Hari Ini Puncak Arus Balik
A
A
A
BANDUNG - Wakil Kepala Polri (Wakapolri) Komjen Pol Budi Gunawan memprediksi puncak arus balik terjadi pada H+3 atau Selasa (21/7), hari ini. Prediksi itu didasarkan pada sebagian pekerja telah masuk kerja dan berakhirnya cuti ber sama pegawai negeri sipil (PNS).
“Kemungkinan besok (hari ini) puncak arus balik akan terjadi,” kata Wakapolri Komjen Budi Gunawan saat me ninjau jalur selatan Nagreg, kemarin. Menurut Wakapolri, jumlah peris tiwa kecelakaan lalu lintas pada mu sim mudik dan balik Lebaran tahun ini cenderung menurun di banding tahun-tahun sebelumnya. Penurunan jumlah kecelakaan itu sesuai tar get Polri.
“Untuk kecelakaan lalu lin tas sudah sesuai target agar bisa me nurun. Dari laporan yang saya terima, hari ini, di Nagreg kecelakaan baru satu kasus,” tutur Wakapolri. Budi menambahkan, saat arus mu dik dan balik tahun lalu, jarak tem puh mencapai 15 jam lebih. Kini pe mudik hanya membutuhkan waktu an tara 6 hingga 8 jam seperti di jalur pan tura dan selatan.
Ke depan, untuk me minimalisasi kepadatan di jalur se latan termasuk Nagr eg, Polri ber harap pemerintah pusat dan daerah se gera me nyiapkan akses dari ka wasan Cileunyi hingga Tasikmalaya. “Kami dari kepolisian mendorong agar rencana itu dapat sesegera mung kin terlaksana. Pemerintah setempat juga harus ikut me rea li sa sikan nya,” tutur Budi. Pantauan KORAN SINDO kemarin, arus balik mulai mewarnai jalur pantai utara (pantura), selatan, dan tengah Jawa Barat.
Seperti arus ba lik di jalur Nagreg mulai alami peningkatan. Data di Pos Pemantau Kepolisian Resor Bandung di Cileunyi, se jak pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB volume kendaraan dari arah timur (Jawa, Garut, dan Tasikmalaya) me nuju barat (Bandung) melalui Gerbang Tol (GT) Cileunyi meningkat hing ga 40% dibandingkan Minggu (19/7). Kawasan lingkar Nagreg terlihat ra mai oleh kendaraan baik roda dua mau pun empat. Sekitar 3.500 unit sepe da motor dan mobil melihat setiap jam. Kondisi berbeda terlihat dari arah Bandung menuju Jawa, Ta sikma laya dan Garut justru lancar.
Kapolsek Cileunyi Kompol Edi Suwandi mengatakan, kondisi lalu lintas dalam momentum arus balik pas - cahari raya yang melintasi jalur selatan, Kabupaten Bandung, sudah mulai terasa. Meski begitu, belum tampak kepadatan di beberapa titik ruas ja lan di Nagreg hingga Cileunyi. “Kendaraan yang melintas jalur selatan ini le bih didominasi oleh roda dua dan em pat,” kata Edi dikawasan Cileunyi, kemarin. Dia menambahkan, peningkatan volume arus balik kendaraan khususnya yang melalui tol Cileunyi selama 24 jam sudah mencapai 18.500 kendaraan.
Hitungan tersebut dilakukan se jak Minggu (19/7) hingga H+2 kemarin. Peningkatan volume kendaraan itu, tutur dia, seiring dengan adanya tum pahan kendaraan masyarakat seusai mengunjungi objek wisata dari arah Garut dan Pangandaran melalui Nagreg. “Jalur Cileunyi merupakan titik ber te mu nya kendaraan dari arah Jawa, Garut dan Tasikmalaya menuju Bandung,” ujar dia.
Kondisi serupa juga terjadi di jalur tengah Sumedang yang mu lai dipadati arus balik Lebaran dari arah Majalengka dan Cirebon. Pantauan KO- RANSINDO, kepadatan arus lalu lintas di jalur tengah Su medang terjadi pada Minggu (19/7) sore hingga malam hari. Guna mengurai kepadatan arus lalu lintas di jalur tengah Su medang yang menghubung kan Cirebon-Bandung, ja jaran Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Sumedang memberlakukan oneway. Kapolres Sumedang AKBP Mah mud Nazly Harahap melalui Kasatlantas AKP Zainul Ar ifin mengatakan, cara bertindak onewaydilakukan khusus nya di jalur padat mulai dari Ca daspangeran hingga kawasan Tanjungsari.
“Kemarin sore (Minggu), arus lalu lintas dari arah Cirebon menuju Bandung yang melintas di jalur tengah Sumedang padat hingga ma lam,” kata Mahmud kepada KORAN SINDO kemarin (20/7).
Leuwipanjang Dipadati Penumpang
Terminal Leuwipanjang, Ko ta Bandung, kemarin, mulai di penuhi oleh para calon penumpang yang kembali ke ibu kota dan kota lain tempat perantauan mereka. Untuk mem berikan pelayanan, di ter mi nal tersebut, disediakan sebanyak 700 unit bus untuk jurusan ke berbagai kota, baik Bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP), maupun Bus Antar kota Dalam Provinsi (AKDP). “Hari ini diprediksi jumlah pe n umpang mencapai angka 20.000. Adapun untuk bus, sebanyak 700 unit.
Pada hari H+1 (Minggu 19/7), jumlah pe numpang sudah berada di ang ka 16.065 dengan jumlah ar mada sebanyak 667 unit,” ka ta petugas Dishub di Terminal Leuwipanjang, Asep Hi dayat kepada KORANSIN- DOkemarin. Terpisah, kepala UPT Ter - minal Dishub Kota Bandung, Iya Sunarya mengatakan, arus ba lik di Terminal Leuwi panjang sudah mulai terlihat ada ke naikan. Beberapa kota di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakar ta, sebagai kota tujuan para pe numpang.
“Arus balik dari ter minal Leuwipanjang hari ini (kemarin) sudah mulai ada lon jakan yang signifikan. Didominasi jurusan Merak non-ekonomi, Kalideres, Tanjungpriok, Bogor, Cileungsi dan Sukabumi,” ungkap dia. Menurut Iya, selama mu sim mudik dan balik Idul Fitri 1436 Hijriah, sejak H-7 hingga H+2, Senin (20/7), tercatat sebanyak 5.700 unit bus yang berang kat dari Terminal Leuwi pan jang. Adapun untuk jumlah penumpang, dalam kurun wak tu tersebut mencapai ang - ka sekitar 95.500 orang.
“Untuk puncak arus balik, di perkirakan terjadi pada Selasa, Sab tu, dan Minggu,” ujar Iya. Sedangkan di Stasiun Bandung, keramaian penumpang ter jadi pada H+2. Pada Minggu (19/7) jumlah penumpang men capai angka 10.286 orang. “Itu untuk beberapa daerah tujuan, baik ke arah barat maupun timur. Sepertinya, ke marin (hari minggu) itu puncaknya,” kata Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi II Bandung Zunerfin.
Tabrakan Beruntun
Tabrakan beruntun yang me libatkan empat kendaraan ter jadi di turunan Nagreg, tepat nya di Kampung Pamucatan RT04/05, Desa Nagreg, Keca matan Nagreg, Kabupaten Ban dung, pada Minggu (19/7) ma lam kemarin sekitar pukul 22.30 WIB. Beruntung, insiden tersebut tidak menelan kor ban jiwa. Tapi akibat ke jadian ini sejumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan mengalami kerusakan. Kanit Laka Satlantas Polres Ban dung Ipda Asep Kusmana me ngatakan, dari hasil pemeriksaan sementara kecelakaan be runtun itu bermula ketika Bus Dewi Sri D 7811 AC yang dikendarai Agus Setiawan, 23, me laju dari arah barat (Ban - dung) menuju arah timur (Garut-Tasikmalaya).
“Di tengah perjalanan, be gi tu memasuki turunan Nag reg, bus itu mengalami rem blong hingga menabrak ken daraan Minibus Nissan B 1158 WMC yang dikemudikan An to nius, 43, di depannya,” ujar Asep, kemarin. Karena kondisi arus lalu lintas padat, dua kendaraan lain, yaitu Minibus Carry D 1325 XQ dan Bus Saluyu Z 7958 DA yang juga tepat berada di depan ikut terkena imbasnya. Be run - tung, para pengemudi dan penumpang yang berada di dalamnya tidak ada yang mengalami luka-luka.
Tol Cipali Mulai Ramai
Arus lalu lintas balik Le baran 2015 di Tol Cikopo-Pa li ma nan (Cipali) pun terus me ning kat kemarin. Di jalur ini pun, puncak arus balik di pre dik si terjadi hari ini. “Arus ba lik mulai memadat di gerbang Tol Purwakarta. Tapi untuk se mentara gerbang masuk tol arah Cikopo masih sama sepeti ke marin, kondusif,” kata Ke pala Satuan Lalu Lintas (Ka sat lan tas) Polres Subang AKP Ridwan. Dia mengemukakankan, ke marin, terjadi lonjakan volume kendaraan arus balik di ban ding Minggu (19/7), tapi ma sih terpantau lancar.
Arus balik dari arah Cirebon menuju Ja karta masih didominasi oleh ken daraan pribadi. Untuk mengantisipasi kemacetan, Polda Ja bar menyiapkan rekayasa la - lu lintas di GT Cikopo. Apabila kemacetan ter sebut mengekor hingga lima sam pai tujuh kilometer, akan di buka gerbang timur dan barat di GT Cikopo. Selanjutnya pemudik diarahkan dari Kalijati ke Sadang kemudian masuk tol lagi di Cikampek. Selain itu, Polres akan menyiagakan mo bil patroli di setiap sepuluh ki lometer baik di jalur arah Cikopo maupun Palimanan.
“Selain mobil patroli, kami juga me nyiagakan dua mobil apabila terjadi kecelakaan lal ul in - tas,” ujar dia. Saat ini, telah dibuka lima lo ket pengambilan dan pembayaran tiket. Di bagian ger - bang utama Tol Cipali telah dise diakan tiga loket tambahan un tuk menyambut puncak arus balik hari ini. Selain di Tol Ci pali, arus kendaraan terlihat di jalur selatan arah Subang- Lem bang.
Sejak hari kedua Lebaran hingga saat ini ken - daraan masih didominasi oleh arus wisata ke obyek wisata Ci - ater dan Gunung Tangkuban Pa rahu. “Dari arah Subang ke ba nya - kan kendaraan wisatawan dengan tujuan air panas Ciater. Se mentara dari arah Lembang did ominasi oleh wisatawan yang akan ke Tempat Wisata Alam Gunung Tangkuban Pera hu,” tutur Ridwan. Sementara itu, arus balik juga terlihat mulai memadati Tol Cikampek-Purwakarta-Padala rang (Cipularang).
Kepadatan kendaraan terlihat di jalur B dari Bandung menuju Jakarta. Selain kendaraan para pemu dik, juga terlihat para wisatawan yang telah meng habiskan liburan di Kota Bandung dan sekitarnya. Kemacetan terlihat di Km 97,5 wilayah Kecamatang Darang dan, Kabupaten Purwakarta. Ratusan kendaraan terlihat mengantre saat me masuki gerbang rest area Km 97,5. Akibat kondisi tersebut, kendaraan lain harus melajukan ken daraan dengan kecepatan antara 40-50 km per jam.
Pemudik Bermotor Masuki Karawang
Arus balik pemudik sepeda mo tor mulai memasuki Ka ra - wang sejak Minggu (19/7). Mes ki belum padat, tapi ribuan pemudik bermotor telah me lintasi jalan alternatif Ka - bupaten Karawang. Berbeda dengan jalan pada saat mudik yang mulus, jalan ra ya untuk arus balik perlu diwas padai pemudik. Saat mema suki Karawang, terutama di Jatisari hingga Cikampek, jalan yang dilalui masih terdapat lu bang kecil yang belum sempat ditambal.
Selain itu se jumlah jalan juga banyak dipenuhi oleh tambalan aspal yang cukup tebal hingga cukup berbahaya bagi pemudik kendaraan roda dua jika melaju dalam kecepatan tinggi. Dari hasil pemantauan, pemu dik yang akan kembali ke wil ayah Jabodetabek sebagian ma sih membawa barang seperti tas atau kardus yang disim pan di belakang motor dengan bantuan sebatang kayu sepanjang satu meter. Kondisi ini akan membuat keseimbangan kendaraan menjadi labil dan mudah jatuh.
Jalur pantura Cirebon juga mulai dipadati para pemudik yang balik ke ibu kota. Akibat kondisi itu, petugas mem berlakukan pengalihan arus dari Jawa Tengah menuju Jakarta sekitar pukul 13.00 WIB. Kendaraan yang melalui kawasan Pegambiran, Kota Cirebon, sempat dialihkan masuk ke Kota Cirebon untuk kemudian menuju jalur pantura tengah yakni Gunungjati-Kapetakan- Karangampel-Indramayu.
Pengalihan diberlakukan bagi seluruh kendaraan, baik roda dua, empat, hingga bus. Langkah itu dilakukan akibat kepadatan di jalur pantura utama, mulai Kedawung hingga Plumbon, Kabupaten Cirebon, akibat pemudik ditambah aktivitas warga sekitar.
Dila nashear/ nilakusuma/ erika lia/ aam aminullah
“Kemungkinan besok (hari ini) puncak arus balik akan terjadi,” kata Wakapolri Komjen Budi Gunawan saat me ninjau jalur selatan Nagreg, kemarin. Menurut Wakapolri, jumlah peris tiwa kecelakaan lalu lintas pada mu sim mudik dan balik Lebaran tahun ini cenderung menurun di banding tahun-tahun sebelumnya. Penurunan jumlah kecelakaan itu sesuai tar get Polri.
“Untuk kecelakaan lalu lin tas sudah sesuai target agar bisa me nurun. Dari laporan yang saya terima, hari ini, di Nagreg kecelakaan baru satu kasus,” tutur Wakapolri. Budi menambahkan, saat arus mu dik dan balik tahun lalu, jarak tem puh mencapai 15 jam lebih. Kini pe mudik hanya membutuhkan waktu an tara 6 hingga 8 jam seperti di jalur pan tura dan selatan.
Ke depan, untuk me minimalisasi kepadatan di jalur se latan termasuk Nagr eg, Polri ber harap pemerintah pusat dan daerah se gera me nyiapkan akses dari ka wasan Cileunyi hingga Tasikmalaya. “Kami dari kepolisian mendorong agar rencana itu dapat sesegera mung kin terlaksana. Pemerintah setempat juga harus ikut me rea li sa sikan nya,” tutur Budi. Pantauan KORAN SINDO kemarin, arus balik mulai mewarnai jalur pantai utara (pantura), selatan, dan tengah Jawa Barat.
Seperti arus ba lik di jalur Nagreg mulai alami peningkatan. Data di Pos Pemantau Kepolisian Resor Bandung di Cileunyi, se jak pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB volume kendaraan dari arah timur (Jawa, Garut, dan Tasikmalaya) me nuju barat (Bandung) melalui Gerbang Tol (GT) Cileunyi meningkat hing ga 40% dibandingkan Minggu (19/7). Kawasan lingkar Nagreg terlihat ra mai oleh kendaraan baik roda dua mau pun empat. Sekitar 3.500 unit sepe da motor dan mobil melihat setiap jam. Kondisi berbeda terlihat dari arah Bandung menuju Jawa, Ta sikma laya dan Garut justru lancar.
Kapolsek Cileunyi Kompol Edi Suwandi mengatakan, kondisi lalu lintas dalam momentum arus balik pas - cahari raya yang melintasi jalur selatan, Kabupaten Bandung, sudah mulai terasa. Meski begitu, belum tampak kepadatan di beberapa titik ruas ja lan di Nagreg hingga Cileunyi. “Kendaraan yang melintas jalur selatan ini le bih didominasi oleh roda dua dan em pat,” kata Edi dikawasan Cileunyi, kemarin. Dia menambahkan, peningkatan volume arus balik kendaraan khususnya yang melalui tol Cileunyi selama 24 jam sudah mencapai 18.500 kendaraan.
Hitungan tersebut dilakukan se jak Minggu (19/7) hingga H+2 kemarin. Peningkatan volume kendaraan itu, tutur dia, seiring dengan adanya tum pahan kendaraan masyarakat seusai mengunjungi objek wisata dari arah Garut dan Pangandaran melalui Nagreg. “Jalur Cileunyi merupakan titik ber te mu nya kendaraan dari arah Jawa, Garut dan Tasikmalaya menuju Bandung,” ujar dia.
Kondisi serupa juga terjadi di jalur tengah Sumedang yang mu lai dipadati arus balik Lebaran dari arah Majalengka dan Cirebon. Pantauan KO- RANSINDO, kepadatan arus lalu lintas di jalur tengah Su medang terjadi pada Minggu (19/7) sore hingga malam hari. Guna mengurai kepadatan arus lalu lintas di jalur tengah Su medang yang menghubung kan Cirebon-Bandung, ja jaran Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Sumedang memberlakukan oneway. Kapolres Sumedang AKBP Mah mud Nazly Harahap melalui Kasatlantas AKP Zainul Ar ifin mengatakan, cara bertindak onewaydilakukan khusus nya di jalur padat mulai dari Ca daspangeran hingga kawasan Tanjungsari.
“Kemarin sore (Minggu), arus lalu lintas dari arah Cirebon menuju Bandung yang melintas di jalur tengah Sumedang padat hingga ma lam,” kata Mahmud kepada KORAN SINDO kemarin (20/7).
Leuwipanjang Dipadati Penumpang
Terminal Leuwipanjang, Ko ta Bandung, kemarin, mulai di penuhi oleh para calon penumpang yang kembali ke ibu kota dan kota lain tempat perantauan mereka. Untuk mem berikan pelayanan, di ter mi nal tersebut, disediakan sebanyak 700 unit bus untuk jurusan ke berbagai kota, baik Bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP), maupun Bus Antar kota Dalam Provinsi (AKDP). “Hari ini diprediksi jumlah pe n umpang mencapai angka 20.000. Adapun untuk bus, sebanyak 700 unit.
Pada hari H+1 (Minggu 19/7), jumlah pe numpang sudah berada di ang ka 16.065 dengan jumlah ar mada sebanyak 667 unit,” ka ta petugas Dishub di Terminal Leuwipanjang, Asep Hi dayat kepada KORANSIN- DOkemarin. Terpisah, kepala UPT Ter - minal Dishub Kota Bandung, Iya Sunarya mengatakan, arus ba lik di Terminal Leuwi panjang sudah mulai terlihat ada ke naikan. Beberapa kota di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakar ta, sebagai kota tujuan para pe numpang.
“Arus balik dari ter minal Leuwipanjang hari ini (kemarin) sudah mulai ada lon jakan yang signifikan. Didominasi jurusan Merak non-ekonomi, Kalideres, Tanjungpriok, Bogor, Cileungsi dan Sukabumi,” ungkap dia. Menurut Iya, selama mu sim mudik dan balik Idul Fitri 1436 Hijriah, sejak H-7 hingga H+2, Senin (20/7), tercatat sebanyak 5.700 unit bus yang berang kat dari Terminal Leuwi pan jang. Adapun untuk jumlah penumpang, dalam kurun wak tu tersebut mencapai ang - ka sekitar 95.500 orang.
“Untuk puncak arus balik, di perkirakan terjadi pada Selasa, Sab tu, dan Minggu,” ujar Iya. Sedangkan di Stasiun Bandung, keramaian penumpang ter jadi pada H+2. Pada Minggu (19/7) jumlah penumpang men capai angka 10.286 orang. “Itu untuk beberapa daerah tujuan, baik ke arah barat maupun timur. Sepertinya, ke marin (hari minggu) itu puncaknya,” kata Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi II Bandung Zunerfin.
Tabrakan Beruntun
Tabrakan beruntun yang me libatkan empat kendaraan ter jadi di turunan Nagreg, tepat nya di Kampung Pamucatan RT04/05, Desa Nagreg, Keca matan Nagreg, Kabupaten Ban dung, pada Minggu (19/7) ma lam kemarin sekitar pukul 22.30 WIB. Beruntung, insiden tersebut tidak menelan kor ban jiwa. Tapi akibat ke jadian ini sejumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan mengalami kerusakan. Kanit Laka Satlantas Polres Ban dung Ipda Asep Kusmana me ngatakan, dari hasil pemeriksaan sementara kecelakaan be runtun itu bermula ketika Bus Dewi Sri D 7811 AC yang dikendarai Agus Setiawan, 23, me laju dari arah barat (Ban - dung) menuju arah timur (Garut-Tasikmalaya).
“Di tengah perjalanan, be gi tu memasuki turunan Nag reg, bus itu mengalami rem blong hingga menabrak ken daraan Minibus Nissan B 1158 WMC yang dikemudikan An to nius, 43, di depannya,” ujar Asep, kemarin. Karena kondisi arus lalu lintas padat, dua kendaraan lain, yaitu Minibus Carry D 1325 XQ dan Bus Saluyu Z 7958 DA yang juga tepat berada di depan ikut terkena imbasnya. Be run - tung, para pengemudi dan penumpang yang berada di dalamnya tidak ada yang mengalami luka-luka.
Tol Cipali Mulai Ramai
Arus lalu lintas balik Le baran 2015 di Tol Cikopo-Pa li ma nan (Cipali) pun terus me ning kat kemarin. Di jalur ini pun, puncak arus balik di pre dik si terjadi hari ini. “Arus ba lik mulai memadat di gerbang Tol Purwakarta. Tapi untuk se mentara gerbang masuk tol arah Cikopo masih sama sepeti ke marin, kondusif,” kata Ke pala Satuan Lalu Lintas (Ka sat lan tas) Polres Subang AKP Ridwan. Dia mengemukakankan, ke marin, terjadi lonjakan volume kendaraan arus balik di ban ding Minggu (19/7), tapi ma sih terpantau lancar.
Arus balik dari arah Cirebon menuju Ja karta masih didominasi oleh ken daraan pribadi. Untuk mengantisipasi kemacetan, Polda Ja bar menyiapkan rekayasa la - lu lintas di GT Cikopo. Apabila kemacetan ter sebut mengekor hingga lima sam pai tujuh kilometer, akan di buka gerbang timur dan barat di GT Cikopo. Selanjutnya pemudik diarahkan dari Kalijati ke Sadang kemudian masuk tol lagi di Cikampek. Selain itu, Polres akan menyiagakan mo bil patroli di setiap sepuluh ki lometer baik di jalur arah Cikopo maupun Palimanan.
“Selain mobil patroli, kami juga me nyiagakan dua mobil apabila terjadi kecelakaan lal ul in - tas,” ujar dia. Saat ini, telah dibuka lima lo ket pengambilan dan pembayaran tiket. Di bagian ger - bang utama Tol Cipali telah dise diakan tiga loket tambahan un tuk menyambut puncak arus balik hari ini. Selain di Tol Ci pali, arus kendaraan terlihat di jalur selatan arah Subang- Lem bang.
Sejak hari kedua Lebaran hingga saat ini ken - daraan masih didominasi oleh arus wisata ke obyek wisata Ci - ater dan Gunung Tangkuban Pa rahu. “Dari arah Subang ke ba nya - kan kendaraan wisatawan dengan tujuan air panas Ciater. Se mentara dari arah Lembang did ominasi oleh wisatawan yang akan ke Tempat Wisata Alam Gunung Tangkuban Pera hu,” tutur Ridwan. Sementara itu, arus balik juga terlihat mulai memadati Tol Cikampek-Purwakarta-Padala rang (Cipularang).
Kepadatan kendaraan terlihat di jalur B dari Bandung menuju Jakarta. Selain kendaraan para pemu dik, juga terlihat para wisatawan yang telah meng habiskan liburan di Kota Bandung dan sekitarnya. Kemacetan terlihat di Km 97,5 wilayah Kecamatang Darang dan, Kabupaten Purwakarta. Ratusan kendaraan terlihat mengantre saat me masuki gerbang rest area Km 97,5. Akibat kondisi tersebut, kendaraan lain harus melajukan ken daraan dengan kecepatan antara 40-50 km per jam.
Pemudik Bermotor Masuki Karawang
Arus balik pemudik sepeda mo tor mulai memasuki Ka ra - wang sejak Minggu (19/7). Mes ki belum padat, tapi ribuan pemudik bermotor telah me lintasi jalan alternatif Ka - bupaten Karawang. Berbeda dengan jalan pada saat mudik yang mulus, jalan ra ya untuk arus balik perlu diwas padai pemudik. Saat mema suki Karawang, terutama di Jatisari hingga Cikampek, jalan yang dilalui masih terdapat lu bang kecil yang belum sempat ditambal.
Selain itu se jumlah jalan juga banyak dipenuhi oleh tambalan aspal yang cukup tebal hingga cukup berbahaya bagi pemudik kendaraan roda dua jika melaju dalam kecepatan tinggi. Dari hasil pemantauan, pemu dik yang akan kembali ke wil ayah Jabodetabek sebagian ma sih membawa barang seperti tas atau kardus yang disim pan di belakang motor dengan bantuan sebatang kayu sepanjang satu meter. Kondisi ini akan membuat keseimbangan kendaraan menjadi labil dan mudah jatuh.
Jalur pantura Cirebon juga mulai dipadati para pemudik yang balik ke ibu kota. Akibat kondisi itu, petugas mem berlakukan pengalihan arus dari Jawa Tengah menuju Jakarta sekitar pukul 13.00 WIB. Kendaraan yang melalui kawasan Pegambiran, Kota Cirebon, sempat dialihkan masuk ke Kota Cirebon untuk kemudian menuju jalur pantura tengah yakni Gunungjati-Kapetakan- Karangampel-Indramayu.
Pengalihan diberlakukan bagi seluruh kendaraan, baik roda dua, empat, hingga bus. Langkah itu dilakukan akibat kepadatan di jalur pantura utama, mulai Kedawung hingga Plumbon, Kabupaten Cirebon, akibat pemudik ditambah aktivitas warga sekitar.
Dila nashear/ nilakusuma/ erika lia/ aam aminullah
(ars)