Pemudik Motor Diurai ke Jalur Tengah

Sabtu, 11 Juli 2015 - 09:49 WIB
Pemudik Motor Diurai...
Pemudik Motor Diurai ke Jalur Tengah
A A A
PURWAKARTA - Para pemudik sepeda motor akan diurai ke jalur tengah Karawang, Purwakarta, dan Subang. Langkah ini dilakukan polisi jika jalur pantai utara (pantura) dan selatan macet parah.

Polres Purwakarta akan men ja - dikan jalur tengah Sadang-Su - bang-Cikamurang sebagai al - ter natif pemudik bersepeda mo tor. “Jalur tengah ini me - mung kinkan dijadikan jalur al - ter natif pemudik motor. Pa sal - nya jalur tengah sedikit leng - gang dari kendaraan roda em - pat yang memanfaatkan Tol Ci - pali (Cikopo-Palimanan),” kata Wakapolres Purwakarta Kom - pol Indra Gunawan, kemarin. Dia menyebutkan, beberapa titik jalan rusak di jalur tengah Pur wakarta telah selesai di per - baki.

Kondisi jalur tengah di pas - tikan relatif mulus saat arus mu - dik dan balik berlangsung. “Kami akan berkoordinasi dengan jajaran Polres Karawang untuk mengurai pemudik mo - tor dari pantura ke jalur tengah,” ujar dia. Selain jalur tengah, ungkap Indra, Polres Purwakarta juga menyiapkan jalur selatan Pur - wa karta-Wanasaya-Subang- Sumedang sebagai jalur al ter - natif pemudik bermotor. “Itu (pengalihan arus) dilakukan jika jalur pantura maupun jalur selatan lewat Purbaleunyi-Nag - reg dalam kondisi padat,” kata Indra.

Dinas Bina Marga dan Pe - ngairan (DBMP) Kabupaten Su - bang sedang melakukan per - baik an jalur utama dan al ter - natif mudik di Kabupaten Su - bang. Jalur utama mudik yakni, pantura sepanjang 45 kilometer dari Gamon, Indramayu hingga Jomin Karawang. Jalur tengah dari Sadang hingga Cikamurang dan jalur se latan dari Wanayasa, Pur wa - karta hingga Sumedang.

Se - dang kan jalur alternatif mudik yakni, Pabuaran-Sarengseng- Patokbeusi, Kalijati-Pur wa da - di-Sukamandi, dan Ciasem- Bla nakan-Cilamaya. Kepala Bidang Bina Marga DBMP Subang Andri M Priatna mengatakan, secara kese lu ruh - an, jalur mudik baik utama mau - pun alternatif telah siap dan layak dilewati kendaraan.

“Khu sus untuk jalur al ternatif, masih ada yang harus di la - kukan pera ta an jalan, misalnya di ruas Ka lijati-Purwadadi-Suka mandi dan Pabuaran-Sa reng - seng-Pa tok beusi. Tapi saat arus mudik nanti, kondisinya dipasti kan siap pakai,” kata Andri. Kasat Lantas Polres Subang AKP Susan Ridwan, memer kirakan, jumlah pemudik lebaran yang bakal melintasi jalur-jalur mudik di wilayah Subang ber tam - bah sekitar 10 hingga 15%.

Meski demikian, pihaknya me ngaku tidak khawatir terjadi ke macetan atau kepadatan arus kendaraan, terutama di jalur pantura. Sebab, sebagian besar pe mu - dik yang menggunakan ken da - ra an roda empat dipastikan menggunakan jalur Tol Cipali. “Kami perkirakan, sekitar 40 sampai 60% kendaraan pe mu - dik beralih ke Tol Cipali, se hing - ga kepadatan arus di pantura dapat berkurang,” kata Ridwan.

Sementara itu, kondisi jalur mudik di Kabupaten Karawang bergelombang. Selain itu pe ne - rangan jalan di sejumlah titik masih belum terpasang lampu penerangan jalan umum (PJU), khususnya di jalur mudik roda dua. Pemudik juga harus ber - hati-hati saat melintas di pasar tumpah.

Pantauan KORAN SINDO, meski kondisi jalan mulus, na - mun bergelombang dan minim pe nerangan. Seperti di Jalan Lingkar Luar Tanjung Pura, Karawang. Pemudik bermotor dari Jalan Lingkar Luar Tanjung Pura dialihkan ke Lamaran hing ga Cikalong, Jatisari. Jalan sepanjang 40 kilometer ini cu - kup sempit.

Jalan dengan lebar 6 meter ini berpotensi menim - bul kan kemacetan panjang dan rawan kecelakaan. Selain itu, di sepanjang jalur mudik Karawang terdapat lima pasar tumpah yang bisa meng - ganggu perjalanan pemudik, yaitu Pasar Telaga Sari, Lemah Abang, Banyu Sari, Cikalong, dan Lamaran.

Kapolres Karawang AKBP Daddy Hartadi mengatakan, pihaknya menyiagakan per so nel untuk mengantisipasi ke macetan panjang di sekitar pasar tumpah. “Kami kasih pembatas jalan untuk pengunjung yang berbelanja agar tak meng gang - gu pemudik,” kata Daddy.

Masih Normal

Arus lalu lintas di jalur se la tan Nagreg, Kabupaten Ban dung, H- 7 Idul Fitri 1436 Hijriah, kemarin, masih normal. Be lum ada peningkatan signifikan dibanding hari biasa. Ken da ra an pemudik baik roda dua mau pun empat diprediksi mulai me ra maikan jalur mudik Nagreg, hari ini.

Kapolres Bandung AKBP Erwin Kurniawan mengatakan, dari hasil pantuan dan laporan dari beberapa petugas pada H-7 kemarin, volume kendaraan me ningkat sekitar 1% di ban - ding hari biasa. “Puncak pe ning - katan volume kendaraan akan mulai terjadi pada Selasa (14/7) atau H-3 mendatang. Sebab, libur bersama mulai Rabu (15/7),” kata Erwin di kawasan Cileunyi, kemarin.

Kapolres mengemukakan, Gerbang Tol Otomatis (GTO) di Tol Cileunyi masih menjadi ma - salah dan penyebab kemacetan selama arus mudik dan balik Le - baran 2015 karena mekanisme yang diterapkan kurang baik. “Di GTO, untuk mendapat tiket, pengendara mobil harus mela - lui sensor dulu. Berbeda dengan mekanisme sebelumnya mobil mendapatkan karcis dulu di awal. Polres Bandung telah min - ta PT Jasa Marga merevisi me - ka nisme layanan GTO Cileu - nyi,” ujar Kapolres.

Kasat Lantas Polres Ban - dung AKP Eko Munarianto me - ngatakan, selain melakukan pe - ng amanan jajaran Polres Ban - dung akan melakukan rekayasa arus lalu lintas untuk mengurai kepadatan di sejumlah titik jika macet parah, terutama di Ci - leunyi hingga perbatasan Garut dan Tasikmalaya.

“Kemarin H-8 sudah dicoba dengan memperbesar jalur Nag - reg ke arah Garut. Selain itu, mu - lai dari turunan Nagreg hing ga Jalan Cagak, Ciherang sudah di - ber lakukan one way (satu arah) mu lai pukul 08.00 WIB. Ken da - raan yang dari arah Jawa juga su - dah harus me mu tar lewat Jalan Lingkar Nagreg,” ungkap dia.

Para pemudik yang memilih jalur selatan Jabar diimbau ber - hati-hati saat melintasi tan jak - an Andir, di wilayah Kecamatan Malangbong, Kabupaten Ga - rut. Kapolsek Malangbong AKP Suhartono mengatakan, ka - was an ini memiliki tanjakan dan turunan tajam.

“Dari arah timur ke barat, Tasikmalaya-Garut-Bandung, jalan di jalur ini turunannya tajam. Sebaliknya, dari arah Ban dung-Garut-Tasikmalaya, tanjakannya sering kali mem - buat kendaraan besar kere pot - an. Selain karena berkelok-ke - lok, faktor tanjakan dan tu run - an curam ini juga kerap me nye - babkan kecelakaan lalu lintas,” kata Suhartono.

Dia meng im - bau para pe mu dik tak memak sa - kan diri me lin tas di jalur ini jika mesin ken da ra an terasa pa nas. Lebih baik pengemudi ber henti di se jum lah posko mudik untuk ber is ti rahat dan men dingin kan mesin kendaraannya. “Banyak kasus, kendaraan besar seperti truk, bus, dan ken - daraan kecil mogok ketika me le - wati tanjakan Andir. Apalagi jika arus lalu lintas mulai padat, me sin kendaraan mudah pa - nas,” ujar dia.

H-5, Truk Dilarang Masuk Pantura

Truk tronton, kontainer, dan trailer dilarang melintas di jalur pantura Indramayu pada H-5 hingga H+3 Lebaran men da - tang. Kebijakan ini ber da sar kan surat edaran Direktur Jen deral Perhubungan Darat SK.1354/ AJ.201/DRJD/2015 tanggal 29 April 2015, tentang pengaturan lalu lintas dan ken daraan angkutan barang pada masa angkutan Lebaran tahun 2015.

Kabid Perhubungan Darat Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dis hub - ko minfo) Kabupaten In dra ma - yu Opik Hidayat mengatakan me masuki H-5 hingga H+3 kendaraan barang tidak boleh beroperasi, kecuali pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Bahan Bakar Gas (BBG), ba - han pokok, pupuk, susu dan ba - rang antarpos. “Jika truk-truk besar melintas, dikhawatirkan mengganggu arus mudik dan menimbulkan kemacetan pa - rah,” kata Opik.

Menurut dia, jika truk besar masih beroperasi saat arus mu - dik, akan dikenakan sanksi oleh pihak kepolisian.Untuk meng - an tisipasi truk melintas di pan - tura selama arus mudik, Dis hub - kominfo Kabupaten Indra mayu melakukan pengawasan de ngan mengerahkan 130 per sonel.

Mereka disebar di pos induk Celeng dan 14 titik lain, yakni, simpang tiga larangan, Ka rang - ampel, Jangga, Patrol, Cika mu - rang, Widasari, Pasar Parean, Pasar Karangampel, Eretan, Ker tasmaya, dan Karang si - nom. Masing-masing titik di - jaga delapan personel.

“Jalur panturan Indramayu yang rawan kecelakaan itu Le gok, Kandanghaur, Losarang, Langut, Pilangsari, Jalan baru, Widasari, dan Lohbener. Kawasan ini harus diwaspadai,” ujar dia.

Didin jalaludin/ Nilakusuma/ Usep husaeni/ Ila nashear/ Fani ferdiansyah/ Tomi indra
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1546 seconds (0.1#10.140)