Arus Balik Mulai Hari Ini

Senin, 20 Juli 2015 - 10:29 WIB
Arus Balik Mulai Hari...
Arus Balik Mulai Hari Ini
A A A
BREBES - Arus balik Lebaran yang diprediksi melonjak mulai hari ini dibayangi kemacetan panjang di jalur pantura. Tidak ada penambahan jalur alternatif yang bisa digunakan selain jalan pantura sebagai jalur utama mudik.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Brebes, Mayang Sri Herbimo mengatakan, jalur utama dan jalur alternatif yang bisa dilalui pemudik pada saat arus balik tak berbeda jauh dengan saat arus mudik. “Selain jalur pantura, jalur lainnya adalah jalan tol Pejagan-Pemalang sebagai jalur darurat atau jalur alternatif. Kemungkinan besok (hari ini) mulai dibuka,” kata Mayang kepada KORAN SINDO, kemarin.

Untuk kendaraan dari arah selatan atau Purwokerto, pemudik tetap melewati jalur Prupuk- Songgom-Ketanggungan- Pejagan sebagai jalur utama. Pada saat arus balik, ruas jalan di jalur itu akan dibuat satu arah untuk kendaraan dari arah selatan. “Selain bisa lewat tol Pejagan, jalur alternatifnya bisa melalui Ketanggungan-Kersana- Ciledug. Kondisi kemacetan di Dermoleng (Ketanggungan) pada arus mudik tidak terlalu parah seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujar Mayang.

Di jalur pantura, pemudik sebenarnya bisa memanfaat jalur alternatif selain tol Pejagan- Pemalang, yakni jalur tengah melalui Jatibarang-Sitanggal- Ketanggungan-Pejagan. Namun pada saat arus mudik, keberadaan jalur alternatif itu relatif sepi dari kendaraan pemudik. “Dari jalur pantura lokasinya memang agak jauh sehingga pemudik tak terlalu suka.” “Tahun lalu kondisinya juga rusak, sekarang sudah bagus, sudah dibeton,” ujar Mayang.

Selain pengalihan ke jalur alternatif, kata Mayang, antisipasi kemacetan di jalur pantura dilakukan dengan menggeser barikade bambu yang terpasang di titik-titik rawan macet, seperti di Pasar Induk, alun-alun, sampai Jembatan Pemali. Barikade tersebut digeser lebih ke utara agar ruas jalan dari arah timur lebih lebar atau menjadi tiga lajur. Lonjakan kepadataan kendaraan pada arus balik biasanya tidak akan sama seperti arus mudik, karena sebagian besar pemudik cenderung tidak berangkat bersamaan pada waktu yang sama. Puncak kedapatan akan terbagi pada H+4 hingga H+7 Lebaran.

“Kalau lalu lintas arus balik cenderungnya lebih merata kepadatannya sehingga mudah- mudahan tidak sampai terjadi kemacetan panjang seperti saat arus mudik,” kata Mayang. Kasat Lantas Polres Brebes AKP Rendy Andy Julikhlas mengatakan, lonjakan pemudik arus balik diperkirakan mulai terjadi Senin (20/7) hari ini. “Kalau hari ini (kemarin) dari pantauan masih relatif lancar walaupun mulai ada peningkatan kendaraan pemudik dari arah timur menuju Jakarta,” kata Rendy.

Rendy mengatakan, langkah antisipasi kemacetan di jalur pantura akan tetap dilakukan seperti pada saat arus mudik. Keberadaan ruas tol Pejagan- Pemalang akan dioperasikan sebagai jalur alternatif jika terjadi peningkatan kepadatan di jalur pantura. “Tol Pejagan-Brebes Timur akan kami buka situasional jika mulai terjadi lonjakan kendaraan. Arus kendaraan dari arah timur akan langsung dialihkan ke dalam tol tembus di tol Pejagan,” kata Rendy.

Langkah lainnya adalah dengan merekayasa lalu lintas berupa contraflow di titik-titik yang mengalami penumpukan kendaraan. Langkah darurat ini akan dikoordinasikan dengan Polres Tegal Kota. “Tiga lajur jalan kami terapkan untuk kendaraan dari arah timur yang kita tarik ke barat untuk mengurai kepadatan,” ujarnya.

Pantauan KORAN SINDO pada H+2 kemarin, sejumlah pemudik yang menggunakan roda empat terlihat mulai melintas di jalur pantura dari arah Semarang. Seperti terlihat di Jalan Gajahmada dan Jalan Mayjen Sutoyo, Kota Tegal. Setumpuk barang bawaan tampak nangkring di bagian atas sejumlah mobil berpelat nomor luar kota.

Para pemudik menggunakan sepeda motor juga tak sedikit mulai melintas di ruas jalan yang sama. Kondisi sepeda motor mereka tampak mencolok. Barang bawaan seperti tas dan kardus menyesaki bagian tengah dan belakang sepeda motor. Meski arus balik mulai tampak, kondisi arus lalu lintas di sepanjang jalur pantura Kota Tegal sampai Kabupaten Brebes terpantau lancar. Ruas jalan yang tersendat lebih di-sebabkan lampu pengatur lalu lintas dan aktivitas orang atau kendaraan yang menyeberang.

Selain itu kepadatan juga masih didominasi kendaraan warga lokal yang hendak berekreasi ke sejumlah objek wisata. Belum tampak kesibukan petugas kepolisian di titik-titik rawan macet seperti di perempatan Maya, perbatasan Kota Tegal dan Brebes, maupun di exit tol Pejagan-Pemalang di Brebes Timur. Kondisi exit tol masih ditutup dan kemungkinan hari ini baru dibuka untuk kendaraan pemudik. Salah seorang pemudik, Toni, 38, mengaku sengaja lebih awal kembali ke Jakarta untuk menghindari kemacetan.

“Sebenarnya libur masih sampai Rabu, tapi daripada kena macet, lebih baik jalan dulu,” kata pemudik asal Semarang ini kemarin. Selain pemudik yang hendak kembali ke Jakarta, di jalur sebaliknya sejumlah kendaraan pemudik terpantau masih melintas meski tak sepadat saat arus mudik. Sebagian besar kendaraan pemudik yang melintas adalah roda dua. Keberadaan pemudik tersebut terlihat dari plat nomor kendaraan dan barang bawaan yang diletakkan di kendaraan.

Angka Kecelakaan Turun

Di Kudus jumlah kendaraan pemudik yang masuk ke wilayah jalur pantura Kudus naik dibanding tahun lalu. Meski begitu, justru angka kecelakaan lalu lintas malah mengalami penurunan. Data Satlantas Polres Kudus rata-rata, tiap menit ada sekitar 50 kendaraan berplat luar kota yang melintasi Jembatan Tanggulangin yang merupakan perbatasan jalur pantura Demak dan Kudus.

Dari jembatan itu, mayoritas kendaraan pemudik terpantau melintasi jalan lingkar untuk selanjutnya menuju kawasan Pati, Rembang, Tuban dan daerah lain di Jawa Timur. Kasatlantas Polres Kudus AKP Billy Hildario mengatakan jika dibanding tahun lalu, jumlah kendaraan pemudik dari luar kota yang melintasi wilayah Kota Kretek mengalami peningkatan sekitar 3 – 7%. Meski begitu, angka kecelakaan lalu lintas turun dibanding tahun lalu. Kondisi ini dipengaruhi berbagai faktor.

Selain faktor infrastruktur jalan dan sarana penunjang yang lebih memadai juga lantaran kehati-hatian para pengendara kendaraan. “Sejak Operasi Ketupat Candi (OPS) 9 Juli hingga sekarang angka lalin tidak sampai 15 kasus. Itupun juga tidak ada korban jiwa hanya luka-luka dan kerugian materiil,” kata Billy kemarin.

Kepala Dishubkominfo Kabupaten Kudus Didik S mengimbau pengendara kendaraan tetap mewaspadai berbagai titik rawan di Kudus saat arus balik Lebaran. Baik titik rawan lakalantas seperti jalur pantura sepanjang Gondoharum - Terban maupun rawan kemacetan seperti kawasan sekitarPasarBareng. Pihak Dishubkominfo sendiri sudah menyiapkan rambu penunjuk di sepanjang jalur alternatif di kawasan rawan lakalantas maupun macet tersebut.

Rambu penunjuk itu akan memandu pengendara jika terjadi masalah di jalur pantura Kudus. “Kondisi badan jalan alternatif juga siap dilalui. Pengendara tidak akan tersesat karena rambu-rambunya sudah jelas,” tandas Didik.

Farid firdaus/ muhammad oliez
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6540 seconds (0.1#10.140)