Masyarakat Diminta Hindari Konflik

Jum'at, 24 Juli 2015 - 10:12 WIB
Masyarakat Diminta Hindari Konflik
Masyarakat Diminta Hindari Konflik
A A A
BANDUNG - Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim meminta ma syarakat berpikir jernih dan menghindari konflik an tar ma syarakat.

Warga diminta tak terprovokasi dengan isu yang berkaitan dengan insiden di Tolikara, Papua. “Masyarakat agar tidak terintimidasi. Mari semua pihak agar merangkul mereka (warga Papua),” kata Dedi usai apel sekaligus halal bihalalbersama dengan prajurit Kodam III Siliwangi di Stadion Siliwangi kemarin.

Tak hanya itu, Dedi pun telah me lakukan komunikasi dengan de ngan sejumlah pihak seperti to koh masyarakat dan tokoh aga ma, pemuda dan pemda di se luruh Jabar. Hal tersebut di lakukan untuk memastikan kon du sifitas di wilayah Jabar. “Saya sudah sampaikan kepa da kepala daerah, Danrem dan Dandim untuk menyikapi positif.

Lalu saya mengum pulkan tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda, tujuannya agar peristiwa di Tolikara tak ter jadi di wilayah Kodam III Siliwangi,” jelasnya. Bahkan, lanjut Dedi, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) pun telah melakukan hal serupa yakni menggelar silaturahmi dengan para toga.

Untuk itu pihaknya mendukung penuh komitmen FKUB untuk men ciptakan situasi kondusif dan terpengaruh dengan kejadian di Tolikara. “FKUB sudah me nyepakati bahwa tidak akan ter jadi (kejadian seperti di Tolikara),” katanya. Di tempat lain, Kapolrestabes Bandung Angesta Romano Yoyol melakukan silaturahmi ke Gereja Katedral di Jalan Merdeka.

Dikatakan dia, pihaknya se lalu melakukan kunjungan ke tem pat tersebut untuk men ja - lin silaturahmi. Dikatakan dia, sebagai aparat kepolisian pohaknya akan selalu memberikan keamanan ke pada seluruh masyarakat khu susnya di Kota Bandung. “Ka mi selalu memastikan keamanan masyarakat, itu sudah ke wajiban,” katanya.

Ditempat yang sama, Romo Leo van Beurden selalu mengingat kan masyarakatnya untuk tak terprovokasi dengan isu di Tolikara dan tetap selalu menyebarkan pesan damai kepada se sama manusia. “Mumpung kita hidup di dunia ini satu kali, mendingan kita hidup sebagai saudara satu sama lain, daripada menjadi musuh.

Mari kita bersama-sama berusaha supaya di dunia ini men jadi tempat tinggal yang nya man bagi kita sekalian,” kata Leo yang juga Pastor Kepala Gereja Katedral. Leo mengaku sangat menyesal kan perisitiwa yang terjadi di To likara. Namun begitu, pihaknya yakin kejadian tersebut ta kan terjadi di wilayah Jabar teru tama di Kota Bandung.

Se la ma puluhan tahun di Ja bar, pihaknya mengaku semua aman terlindungi, kema napun me lang kah senyum ten tram ma syra kat Jabar selalu mengiringi. Leo meminta kerukunan umat beragama di Indonesia harus tetap kokoh, dan meng hindari konflik yang justru merugikan semua pihak. Untuk itu, masyrakat diminta untuk bersikap bijak dan tak mudah terpancing.

“Jangan sampai terjadi disini (Bandung). Maka itu jangan ada orang yang memanas-manaskan orang lain. Sebab manusia berbeda-beda, misalnya yang satu cepat meledaknya, satu lagi sabar. Jadikanlah Indonesia makmur dan damai. Juga saling menghormati dan menghargai,” ucapnya.

Sejak peristiwa di tolikara, ia me negaskan jika di Jabar, khususnya di kota Bandung tetap kondusif. Tak ada gangguan kea manan terjadi, untuk itu ia ber terimakasih kepada pihak ke polisian dan aparat lainnya yang tetap menjaga keamanan Kota Bandung ini.

Agie permadi
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5212 seconds (0.1#10.140)