Disiram Air Raksa, Penarik Betor Kritis
A
A
A
PADANGSIDIMPUAN - Seorang penarik becak bermotor (betor), Enda Siregar, 37, kondisinya kritis setelah disiram air keras oleh orang tak dikenal.
Enda, warga Sitamiang Lama, Gang Setia, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, mengalami luka bakar di bagian wajah dan matanya dipastikan mengalami kebutaan. Peristiwa itu terjadi ketika Enda pulang takziah dari rumah seorang kerabatnya di Gang Permai, Kecamatan Batunadua, Kota Padangsidimpuan.
Saat di perjalanan, korban langsung didatangi dua orang tak dikenal. Tanpa banyak bicara, kedua orang tersebut langsung menyiramkan air keras ke tubuhnya. Selanjutnya para pelaku langsung pergi meninggalkan korban yang tidak berdaya. “Saat itu saya dihampiri dua orang tak dikenal yang naik sepeda motor. Mereka langsung menyiramkan air keras itu ke bagian tubuh dan wajah saya,” tuturnya kepada KORAN SINDO MEDAN, Jumat (24/7).
Enda mengakui, sebelum kejadian ini, dirinya pernah dianiaya tetangganya berinisal MDS. Bapak dua anak ini dianiaya karena dituduh selingkuh dengan istri MDS “Saya curiga kepada MDS, karena beberapa bulan lalu, dia pernah menganiaya saya karena dituduh selingkuh dengan istrinya,” tuturnya.
Kemudian dia membuat pengaduan ke Mapolres Kota Padangsidimpuan. Sayangnya, hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari pengaduannya itu. Dia berharap agar petugas kepolisian segera mengungkap pelaku penyiram air keras tersebut. Karena akibat tindakan mereka, dia dipastikan akan mengalami cacat seumur hidup.
Sementara Hannum, 34, istri korban, hanya bisa menangis melihat kondisi Enda. Hannum mengaku suaminya tidak pernah membuat masalah di lokasi tempat tinggal mereka, apalagi selingkuh dengan perempuan lain. Dia mengatakan, keseharian Enda merupakan seorang penarik betor. Setiap pagi dia selalu keluar rumah mencari nafkah.
Apabila sudah siang, dia selalu pulang ke rumah untuk makan. “Kalau malam, dia jarang menarik becak, karena saya tidak mengizinkan, takut kalau dia sakit,” tuturnya seraya berharap kepada petugas kepolisian agar segera menangkap pelaku penyiraman keras.
Terpisah, Kapolres Kota Padangsidimpuan, AKBP Muhammad Helm Lubis mengakui, kejadian tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (22/06) pukul 23.30 WIB, saat korban pulang menghadiri pengajian. “Para pelaku mengendarai sepeda motor jenis bebek,” tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengejar pelaku karena pelaku sudah melarikan diri setelah berbuat keji itu. “Calon tersangka sudah ada, namun kami masih mencarinya karena sudah melarikan diri,” ujarnya.
Zia ul haq nasution
Enda, warga Sitamiang Lama, Gang Setia, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, mengalami luka bakar di bagian wajah dan matanya dipastikan mengalami kebutaan. Peristiwa itu terjadi ketika Enda pulang takziah dari rumah seorang kerabatnya di Gang Permai, Kecamatan Batunadua, Kota Padangsidimpuan.
Saat di perjalanan, korban langsung didatangi dua orang tak dikenal. Tanpa banyak bicara, kedua orang tersebut langsung menyiramkan air keras ke tubuhnya. Selanjutnya para pelaku langsung pergi meninggalkan korban yang tidak berdaya. “Saat itu saya dihampiri dua orang tak dikenal yang naik sepeda motor. Mereka langsung menyiramkan air keras itu ke bagian tubuh dan wajah saya,” tuturnya kepada KORAN SINDO MEDAN, Jumat (24/7).
Enda mengakui, sebelum kejadian ini, dirinya pernah dianiaya tetangganya berinisal MDS. Bapak dua anak ini dianiaya karena dituduh selingkuh dengan istri MDS “Saya curiga kepada MDS, karena beberapa bulan lalu, dia pernah menganiaya saya karena dituduh selingkuh dengan istrinya,” tuturnya.
Kemudian dia membuat pengaduan ke Mapolres Kota Padangsidimpuan. Sayangnya, hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari pengaduannya itu. Dia berharap agar petugas kepolisian segera mengungkap pelaku penyiram air keras tersebut. Karena akibat tindakan mereka, dia dipastikan akan mengalami cacat seumur hidup.
Sementara Hannum, 34, istri korban, hanya bisa menangis melihat kondisi Enda. Hannum mengaku suaminya tidak pernah membuat masalah di lokasi tempat tinggal mereka, apalagi selingkuh dengan perempuan lain. Dia mengatakan, keseharian Enda merupakan seorang penarik betor. Setiap pagi dia selalu keluar rumah mencari nafkah.
Apabila sudah siang, dia selalu pulang ke rumah untuk makan. “Kalau malam, dia jarang menarik becak, karena saya tidak mengizinkan, takut kalau dia sakit,” tuturnya seraya berharap kepada petugas kepolisian agar segera menangkap pelaku penyiraman keras.
Terpisah, Kapolres Kota Padangsidimpuan, AKBP Muhammad Helm Lubis mengakui, kejadian tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (22/06) pukul 23.30 WIB, saat korban pulang menghadiri pengajian. “Para pelaku mengendarai sepeda motor jenis bebek,” tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengejar pelaku karena pelaku sudah melarikan diri setelah berbuat keji itu. “Calon tersangka sudah ada, namun kami masih mencarinya karena sudah melarikan diri,” ujarnya.
Zia ul haq nasution
(ftr)