Jalur Pantura Macet 20 Kilometer
A
A
A
SETELAH sempat menurun pada H-4 Lebaran, arus kendaraan pemudik kembali kemarin mengalami lonjakan drastis.
Peningkatan volume kendaraan membuat jalur pantura macet hingga 20 kilometer lebih. Peningkatan volume kendaraan sudah terlihat sejak siang hari sekitarpukul11.00WIBdan terus bertambah pada sore hari. Pantauan KORAN SINDOhingga pukul 19.00 WIB, kemacetan mencapailebihdari 20kilometer di sejumlah titik ruas jalur pantura Kabupaten Brebes dan Kota Tegal.
Kendaraan roda dua dan roda empat hanya bisa melaju dengan kecepatan maksimal 40 kilometer per jam karena seluruh badan jalan disesaki kendaraan. Di Brebes, kepadatan kendaraan terpantau sejak dari ruas jalurpanturaBulakamba, Wanasari, alun-alun, Pasar Induk hingga perbatasan dengan Kota Tegal atau sekitar 10 kilometer.
Kemacetan terutama terjadi saat mendekati exit tol Pejagan- Pemalang di Banjaranyar, Brebes Timur karena di ruas tersebut diberlakukan buka tutup arus kendaraan dari tiga arah. Untuk mengurai kemacetan, polisi memberlakukan contra flow sepanjang satu kilometerlebihsejakdari exittol hingga gerbang perbatasan sejak sekitar pukul 17.00 WIB. Ruas jalan dari arah Jakarta dibuat tiga lajur, sedangkan dari Semarang dibuat satu lajur.
Rekayasa lalu lintas ini membuat arus kendaraan dari arah Semarang juga sempat tersendat di beberapa titik. Di Kota Tegal, kepadatan kendaraan mengular dari gerbang perbatasan hingga Jalan Gajahmada yang panjangnya sekitar 13 kilometer. Selain karena adanya limpahan kendaraan dari exit tol Pejagan- Pemalang, kemacetan juga dipicu kembali menyempitnya lajur jalan menjadi hanya dua lajur.
Pemudik harus lebih sering menghentikan lajur kendarannya karena arus lalu lintas tak bergerak sama sekali. Sejumlah anggota Sat Lantas Polres Tegal Kota terlihat bersiaga menggunakan sepeda motor untuk mengurai titiktitik yang terjadi kemacetan.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tegal Johardi mengatakan, untuk mengurangi kepadatan di jalur pantura, sebagian kendaraan dialihkan melalui jalan lingkar utara (Jalingkut) melalui Jalan Mataram yang berada di samping Terminal Kota Tegal. “Itu jalur alternatif yang memungkinkan di Kota Tegal. Sejak arus mudik mulai ada peningkatan, jalur altenatif itu sudah kita manfaatkan,” katanya kemarin.
Sedangkan di Kabupaten Tegal, kendaraan pemudik mengalami ketersendatan di wilayah Kramat dan Suradadi. Pemicu kemacetan selain kenaikan volume kendaran adalah karena kendaraan yang keluar masuk di SPBU serta aktivitas masyarakat pasar tumpah. Salah seorang pemudik Lilis,35, mengatakan, kemacetan tidak hanya ditemui di jalur pantura, tapi juga di ruas tol Pejagan-Pemalang.
“Di dalam tol sempat macet cukup lama. Keluar dari tol juga macet,” kata Lilis saat ditemui di rest area Kramat kemarin. Lilis yang menggunakan mobil pribadi mengaku terpaksa dua kali berhenti di wilayah Brebes dan Kabupaten Tegal karena menunggu kemacetan terurai.
“Kondisinya macet jadi sekalian saja istirahat dulu,” ujar pemudik yang hendak menuju ke Lamongan ini. Kasat Lantas Polres Brebes AKP Rendy Andy Julikhlas mengungkapkan, kemacetan panjang hanya terjadi di ruas jalan Pantura. Sedangkan di exit tol Pejagan hingga pertigaan Pejagan kepadatan kendaraan tak sampai menimbulkan kemacetan panjang. “Karena dari tol Pejagan kendaraan sudah kita pecah ke dalam tol darurat Pejagan- Brebes Timur,” katanya.
Menurut Rendy, pada H-3, kendaraan pemudik yang masuk keBrebesdari pukul00.00hingga 12.00 WIB sudah mencapai 147.000 unit. Jumlah ini meningkat 30% dibandingkan jumlah kendaraan yang masuk pada H-4selama24jam.“Jadipada H-3 hari ini kami perkirakan memang puncak arus mudik sampai besok (hari ini),” kata Rendy.
Peningkatan kendaraan pemudik masih akan mungkin terjadi pada hari ini karena PNS dan karyawan swasta baru akan berangkat mudik ke kampung halaman. “Di Jakarta arus lalu lintas terpantau masih macet sehingga diperkirakan belum semua pemudik berangkat,” ucapnya. Di jalur tengah Ketanggungan- Songgom-Prupuk, kepadatan kendaraan juga mengalami lonjakan signifikan dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Kepadatan menyebabkan penumpukan kendaraan di pertigaan Klonengan, Prupuk hingga ratusan meter karena diberlakukan buka tutup arus. “Sejak pukul 13.00 WIB, sudah terjadi peningkatan kendaraan pemudik sekitar 10%. Sudahrapetjarakantarkendaraan,” kata Kapolsek Margasari AKP Sugeng Subagyo kemarin.
Dia memperkirakan peningkatan kendaraan masih akan terjadi pada hari ini karena tingkat kepadatannya belum menyamai kepadatan pada arus mudik tahun sebelumnya. “Antrean kendaraan belum sampai berkilo-kilo seperti tahun lalu, masih lebih lancar,” imbuhnya.
Farid firdaus
Peningkatan volume kendaraan membuat jalur pantura macet hingga 20 kilometer lebih. Peningkatan volume kendaraan sudah terlihat sejak siang hari sekitarpukul11.00WIBdan terus bertambah pada sore hari. Pantauan KORAN SINDOhingga pukul 19.00 WIB, kemacetan mencapailebihdari 20kilometer di sejumlah titik ruas jalur pantura Kabupaten Brebes dan Kota Tegal.
Kendaraan roda dua dan roda empat hanya bisa melaju dengan kecepatan maksimal 40 kilometer per jam karena seluruh badan jalan disesaki kendaraan. Di Brebes, kepadatan kendaraan terpantau sejak dari ruas jalurpanturaBulakamba, Wanasari, alun-alun, Pasar Induk hingga perbatasan dengan Kota Tegal atau sekitar 10 kilometer.
Kemacetan terutama terjadi saat mendekati exit tol Pejagan- Pemalang di Banjaranyar, Brebes Timur karena di ruas tersebut diberlakukan buka tutup arus kendaraan dari tiga arah. Untuk mengurai kemacetan, polisi memberlakukan contra flow sepanjang satu kilometerlebihsejakdari exittol hingga gerbang perbatasan sejak sekitar pukul 17.00 WIB. Ruas jalan dari arah Jakarta dibuat tiga lajur, sedangkan dari Semarang dibuat satu lajur.
Rekayasa lalu lintas ini membuat arus kendaraan dari arah Semarang juga sempat tersendat di beberapa titik. Di Kota Tegal, kepadatan kendaraan mengular dari gerbang perbatasan hingga Jalan Gajahmada yang panjangnya sekitar 13 kilometer. Selain karena adanya limpahan kendaraan dari exit tol Pejagan- Pemalang, kemacetan juga dipicu kembali menyempitnya lajur jalan menjadi hanya dua lajur.
Pemudik harus lebih sering menghentikan lajur kendarannya karena arus lalu lintas tak bergerak sama sekali. Sejumlah anggota Sat Lantas Polres Tegal Kota terlihat bersiaga menggunakan sepeda motor untuk mengurai titiktitik yang terjadi kemacetan.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tegal Johardi mengatakan, untuk mengurangi kepadatan di jalur pantura, sebagian kendaraan dialihkan melalui jalan lingkar utara (Jalingkut) melalui Jalan Mataram yang berada di samping Terminal Kota Tegal. “Itu jalur alternatif yang memungkinkan di Kota Tegal. Sejak arus mudik mulai ada peningkatan, jalur altenatif itu sudah kita manfaatkan,” katanya kemarin.
Sedangkan di Kabupaten Tegal, kendaraan pemudik mengalami ketersendatan di wilayah Kramat dan Suradadi. Pemicu kemacetan selain kenaikan volume kendaran adalah karena kendaraan yang keluar masuk di SPBU serta aktivitas masyarakat pasar tumpah. Salah seorang pemudik Lilis,35, mengatakan, kemacetan tidak hanya ditemui di jalur pantura, tapi juga di ruas tol Pejagan-Pemalang.
“Di dalam tol sempat macet cukup lama. Keluar dari tol juga macet,” kata Lilis saat ditemui di rest area Kramat kemarin. Lilis yang menggunakan mobil pribadi mengaku terpaksa dua kali berhenti di wilayah Brebes dan Kabupaten Tegal karena menunggu kemacetan terurai.
“Kondisinya macet jadi sekalian saja istirahat dulu,” ujar pemudik yang hendak menuju ke Lamongan ini. Kasat Lantas Polres Brebes AKP Rendy Andy Julikhlas mengungkapkan, kemacetan panjang hanya terjadi di ruas jalan Pantura. Sedangkan di exit tol Pejagan hingga pertigaan Pejagan kepadatan kendaraan tak sampai menimbulkan kemacetan panjang. “Karena dari tol Pejagan kendaraan sudah kita pecah ke dalam tol darurat Pejagan- Brebes Timur,” katanya.
Menurut Rendy, pada H-3, kendaraan pemudik yang masuk keBrebesdari pukul00.00hingga 12.00 WIB sudah mencapai 147.000 unit. Jumlah ini meningkat 30% dibandingkan jumlah kendaraan yang masuk pada H-4selama24jam.“Jadipada H-3 hari ini kami perkirakan memang puncak arus mudik sampai besok (hari ini),” kata Rendy.
Peningkatan kendaraan pemudik masih akan mungkin terjadi pada hari ini karena PNS dan karyawan swasta baru akan berangkat mudik ke kampung halaman. “Di Jakarta arus lalu lintas terpantau masih macet sehingga diperkirakan belum semua pemudik berangkat,” ucapnya. Di jalur tengah Ketanggungan- Songgom-Prupuk, kepadatan kendaraan juga mengalami lonjakan signifikan dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Kepadatan menyebabkan penumpukan kendaraan di pertigaan Klonengan, Prupuk hingga ratusan meter karena diberlakukan buka tutup arus. “Sejak pukul 13.00 WIB, sudah terjadi peningkatan kendaraan pemudik sekitar 10%. Sudahrapetjarakantarkendaraan,” kata Kapolsek Margasari AKP Sugeng Subagyo kemarin.
Dia memperkirakan peningkatan kendaraan masih akan terjadi pada hari ini karena tingkat kepadatannya belum menyamai kepadatan pada arus mudik tahun sebelumnya. “Antrean kendaraan belum sampai berkilo-kilo seperti tahun lalu, masih lebih lancar,” imbuhnya.
Farid firdaus
(ars)