Satpol PP Endus Kedatangan PSK dari Luar Bantul
A
A
A
BANTUL - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bantul mulai mengendus kedatangan Pekerja Seks Komersial (PSK) dari luar daerah ke Kabupaten Bantul. Beberapa lokasi yang menjadi tujuan PSK tersebut adalah tempat-tempat wisata yang ada di sepanjang pantai selatan Bantul.
Kepala Seksi Penegakan Peraturan Daerah Satpol PP Bantul Anjar Arintaka mengungkapkan, sejak hari Rabu (22/7/2015) pihaknya melakukan operasi non yustisi yaitu di antaranya mendata tempat-tempat yang diperkirakan menjadi kantong tujuan 'pendatang-pendatang haram' di wilayahnya.
Dari pendataan tersebut didapati memang ada pendatang-pendatang haram yang sudah masuk ke Bantul. "Di Pandansimo misalnya, kami sudah mengantongi datanya," ujar Anjar, Kamis (23/7/2015).
Pihaknya sebenarnya mengalami kesulitan mendeteksi keberadaan para PSK yang ada di Pandansimo. Sebab, warga setempat mengatakan tidak ada aktivitas wanita menjajakan diri di kawasan tersebut.
Namun, dari informasi yang berhasil ia himpun dari berbagai pihak dan dari pendataan yang ia lakukan ternyata di kawasan tersebut cukup banyak PSK.
Anjar mengatakan, PSK tersebut bukan berasal dari Bantul melainkan luar Bantul dan rata-rata sudah berusia tua. Mereka merupakan pindahan dari lokalisasi di wilayah lain karena sudah tak begitu laku lagi.
Dengan kedatangan para PSK tersebut, Pandansimo kembali menjadi salah satu wilayah yang kembali marak prostitusi. "Padahal, beberapa waktu lalu sudah bersih."
Karena itu, pihaknya berencana melakukan operasi yustisi para pendatang tersebut. Operasi tersebut akan dilakukan untuk meminimalisir pendatang haram ini. Jika kedapatan datang secara ilegal, pihaknya tidak segan-segan akan menyidangkan mereka dan juga mengembalikan para pendatang ini ke daerah asalnya.
"Kami juga kini tengah berusaha menekan perkembangan karaoke ilegal di kawasan sepanjang pantai selatan Bantul."
Kepala Satpol PP Bantul Hernawan Setiadji mengakui memang banyak PSK pendatang yang masuk ke Bantul. Karena itu, pihaknya rutin menggelar razia untuk mengurangi jumlah PSK yang beroperasi di wilayahnya.
PILIHAN:
Kalah Bersaing, PSK Pindah ke Bantul
Kepala Seksi Penegakan Peraturan Daerah Satpol PP Bantul Anjar Arintaka mengungkapkan, sejak hari Rabu (22/7/2015) pihaknya melakukan operasi non yustisi yaitu di antaranya mendata tempat-tempat yang diperkirakan menjadi kantong tujuan 'pendatang-pendatang haram' di wilayahnya.
Dari pendataan tersebut didapati memang ada pendatang-pendatang haram yang sudah masuk ke Bantul. "Di Pandansimo misalnya, kami sudah mengantongi datanya," ujar Anjar, Kamis (23/7/2015).
Pihaknya sebenarnya mengalami kesulitan mendeteksi keberadaan para PSK yang ada di Pandansimo. Sebab, warga setempat mengatakan tidak ada aktivitas wanita menjajakan diri di kawasan tersebut.
Namun, dari informasi yang berhasil ia himpun dari berbagai pihak dan dari pendataan yang ia lakukan ternyata di kawasan tersebut cukup banyak PSK.
Anjar mengatakan, PSK tersebut bukan berasal dari Bantul melainkan luar Bantul dan rata-rata sudah berusia tua. Mereka merupakan pindahan dari lokalisasi di wilayah lain karena sudah tak begitu laku lagi.
Dengan kedatangan para PSK tersebut, Pandansimo kembali menjadi salah satu wilayah yang kembali marak prostitusi. "Padahal, beberapa waktu lalu sudah bersih."
Karena itu, pihaknya berencana melakukan operasi yustisi para pendatang tersebut. Operasi tersebut akan dilakukan untuk meminimalisir pendatang haram ini. Jika kedapatan datang secara ilegal, pihaknya tidak segan-segan akan menyidangkan mereka dan juga mengembalikan para pendatang ini ke daerah asalnya.
"Kami juga kini tengah berusaha menekan perkembangan karaoke ilegal di kawasan sepanjang pantai selatan Bantul."
Kepala Satpol PP Bantul Hernawan Setiadji mengakui memang banyak PSK pendatang yang masuk ke Bantul. Karena itu, pihaknya rutin menggelar razia untuk mengurangi jumlah PSK yang beroperasi di wilayahnya.
PILIHAN:
Kalah Bersaing, PSK Pindah ke Bantul
(zik)