Bocah Perempuan yang Tewas Dianiaya Ayah Kandung Rajin Mengaji
A
A
A
MAKASSAR - MR alias Mutiara Rumi (11) bocah perempuan malang yang tewas dianiaya ayah kandungnya Rudi, ternyata dikenal rajin mengaji.
Jumarni yang merupakan guru ngaji Mutiara mengatakan almarhum sangat pintar mengaji dan telah tamat baca alquran (khatam) satu kali. Bahkan Mutiara juga diminta untuk membantu Jumarni mengajarkan ngaji kepada anak-anak yang lain.
"Kami sangat kehilangan dia, selama ini tidak pernah ada curhat dari almarhum masalah keluarganya," ujar Jumarni, Rabu, (8/7/2015). (Baca: Sadis, Rudi Aniaya Putrinya dengan Balok hingga Tewas)
Kepergian Mutiara juga membuat kesedihan mendalam bagi keluarga guru mengaji tersebut, pasalnya almarhum juga rajin membantu di rumahnya. "Dia biasa curing piring, lipat pakaian. Dan juga bantu memasak," sebut Jumriana.
Salah satu warga sekitar, Kasmia, mengatakan kedua orang tua korban, Rudi dan Ani hidup dalam ekonomi terbatas. Ayahnya seorang buruh harian, dan ibunya tukang cuci pakaian. Keduanya dikaruaniai tiga anak yakni Indri, Tiara dan Khaeril.
"Almarhum sangat pendiam dan bekerja membantu orang tuanya. Saat kejadian, warga disini tidak percaya dipukul orang tuanya hingga meninggal dunia," sebut Kasmia.
Peristiwa nahas yang merenggut nyawa itu sedang didalami oleh Polsek Makassar. Selain memburu pelaku agar menyerahkan diri, pihaknya juga menyelidiki motif pembunuhan dilakukan oleh bapak tiga anak tersebut.
Baca: Bocah yang Dianiaya Ayah Kandung Akhirnya Tewas
Jumarni yang merupakan guru ngaji Mutiara mengatakan almarhum sangat pintar mengaji dan telah tamat baca alquran (khatam) satu kali. Bahkan Mutiara juga diminta untuk membantu Jumarni mengajarkan ngaji kepada anak-anak yang lain.
"Kami sangat kehilangan dia, selama ini tidak pernah ada curhat dari almarhum masalah keluarganya," ujar Jumarni, Rabu, (8/7/2015). (Baca: Sadis, Rudi Aniaya Putrinya dengan Balok hingga Tewas)
Kepergian Mutiara juga membuat kesedihan mendalam bagi keluarga guru mengaji tersebut, pasalnya almarhum juga rajin membantu di rumahnya. "Dia biasa curing piring, lipat pakaian. Dan juga bantu memasak," sebut Jumriana.
Salah satu warga sekitar, Kasmia, mengatakan kedua orang tua korban, Rudi dan Ani hidup dalam ekonomi terbatas. Ayahnya seorang buruh harian, dan ibunya tukang cuci pakaian. Keduanya dikaruaniai tiga anak yakni Indri, Tiara dan Khaeril.
"Almarhum sangat pendiam dan bekerja membantu orang tuanya. Saat kejadian, warga disini tidak percaya dipukul orang tuanya hingga meninggal dunia," sebut Kasmia.
Peristiwa nahas yang merenggut nyawa itu sedang didalami oleh Polsek Makassar. Selain memburu pelaku agar menyerahkan diri, pihaknya juga menyelidiki motif pembunuhan dilakukan oleh bapak tiga anak tersebut.
Baca: Bocah yang Dianiaya Ayah Kandung Akhirnya Tewas
(nag)