Mudik Tanpa Khawatirkan Hewan Peliharaan
A
A
A
Saat libur Lebaran, sejumlah tempat penitipan hewan di Kota Medan kebanjiran pelanggan. Jasa ini menjadi solusi bagi masyarakat yang mudik tanpa perlu khawatir pada hewan peliharaannya yang harus dirawat dan diberi makan.
Di HDC Cat House, Jalan AR Hakim, Medan, misalnya, yang mulai beroperasi kembali awal tahun ini.Tempat ini ramai dengan hewan peliharaan yang dititipkan pemiliknya karena ditinggal mudik Lebaran. Pemilik HDC Cat House, Dedy Chandra mengungkapkan kepada KORAN SINDO MEDAN , hingga saat ini lima kandang kucing telah terisi dengan berbagai jenis kucing, seperti persia medium dan lainnya.
Untuk biaya penitipan kucing, dia mengenakan Rp40.000 per hari dan biaya makanan sebesar Rp10.000 per hari. Tidak jarang pemiliknya menitipkan makanan kucingnya sendiri ke HDC Cat House. “Saat Lebaran, memang banyak orang menitipkan hewan peliharaannya. Maklum, tidak mungkin mereka membawa kucing mereka ikut mudik. Nanti bisa stres kucingnya di sepanjang jalan,” kata pria yang sempat memiliki usaha pet shop .
Di tempat penitipan kucing miliknya, Dedy Chandra dan para pekerja memperlakukan kucing pelanggannya seperti kucing sendiri. Selain diberi makan tiga kali sehari, mereka juga sangat menjaga kebersihan kandang kucing. “Karena kalau kandangnya tidak bersih, bisa menyebabkan kucingnya stres,” ujarnya.
Tidak hanya itu, untuk membuat kucing-kucing titipan pelanggan terlihat bugar, HDC Cat House pun memperhatikan minuman binatang itu. Setiap satu jam, petugas memantau tempat minumannya, apakah sudah habis atau belum sehingga kucing tidak kehausan.
Satu hal yang tidak kalah penting, HDC Cat House melepaskan seluruh kucing titipan itu di satu ruang setiap pagi hari. “Setiap pagi, kucingkucingnya dilepas di ruangan terbuka agar kucing-kucing itu tidak stres karena berada di dalam kandang terus-menerus,” katanya.
Sepintas memang terlihat repot dalam merawat kucing-kucing titipan tersebut. Namun karena sudah hobi, Dedy Chandra melakoni dengan santai. Dedy dan para pekerja HDC Cat House pun rajin memantau kondisi kesehatan kucing agar tidak sampai jatuh sakit. Kalaupun ada yang sakit, sejak awal penitipan sudah ada perjanjian di awal antara pemilik kucing dengan HDC Cat House.
“Sebelum dititipkan di sini, si pemilik harus menjelaskan lebih dahulu tentang keadaan kucingnya. Jadi seandainya kucing itu sakit saat dititipkan di sini, maka si pemilik sudah mengetahui kondisi sebelumnya. Bila kucing itu harus dibawa ke dokter, maka biaya dibebankan kepada pemiliknya,” tuturnya.
Di daerah lain, seperti Semarang, sejumlah tempat penitipan hewan juga dibanjiri pelanggan menjelang libur Lebaran. Para pemudik berbondongbondong menitipkan hewan peliharaannya untuk dipelihara sementara waktu. Di tempat penitipan hewan Griya Satwa Lestari di Jalan Kumudasmoro Utara 17 Pamularsih Semarang, misalnya, keramaian sudah terlihat sejak Rabu (15/7).
Puluhan hewan peliharaan seperti anjing, kucing, luwak, maupun hewan lain, sudah memenuhi lokasi itu. “Setiap Lebaran, pelanggan yang menitipkan hewan peliharaannya di sini memang meningkat. Lebaran tahun lalu, lebih dari 250 hewan yang dititipkan di lokasi kami. Tak hanya dari Kota Semarang, banyak pula pelanggan dari luar kota seperti Pekalongan, Kabupaten Semarang, dan lainnya,” kata Hedwigus Nico Setiawan, salah satu dokter hewan di Griya Satwa Lestari.
Griya Satwa Lestari memiliki 120 kandang terdiri dari 41 kandang kucing dan 79 kandang anjing. Kandang juga dibedakan berdasarkan kelas biasa, VIP, maupun president room . Semua hewan yang dititipkan akan dirawat dengan baik, termasuk pemberian makan dan minum rutin. Ada pula perawatan khusus, yakni perawatan salon, mandi, jalan-jalan, dan perawatan lainnya, sesuai kebutuhan hewan. “Kami juga menyiapkan dokter hewan yang setiap hari mengontrol kesehatan hewan-hewan yang dititipkan itu,” ujar Nico.
Selama Lebaran biaya penitipan mengalami kenaikan dibanding hari biasa. Untuk kucing dalam sehari pelanggan diwajibkan membayar Rp55.000- Rp65.000. “Sementara untuk anjing biaya bervariasi tergantung besar kecilnya. Mulai dari yang terkecil Rp55.000 hingga terbesar Rp75.000 per hari,” ungkapnya.
Salah satu pelanggan, Wenefrida Kenya Purwastiti, 19, mengatakan, setiap Lebaran selalu rutin menitipkan hewan peliharaannya di tempat penitipan hewan. Pelayanan tempat penitipan hewan itu sudah terkenal baik dan membuatnya tenang. “Sudah sering, setiap tahun titip di sini. Pelayanannya baik, ruangan bersih, dan ada dokternya yang selalu mengawasi. Jadi, nyaman meninggalkan kucingkucing saya saat mudik Lebaran,” kata warga asli Magelang itu.
Ramainya hewan peliharaan yang dititipkan juga dirasakan Iwan Rudy, karyawan jasa penitipan hewan Pet Paradise di Jalan Dr Wahidin No 68 F, Kota Semarang. Setiap menjelang Lebaran, jumlah penitipan hewan di tempat itu bisa melebihi kapasitas yang tersedia. “Mulai H-4 Lebaran sudah mulai ramai pelanggan yang menitipkan hewan peliharaannya di tempat kami. Namun karena tempat dan tenaga terbatas, kami tidak bisa menerima mereka semua,” ungkapnya.
Iwan menambahkan, tingginya animo masyarakat menitipkan hewan peliharaan ke jasa penitipan menjadi berkah tersendiri perusahaannya. Keuntungan yang dihasilkan dari jasa penitipan hewan saat mudik Lebaran di tempatnya bekerja bisa mencapai 30% dari hari biasa.
Sementara Pembina Animal Lovers Medan (ALM), Aja Abdurajak mengungkapkan, tempat penitipan hewan masih sangat terbatas. Terbukti dari sekian banyak tempat penitipan hewan, umumnya hanya bisa merawat kucing dan anjing. Sementara tidak sedikit komunitas dan pehobi hewan peliharaan di Kota Medan selain kucing dan anjing, di antaranya berbagai jenis reptil, musang, dan lainnya.
Untuk mengantisipasinya, mereka menitipkan hewan peliharaan kepada teman-teman pecinta hewan peliharaan yang sama. “Kebetulan saya sendiri punya hewan peliharaan musang. Lebaran tahun lalu, saya harus menitipkan musang saya itu kepada teman yang juga pecinta musang karena di Kota Medan belum ada tempat penitipan hewan yang bisa merawat musang,” ujarnya.
Aja Abdurajak mengakui merawat musang tidak segampang merawat kucing dan anjing yang dikenal sebagai hewan jinak. “Memang tidak mudah merawatnya, karena notabene musang merupakan hewan liar dan ganas, seperti memandikannya atau grooming dan memberi makannya. Itu tidak mudah. Cat dan Dog Pet shop sekalipun belum tentu bisa melakukan itu karena umumnya mereka terbiasa merawat kucing,” ungkapnya.
Karena itu, Aja Abdurajak menyarankan agar tidak sembarang menitipkan hewan peliharaan ke tempat penitipan yang tidak sesuai dengan jenis hewan peliharaan. “Jangan pula musang dititipkan di penitipan hewan kucing, apa owner -nya bisa merawatnya. Tidak ada jaminan untuk itu. Kalau dipaksakan, bisabisa karakter hewan kita berubah,” kata pria yang memiliki hewan peliharaan musang, garangan, dan kelinci itu.
Hewan peliharaan akan aman bila dititipkan di tempat penitipan atau pet shop yang sesuai dengan jenis hewan peliharaannya. “Seperti musang saya tadi itulah. Iya, musang dikenal sebagai hewan liar, namun bila dirawat dari baby , maka musang juga bisa jinak dan bahkan kucing pun kalah jinaknya. Namun inti yang terpenting dalam merawat hewan adalah kebersihan kandangnya. Karena kalau kandangnya kotor, maka hewan itu akan rentan terserang penyakit,” katanya.
Dicky irawan/Andika prabowo
Di HDC Cat House, Jalan AR Hakim, Medan, misalnya, yang mulai beroperasi kembali awal tahun ini.Tempat ini ramai dengan hewan peliharaan yang dititipkan pemiliknya karena ditinggal mudik Lebaran. Pemilik HDC Cat House, Dedy Chandra mengungkapkan kepada KORAN SINDO MEDAN , hingga saat ini lima kandang kucing telah terisi dengan berbagai jenis kucing, seperti persia medium dan lainnya.
Untuk biaya penitipan kucing, dia mengenakan Rp40.000 per hari dan biaya makanan sebesar Rp10.000 per hari. Tidak jarang pemiliknya menitipkan makanan kucingnya sendiri ke HDC Cat House. “Saat Lebaran, memang banyak orang menitipkan hewan peliharaannya. Maklum, tidak mungkin mereka membawa kucing mereka ikut mudik. Nanti bisa stres kucingnya di sepanjang jalan,” kata pria yang sempat memiliki usaha pet shop .
Di tempat penitipan kucing miliknya, Dedy Chandra dan para pekerja memperlakukan kucing pelanggannya seperti kucing sendiri. Selain diberi makan tiga kali sehari, mereka juga sangat menjaga kebersihan kandang kucing. “Karena kalau kandangnya tidak bersih, bisa menyebabkan kucingnya stres,” ujarnya.
Tidak hanya itu, untuk membuat kucing-kucing titipan pelanggan terlihat bugar, HDC Cat House pun memperhatikan minuman binatang itu. Setiap satu jam, petugas memantau tempat minumannya, apakah sudah habis atau belum sehingga kucing tidak kehausan.
Satu hal yang tidak kalah penting, HDC Cat House melepaskan seluruh kucing titipan itu di satu ruang setiap pagi hari. “Setiap pagi, kucingkucingnya dilepas di ruangan terbuka agar kucing-kucing itu tidak stres karena berada di dalam kandang terus-menerus,” katanya.
Sepintas memang terlihat repot dalam merawat kucing-kucing titipan tersebut. Namun karena sudah hobi, Dedy Chandra melakoni dengan santai. Dedy dan para pekerja HDC Cat House pun rajin memantau kondisi kesehatan kucing agar tidak sampai jatuh sakit. Kalaupun ada yang sakit, sejak awal penitipan sudah ada perjanjian di awal antara pemilik kucing dengan HDC Cat House.
“Sebelum dititipkan di sini, si pemilik harus menjelaskan lebih dahulu tentang keadaan kucingnya. Jadi seandainya kucing itu sakit saat dititipkan di sini, maka si pemilik sudah mengetahui kondisi sebelumnya. Bila kucing itu harus dibawa ke dokter, maka biaya dibebankan kepada pemiliknya,” tuturnya.
Di daerah lain, seperti Semarang, sejumlah tempat penitipan hewan juga dibanjiri pelanggan menjelang libur Lebaran. Para pemudik berbondongbondong menitipkan hewan peliharaannya untuk dipelihara sementara waktu. Di tempat penitipan hewan Griya Satwa Lestari di Jalan Kumudasmoro Utara 17 Pamularsih Semarang, misalnya, keramaian sudah terlihat sejak Rabu (15/7).
Puluhan hewan peliharaan seperti anjing, kucing, luwak, maupun hewan lain, sudah memenuhi lokasi itu. “Setiap Lebaran, pelanggan yang menitipkan hewan peliharaannya di sini memang meningkat. Lebaran tahun lalu, lebih dari 250 hewan yang dititipkan di lokasi kami. Tak hanya dari Kota Semarang, banyak pula pelanggan dari luar kota seperti Pekalongan, Kabupaten Semarang, dan lainnya,” kata Hedwigus Nico Setiawan, salah satu dokter hewan di Griya Satwa Lestari.
Griya Satwa Lestari memiliki 120 kandang terdiri dari 41 kandang kucing dan 79 kandang anjing. Kandang juga dibedakan berdasarkan kelas biasa, VIP, maupun president room . Semua hewan yang dititipkan akan dirawat dengan baik, termasuk pemberian makan dan minum rutin. Ada pula perawatan khusus, yakni perawatan salon, mandi, jalan-jalan, dan perawatan lainnya, sesuai kebutuhan hewan. “Kami juga menyiapkan dokter hewan yang setiap hari mengontrol kesehatan hewan-hewan yang dititipkan itu,” ujar Nico.
Selama Lebaran biaya penitipan mengalami kenaikan dibanding hari biasa. Untuk kucing dalam sehari pelanggan diwajibkan membayar Rp55.000- Rp65.000. “Sementara untuk anjing biaya bervariasi tergantung besar kecilnya. Mulai dari yang terkecil Rp55.000 hingga terbesar Rp75.000 per hari,” ungkapnya.
Salah satu pelanggan, Wenefrida Kenya Purwastiti, 19, mengatakan, setiap Lebaran selalu rutin menitipkan hewan peliharaannya di tempat penitipan hewan. Pelayanan tempat penitipan hewan itu sudah terkenal baik dan membuatnya tenang. “Sudah sering, setiap tahun titip di sini. Pelayanannya baik, ruangan bersih, dan ada dokternya yang selalu mengawasi. Jadi, nyaman meninggalkan kucingkucing saya saat mudik Lebaran,” kata warga asli Magelang itu.
Ramainya hewan peliharaan yang dititipkan juga dirasakan Iwan Rudy, karyawan jasa penitipan hewan Pet Paradise di Jalan Dr Wahidin No 68 F, Kota Semarang. Setiap menjelang Lebaran, jumlah penitipan hewan di tempat itu bisa melebihi kapasitas yang tersedia. “Mulai H-4 Lebaran sudah mulai ramai pelanggan yang menitipkan hewan peliharaannya di tempat kami. Namun karena tempat dan tenaga terbatas, kami tidak bisa menerima mereka semua,” ungkapnya.
Iwan menambahkan, tingginya animo masyarakat menitipkan hewan peliharaan ke jasa penitipan menjadi berkah tersendiri perusahaannya. Keuntungan yang dihasilkan dari jasa penitipan hewan saat mudik Lebaran di tempatnya bekerja bisa mencapai 30% dari hari biasa.
Sementara Pembina Animal Lovers Medan (ALM), Aja Abdurajak mengungkapkan, tempat penitipan hewan masih sangat terbatas. Terbukti dari sekian banyak tempat penitipan hewan, umumnya hanya bisa merawat kucing dan anjing. Sementara tidak sedikit komunitas dan pehobi hewan peliharaan di Kota Medan selain kucing dan anjing, di antaranya berbagai jenis reptil, musang, dan lainnya.
Untuk mengantisipasinya, mereka menitipkan hewan peliharaan kepada teman-teman pecinta hewan peliharaan yang sama. “Kebetulan saya sendiri punya hewan peliharaan musang. Lebaran tahun lalu, saya harus menitipkan musang saya itu kepada teman yang juga pecinta musang karena di Kota Medan belum ada tempat penitipan hewan yang bisa merawat musang,” ujarnya.
Aja Abdurajak mengakui merawat musang tidak segampang merawat kucing dan anjing yang dikenal sebagai hewan jinak. “Memang tidak mudah merawatnya, karena notabene musang merupakan hewan liar dan ganas, seperti memandikannya atau grooming dan memberi makannya. Itu tidak mudah. Cat dan Dog Pet shop sekalipun belum tentu bisa melakukan itu karena umumnya mereka terbiasa merawat kucing,” ungkapnya.
Karena itu, Aja Abdurajak menyarankan agar tidak sembarang menitipkan hewan peliharaan ke tempat penitipan yang tidak sesuai dengan jenis hewan peliharaan. “Jangan pula musang dititipkan di penitipan hewan kucing, apa owner -nya bisa merawatnya. Tidak ada jaminan untuk itu. Kalau dipaksakan, bisabisa karakter hewan kita berubah,” kata pria yang memiliki hewan peliharaan musang, garangan, dan kelinci itu.
Hewan peliharaan akan aman bila dititipkan di tempat penitipan atau pet shop yang sesuai dengan jenis hewan peliharaannya. “Seperti musang saya tadi itulah. Iya, musang dikenal sebagai hewan liar, namun bila dirawat dari baby , maka musang juga bisa jinak dan bahkan kucing pun kalah jinaknya. Namun inti yang terpenting dalam merawat hewan adalah kebersihan kandangnya. Karena kalau kandangnya kotor, maka hewan itu akan rentan terserang penyakit,” katanya.
Dicky irawan/Andika prabowo
(ftr)