Othok-othok Jadi Maskot Baru
A
A
A
BANTUL - Pemkab Bantul akan mengusung mainan tradisional othok-othok sebagai maskot Bantul Expo yang digelar mulai tanggal 26 Juli 2015 mendatang.
Nanti othok-othok ini akan dibuat dalam skala besar. Kepala Subbagian Pemberitaan Kantor Humas Pemkab Bantul, Bambang Santosa mengatakan, pihaknya sengaja memilih othok-othok sebagai maskot karena pemkab ingin berperan serta dalam melestarikan mainan sangat tradisional ini. Sebab keberadaan mainan tradisional, seperti othok-othok, mulai terdesak dengan mainan modern.
“Sekarang zamannya video game dan game online, anakanak sudah tidak tahu lagi mainan seperti othok-othok ini,” ujarnya, kemarin. Bambang mengatakan, maskot othok-othok raksasa ini nanti dipasang di pintu masuk Pasar Seni Gabusan (PSG) sebagai lokasi digelarnya Bantul Expo. Dengan meletakkan di pintu masuk harapannya memori para pengunjung, terutama anak-anak, terkenang kembali dengan permainan tradisional yang mulai hilang ini.
Bambang menambahkan, jika pada umumnya mainan tradiosinal othok-othok ini ukurannya kecil dan bisa diputar dengan tangan, untuk maskot ukurannya besar. Untuk othok-othok maskot Bantul Expo ini akan dibuat dengan ukuran raksasa tinggi 6 meter dan lebar 3,5 meter. Sama seperti aslinya, maskot othokothok ini akan mengeluarkan suara othok-othok.
“Tetapi nanti tidak digerakkan dengan tangan, ada dua orang yang menggerakkan. Othok-othok ini juga nanti akan memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia),” ujarnya. Joko Mulyono, pembuat othok-othok raksasa ini mengatakan, tidak seperti othokothok asli yang terbuat dari bambu, othok-othok maskot Bantul Ekspo ini terbuat dari kerangka besi, pelat besi, dan drum bekas tempat oli.
Untuk membuatnya memang membutuhkan waktu cukup lama hampir satu bulan.
Erfanto linangkung
Nanti othok-othok ini akan dibuat dalam skala besar. Kepala Subbagian Pemberitaan Kantor Humas Pemkab Bantul, Bambang Santosa mengatakan, pihaknya sengaja memilih othok-othok sebagai maskot karena pemkab ingin berperan serta dalam melestarikan mainan sangat tradisional ini. Sebab keberadaan mainan tradisional, seperti othok-othok, mulai terdesak dengan mainan modern.
“Sekarang zamannya video game dan game online, anakanak sudah tidak tahu lagi mainan seperti othok-othok ini,” ujarnya, kemarin. Bambang mengatakan, maskot othok-othok raksasa ini nanti dipasang di pintu masuk Pasar Seni Gabusan (PSG) sebagai lokasi digelarnya Bantul Expo. Dengan meletakkan di pintu masuk harapannya memori para pengunjung, terutama anak-anak, terkenang kembali dengan permainan tradisional yang mulai hilang ini.
Bambang menambahkan, jika pada umumnya mainan tradiosinal othok-othok ini ukurannya kecil dan bisa diputar dengan tangan, untuk maskot ukurannya besar. Untuk othok-othok maskot Bantul Expo ini akan dibuat dengan ukuran raksasa tinggi 6 meter dan lebar 3,5 meter. Sama seperti aslinya, maskot othokothok ini akan mengeluarkan suara othok-othok.
“Tetapi nanti tidak digerakkan dengan tangan, ada dua orang yang menggerakkan. Othok-othok ini juga nanti akan memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia),” ujarnya. Joko Mulyono, pembuat othok-othok raksasa ini mengatakan, tidak seperti othokothok asli yang terbuat dari bambu, othok-othok maskot Bantul Ekspo ini terbuat dari kerangka besi, pelat besi, dan drum bekas tempat oli.
Untuk membuatnya memang membutuhkan waktu cukup lama hampir satu bulan.
Erfanto linangkung
(ars)