Pangdam : Kita Tidak Perlu Terpengaruh

Kamis, 23 Juli 2015 - 10:10 WIB
Pangdam : Kita Tidak Perlu Terpengaruh
Pangdam : Kita Tidak Perlu Terpengaruh
A A A
PALEMBANG - Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Iskandar M Sahil menyatakan, pemerintah, tokoh agama, TNI, dan Polri di Provinsi Sumsel sepakat untuk menjaga toleransi beragama agar tercipta suasana damai di masyarakat.

Hal ini menyikapi persoalan keagamaan yang menimpa umat Islam di Tolikara Papua. Kesepakatan didapat dalam silaturahmi bersama Forum Kerukunan Umat Beragama(FKUB) Sumsel di markas Kodam II Sriwijaya, kemarin.

Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki, Plt Wali Kota Palembang Harnojoyo, Ketua FKUB Sumsel Tohlon, dan Wakapolda Sumsel Brigjend Pol Syaiful Zachri, serta tokoh agama dan tokoh pemuda di Sumsel. “Kami sepakat, (masalah) itu adalah intern disana. Sumsel tidak perlu terpengaruh, kita tunggu saja hasil pengusutan Polda Papua. Sehingga semua umat beragama di Sumsel bisa damai,” ungkapnya di temui usai gelaran acara.

Terkait antisipasi untuk wilayah Sumsel sendiri, me-nurut nya, diskusi dan silaturahmi dalam forum seperti ini bisa menjadi antisipasi awal. Dengan begitu, para pemuka ma - sing-masing agama bisa menyampaikan kepada umat nya untuk mencerminkan se mangat kerukunan dan waspada pada provokasi.

“Tidak perlu menambah pengamanan khusus, sebenarnya. Kami cukup intens kan lagi dari Babinsa, Kamtibmas, serta meminta kepala desa aktif melapor bila memang ada hal yang menyang kut keamanan dan kedamaian,”ujar dia. Sejauh ini, tambahnya, tidak ada konflik beragama di Sumsel. Bahkan, Sumsel dinilai sebagai provinsi percontohan untuk kerukunan beragama.

Wakapolda Sumsel Brigjend Pol Syaiful Zachri menyambut baik kesepakatan ini karena bisa menjadi upaya preventif agar kegiatan keagamaan di Sumsel bisa dijalankan dengan tenang. Pihaknya siap menindaklanjuti kewilayah resort. “Memang untuk pemetaan daerah konflik, masih tercatat 74 titik potensi di Sumsel. Namun, semua berkaitan dengan tapal batas, sumber daya alam, ataupun konflik komunal lainnya, bukan soal agama,” jelas dia.

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sumsel Hambali mengimbau kepada umat Islam menahan diri dan tidak terprovokasi, serta menyerahkan diri kepada pihak berwajib. Menurutnya, semua harus bersatu, mempererat jaringan dankomuniasi.

Yulia savitri
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7941 seconds (0.1#10.140)