Kakek Tiga Cucu Cabuli Balita
A
A
A
PEKALONGAN - Peringatan bagi para orang tua untuk selalu menjaga dan mengawasi anak balitanya. Di Pekalongan, polisi mengamankan kakek bejat bernama Supardi, warga Desa Wonoyoso, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan.
Kakek berusia 62 tahun itu tega mencabuli balita berusia 4 tahun teman cucunya sendiri. Aksi bejat pelaku itu dilakukan terhadap korban sebanyak dua kali. Aksi pertama terjadi pada Selasa (21/7) sore. “Pertama Selasa sekitar jam 16.00 WIB. Pas bermain di sekitar rumah saya, dia (korban) saya panggil dan saya rayu dengan bermain anak burung dara. Setelah mau ke dalam rumah, cuma saya pegang-pegang itunya (kemaluan),” kata Supardi kepada petugas PPA Polresta Pekalongan, kemarin.
Aksi kedua, lanjut dia, dilakukan Rabu (22/7) pagi sekitar jam 08.00 WIB. Kali ini pelaku merayu korban dengan imingiming jajanan. “Rabu pagi juga pas main di depan rumah saya dengan cucu saya. Setelah cucu saya diajak pergi ibunya, dia (korban) saya iming-imingi jajanan tempe goreng. Kemudian saya gituin (setubuhi) tapi tidak bisa masuk. Korban mau dan tidak menangis. Setelah saya antar pulang baru menangis,” ujarnya.
Kakek tiga cucu itu mengaku nekat melakukan aksi itu lantaran tidak kuat menahan birahinya. Sebab dia sudah sekitar 15 tahun menduda. “Saya Cuma pengen saja. Istri saya sudah meninggal. Terakhir jajan (menggunakan jasa PSK) sekitar 2 tahun lalu,” ucapnya. Pencabulan itu akhirnya terkuak, setelah korban sebut saja Bunga menceritakan kejadian itu kepada orang tuanya.
Sebab, korban kesakitan saat buang air kecil. “Sekitar menjelang zuhur tadi (kemarin), cucu saya itu menangis saat mau buang air kecil. Katanya sakit dan keluar darahnya saat pipis, dan kemudian cerita kejadian itu (pencabulan) ke ibunya,” kata nenek korban yang berinisial ST, 72. Setelah itu, keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke pihak desa.
Di balai desa, pelaku sempat dihajar massa yang geram dengan ulahnya. “Setelah di balai desa, korban ditanya siapa pelakunya, dan korban langsung menunjuk tersangka itu. Kemudian pak Sekdes langsung melaporkannya ke polisi,” katanya.
Pihak keluarga berharap pelaku mendapat hukuman senaksimal mungkin. Sebab masa depan putri kesayangan mereka dirusak oleh pelaku. "Cucu saya itu anak ke-3 dari 4 bersaudara dari salah satu anak saya. Kasihan, padahal baru mau masuk TK. Kami minta pelaku dihukum seberat- beratnya," tandasnya.
Supardi langsung digelandang ke PPA Polresta Pekalongan. Sedangkan korban langsung dibawa ke RSUD setempat untuk dilakukan visum. Kasusnya masih dalam penanganan petugas kepolisian setempat.
Prahayuda febrianto
Kakek berusia 62 tahun itu tega mencabuli balita berusia 4 tahun teman cucunya sendiri. Aksi bejat pelaku itu dilakukan terhadap korban sebanyak dua kali. Aksi pertama terjadi pada Selasa (21/7) sore. “Pertama Selasa sekitar jam 16.00 WIB. Pas bermain di sekitar rumah saya, dia (korban) saya panggil dan saya rayu dengan bermain anak burung dara. Setelah mau ke dalam rumah, cuma saya pegang-pegang itunya (kemaluan),” kata Supardi kepada petugas PPA Polresta Pekalongan, kemarin.
Aksi kedua, lanjut dia, dilakukan Rabu (22/7) pagi sekitar jam 08.00 WIB. Kali ini pelaku merayu korban dengan imingiming jajanan. “Rabu pagi juga pas main di depan rumah saya dengan cucu saya. Setelah cucu saya diajak pergi ibunya, dia (korban) saya iming-imingi jajanan tempe goreng. Kemudian saya gituin (setubuhi) tapi tidak bisa masuk. Korban mau dan tidak menangis. Setelah saya antar pulang baru menangis,” ujarnya.
Kakek tiga cucu itu mengaku nekat melakukan aksi itu lantaran tidak kuat menahan birahinya. Sebab dia sudah sekitar 15 tahun menduda. “Saya Cuma pengen saja. Istri saya sudah meninggal. Terakhir jajan (menggunakan jasa PSK) sekitar 2 tahun lalu,” ucapnya. Pencabulan itu akhirnya terkuak, setelah korban sebut saja Bunga menceritakan kejadian itu kepada orang tuanya.
Sebab, korban kesakitan saat buang air kecil. “Sekitar menjelang zuhur tadi (kemarin), cucu saya itu menangis saat mau buang air kecil. Katanya sakit dan keluar darahnya saat pipis, dan kemudian cerita kejadian itu (pencabulan) ke ibunya,” kata nenek korban yang berinisial ST, 72. Setelah itu, keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke pihak desa.
Di balai desa, pelaku sempat dihajar massa yang geram dengan ulahnya. “Setelah di balai desa, korban ditanya siapa pelakunya, dan korban langsung menunjuk tersangka itu. Kemudian pak Sekdes langsung melaporkannya ke polisi,” katanya.
Pihak keluarga berharap pelaku mendapat hukuman senaksimal mungkin. Sebab masa depan putri kesayangan mereka dirusak oleh pelaku. "Cucu saya itu anak ke-3 dari 4 bersaudara dari salah satu anak saya. Kasihan, padahal baru mau masuk TK. Kami minta pelaku dihukum seberat- beratnya," tandasnya.
Supardi langsung digelandang ke PPA Polresta Pekalongan. Sedangkan korban langsung dibawa ke RSUD setempat untuk dilakukan visum. Kasusnya masih dalam penanganan petugas kepolisian setempat.
Prahayuda febrianto
(ftr)