Awas, Jangan Bakar Lahan

Selasa, 14 Juli 2015 - 12:25 WIB
Awas, Jangan Bakar Lahan
Awas, Jangan Bakar Lahan
A A A
SEKAYU - Pemkab Muba meminta seluruh warga di Bumi Serasan Sekate untuk tidak melakukan pembakaran hutan, terutama saat akan membuka lahan pertanian. Karena tindakan tersebut dapat berdampak negatif bagi lingkungan.

“Kami minta seluruh masyarakat untuk bekerjasama, demi meminimalisir terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Muba. Jadi awas, war ga jangan membuka lahan pertanian atau perkebunan de ngan cara di bakar,” tegas Wakil Bu pati Mu ba, Beni Hernedi, kemarin. Menurut Beni, kondisi yang sudah memasuki musim kemarau ini, patut diwaspadai bersama.

Karena hotspot bisa muncul dimanapun, terutama di lahan gam but yang penanganannya cu kup sulit. “Tindakan tegas kali ini akan kita berlakukan, baik terha dap masyarakat maupun perusa haan jika ketahuan atau keda patan melakukan pembakaran lahan,” ujarnya. Orang nomor dua di Bumi Serasan Sekateitu menyatakan, Pemkab Muba telah berkomit men seminimal mungkin mela ku kan penekanan kebakaran lahan dan hutan.

Namun, pence gah an tersebut tidak dapat dila kukan oleh Pemkab Muba saja, melainkan harus melibatkan ber ba gai pihak. “Wilayah di Muba sa ngat luas, jadi tidak mungkin me ngandalkan pemerintah saja. Ha rus bekerjasama dengan seluruh pihak, sepertiTNI, Polri, perusahaan, hingga masyara kat,” terang dia.

Sementara, Kepala KPHP UnitIV Meranti, Wan Kamil menjelaskan, untuk menanggulangi bencana kebakaran la han, pihak nya telah mendiri kan tiga posko, yaitu Posko Dalkarhut Meranti Sungai Jernih Kedemo, di Desa Pangkalan Bulian, Posko Dalkar hut Meranti Bayat Bahar di Desa Pagar Desa, Posko Dalkarhut Gu ci Buring Semandai Desa Ba bat Su pat.

Posko ini berfungsi untuk memantau di wilayah KPHP Unit IV Meranti. “Luas lahan yang ber ada di bawah pengawasan KPHP Unit IV Meranti mencapai 244.163 hektare dengan tiga posko peman tauan. Dalam lima tahun ter akhir kita sudah berhasil mengurangi titik api dengan melakukan berbagai penanganan secara terpadu,” jelas dia.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerh (BPBD) Muba, Syafaruddin, menambahkan, hal yang paling dikhawatirkan adalah terjadinya kebakaran di lahan gambut. Karena, jika hal ter sebut terjadi maka pema daman sulit dilakukan dan bakal menimbulkan banyak asap.

“Dari data yang ada saat ini, luaslahangambutdiMuba mencapai 150 hektare yang tersebar di Sungai Lalan Kecama tan Lalan, Desa Mangsang dan Desa Mendis di Kecamatan Ba yung Lencir de ngan ketebalan 0-4 meter. Jika ini terbakar sangat bahaya, jadi sebisa mungkin kita lakukan anti sipasi,” tandas dia.

Amarullah diansyah
(bbg)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4603 seconds (0.1#10.24)