Korban Kebakaran Mengamuk saat Dirawat di RSUD Bima
A
A
A
BIMA - Seorang pasien korban luka bakar akibat kebakaran rumah milik Bambang (40) di RT 9 RW 5 BTN Rontu Kelurahan Panggi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, kemarin, mengamuk di RSUD Bima saat menjalani perawatan intensif.
Pasien tersebut bernama Wahyudin (33). Dia mengalami luka bakar pada dada dan leher. Wahyudin mengamuk hingga mengejar pasien lain yang berada dalam ruangan tempat ia dirawat. Diduga, jauh sebelum peristiwa kebakaran, Wahyudin mengalami gangguan psikologi.
Sejak peristiwa kebakaran, Wahyudin mengamuk dua kali. Pertama pada Rabu (22/7/2015) sekitar pukul 23.00 WITA dan Kamis (23/7/2015).
Wahyudin yang dirawat di ruang kelas 3 tiba-tiba berteriak dan mengamuk sambil mengejar pasien lain. Sontak, pasien yang ada dalam berlarian karena takut. Bahkan, sejumlah pasien terpaksa berlari dengan kondisi masih terpasang cairan infus.
Mengamuknya Wahyudin ini menjadi perhatian petugas maupun pengunjung RSUD lainnya. Namun saat itu tak ada satu pun yang berani mendekat untuk menenangkan. Petugas rumah sakit tak berani memegang atau memeluk karena khawatir akan memperburuk kondisi luka bakar yang dialami.
Namun, karena khawatir Wahyudin makin beringas, petugas keamanan rumah sakit akhirnya memutuskan meringkus Wahyudin setelah menyarunginya.
Humas RSUD Bima dr Sucipto membenarkan bahwa Wahyudin mengalami gangguan psikologi. Awalnya, Sucipto menerangkan, luka bakar yang dialami Wahyudin terdapat pada bagian leher dan dada. Tingkat keparahannya sekitar 38 persen.
Hanya saja, yang menjadi masalah adalah gangguan psikologi yang dialami. Bahkan, pihak keluarga, sudah lama hendak mengobati Wahyudin di RSJ Mataram namun tak sempat mengurus surat-surat. "Jadi dia ini ada gangguan psikis juga," terang Sucipto, Kamis (23/7/2015).
Lantaran mengganggu pasien lain, untuk sementara Wahyudin dirawat di ruang radiologi karena pihaknya belum memiliki ruangan khusus bagi penderita gangguan jiwa.
Saat ini, pihak keluarga tengah mengurus surat-surat untuk membawa yang bersangkutan ke RSJ Mataram.
Sementara itu, Junaidin (31), korban tewas yang juga sempat dibawa ke RSUD Bima, sudah dimakamkan Kamis siang tadi di TPU Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, NTB, atas permintaan kedua orangtuanya.
PILIHAN:
Kebakaran di Bima, Satu Tewas
Pasien tersebut bernama Wahyudin (33). Dia mengalami luka bakar pada dada dan leher. Wahyudin mengamuk hingga mengejar pasien lain yang berada dalam ruangan tempat ia dirawat. Diduga, jauh sebelum peristiwa kebakaran, Wahyudin mengalami gangguan psikologi.
Sejak peristiwa kebakaran, Wahyudin mengamuk dua kali. Pertama pada Rabu (22/7/2015) sekitar pukul 23.00 WITA dan Kamis (23/7/2015).
Wahyudin yang dirawat di ruang kelas 3 tiba-tiba berteriak dan mengamuk sambil mengejar pasien lain. Sontak, pasien yang ada dalam berlarian karena takut. Bahkan, sejumlah pasien terpaksa berlari dengan kondisi masih terpasang cairan infus.
Mengamuknya Wahyudin ini menjadi perhatian petugas maupun pengunjung RSUD lainnya. Namun saat itu tak ada satu pun yang berani mendekat untuk menenangkan. Petugas rumah sakit tak berani memegang atau memeluk karena khawatir akan memperburuk kondisi luka bakar yang dialami.
Namun, karena khawatir Wahyudin makin beringas, petugas keamanan rumah sakit akhirnya memutuskan meringkus Wahyudin setelah menyarunginya.
Humas RSUD Bima dr Sucipto membenarkan bahwa Wahyudin mengalami gangguan psikologi. Awalnya, Sucipto menerangkan, luka bakar yang dialami Wahyudin terdapat pada bagian leher dan dada. Tingkat keparahannya sekitar 38 persen.
Hanya saja, yang menjadi masalah adalah gangguan psikologi yang dialami. Bahkan, pihak keluarga, sudah lama hendak mengobati Wahyudin di RSJ Mataram namun tak sempat mengurus surat-surat. "Jadi dia ini ada gangguan psikis juga," terang Sucipto, Kamis (23/7/2015).
Lantaran mengganggu pasien lain, untuk sementara Wahyudin dirawat di ruang radiologi karena pihaknya belum memiliki ruangan khusus bagi penderita gangguan jiwa.
Saat ini, pihak keluarga tengah mengurus surat-surat untuk membawa yang bersangkutan ke RSJ Mataram.
Sementara itu, Junaidin (31), korban tewas yang juga sempat dibawa ke RSUD Bima, sudah dimakamkan Kamis siang tadi di TPU Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, NTB, atas permintaan kedua orangtuanya.
PILIHAN:
Kebakaran di Bima, Satu Tewas
(zik)