surat rekomendasi sedang berada dalam pengiriman oleh kurir, kurir kami sudah berangkat ke Jakarta,” kata Sigit seusai deklarasi. Dia juga mengatakan tidak khawatir dengan dualisme Golkar. Sigit sudah mempersiapkan dua surat rekomendasi dari dua pengurus Golkar, yaitu dari Abu Rizal Bakrie dan Agung Laksono. Sigit menambahkan, segera melakukan pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah persyaratan yang dikumpulkannya sudah lengkap.
“Nanti malam insya Allah sudah beres semua, kami akan mendaftar ke KPU besok (Senin, 27/7) sekitar pukul 11.00 WIB,” katanya. Sigit Ibnugroho Sarasprono membantah telah mundur dari Partai Gerindra. Isu tersebut berkembang saat dia intens bersama timnya melakukan komunikasi dengan petinggi partai di luar Partai Gerindra beberapa waktu lalu di Jakarta. Menanggapi isu tersebut, Sigit hanya tersenyum dan memberi jawaban lugas.
“Sampai saat ini saya masih kader Gerindra. Itu hanya isu menjelang momen politik,” katanya. Sigit menjamin, kondisi internal Gerindra tidak terpengaruh dengan isu tersebut. Tidak hanya itu, kini partai berlambang kepala burung garuda tersebut juga sedang membangun soliditas dengan partai pengusungnya, yakni Golkar dan PAN. Dia menyebutkan, tim pemenangannya kini tengah mempersiapkan jalan untuk membawa Sigit menuju kursi Wali Kota Semarang.
“Sudah kami siapkan langkah-langkah jika dalam pilwakot kali ini ada tiga pasangan calon,” katanya. Ketua DPD PAN Kota Semarang Wachid Nurmiyanto mengatakan, partainya resmi mengusung pasangan Sibagus karena yakin mampu membawa Semarang lebih baik. Pasangan yang merupakan pengusaha dan birokrat ini juga ideal karena akan saling melengkapi.
Andika prabowo/ M abduh
(ftr)