Kemacetan Seolah Tak Punya Solusi
A
A
A
MEDAN - Warga Kota Medan semakin resah dengan kondisi kemacetan yang semakin parah di sejumlah ruas jalan. Pasalnya, hampir seluruh ruas jalan di Kota Medan mengalami kemacetan.
Selain tingginya volume kendaraan, minimnya kesadaran warga saat mengemudi juga menjadi penyebab kemacetan arus lalu lintas. Kesemrawutan jalan juga diperparah dengan PKL dan parkir yang menggunakan badan jalan serta trotoar. Jadi, badan jalan mengalami penyempitan. Kondisi ini telah meresahkan warga sejak lama.
Namun, hingga kini belum terlihat pengurangan kemacetan. Kemacetan mulai terjadi sejak pukul 15.00 WIB hingga malam hari. “Memang parah kali sekarang kondisi arus lalu lintas di Kota Medan, macetnya minta ampun. Perjalanan yang seharusnya ditempuh sekitar sepuluh menit, bisa mencapai 30 menit hingga satu jam,” kata salah seorang warga yang melintas di Jalan Juanda Medan, Husein, 25, Selasa (7/7) sore.
Salah satu penyebab kemacetan, kata dia, meningkatnya volume kendaraan roda dua dan roda empat, sedangkan ruas jalan tidak bertambah. Jika kondisi ini terus dibiarkan, dikhawatirkan kemacetan Kota Medan akan seperti Kota Jakarta. Anehnya lagi saat kemacetan terjadi, tidak terlihat petugas arus lalu lintas mengatur jalan. “Bahkan, tidak jarang terjadi traffic light padam, dan tidak ada petugas. Tidak jarang pula pengendara yang melintas memaksakan kehendaknya untuk berjalan terlebih dahulu. Jadi, adu mulut antarpengendara tidak bisa terelakkan,” ungkapnya.
Keluhan serupa disampaikan warga yang melintasi Jalan Cirebon, Ilham, 23. Dia mengakui selama ini sangat kesal jika keluar pada sore hari karena jalanan pasti macet. Menurutnya, kemacetan terjadi karena masih minimnya kesadaran warga mengendarai dan memarkirkan kereta. Selain itu, banyak tempat usaha yang tidak menyediakan lahan parkir, sehingga menjadikan badan jalan sebagai lapak parkir.
“Semua warga pasti kesal dengan kondisi jalan yang macet. Saya rasa Pemko Medan harus melakukan terobosan agar tidak terjadi kemacetan seperti saat ini. Selain itu, jangan memberikan izin usaha kalau tidak ada lahan parkirnya,” katanya.
Irwan siregar
Selain tingginya volume kendaraan, minimnya kesadaran warga saat mengemudi juga menjadi penyebab kemacetan arus lalu lintas. Kesemrawutan jalan juga diperparah dengan PKL dan parkir yang menggunakan badan jalan serta trotoar. Jadi, badan jalan mengalami penyempitan. Kondisi ini telah meresahkan warga sejak lama.
Namun, hingga kini belum terlihat pengurangan kemacetan. Kemacetan mulai terjadi sejak pukul 15.00 WIB hingga malam hari. “Memang parah kali sekarang kondisi arus lalu lintas di Kota Medan, macetnya minta ampun. Perjalanan yang seharusnya ditempuh sekitar sepuluh menit, bisa mencapai 30 menit hingga satu jam,” kata salah seorang warga yang melintas di Jalan Juanda Medan, Husein, 25, Selasa (7/7) sore.
Salah satu penyebab kemacetan, kata dia, meningkatnya volume kendaraan roda dua dan roda empat, sedangkan ruas jalan tidak bertambah. Jika kondisi ini terus dibiarkan, dikhawatirkan kemacetan Kota Medan akan seperti Kota Jakarta. Anehnya lagi saat kemacetan terjadi, tidak terlihat petugas arus lalu lintas mengatur jalan. “Bahkan, tidak jarang terjadi traffic light padam, dan tidak ada petugas. Tidak jarang pula pengendara yang melintas memaksakan kehendaknya untuk berjalan terlebih dahulu. Jadi, adu mulut antarpengendara tidak bisa terelakkan,” ungkapnya.
Keluhan serupa disampaikan warga yang melintasi Jalan Cirebon, Ilham, 23. Dia mengakui selama ini sangat kesal jika keluar pada sore hari karena jalanan pasti macet. Menurutnya, kemacetan terjadi karena masih minimnya kesadaran warga mengendarai dan memarkirkan kereta. Selain itu, banyak tempat usaha yang tidak menyediakan lahan parkir, sehingga menjadikan badan jalan sebagai lapak parkir.
“Semua warga pasti kesal dengan kondisi jalan yang macet. Saya rasa Pemko Medan harus melakukan terobosan agar tidak terjadi kemacetan seperti saat ini. Selain itu, jangan memberikan izin usaha kalau tidak ada lahan parkirnya,” katanya.
Irwan siregar
(ftr)