Lampiaskan Kemarahan ke Istri, Buruh Serabutan Perkosa 2 Anak Tiri
A
A
A
BANTUL - Seorang warga warga Dusun Niten, Desa Trirenggo, Kecamatan Bantul, berinisial JS (32), meringkuk di tahanan Polres Bantul lantaran melakukan aksi pencabulan terhadap dua orang anak tirinya yang berusia 12 dan dan sembilan tahun.
Kepala Satuan (Kasat) Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Bantul Ajun Komisaris Polisi (AKP) Muhammad Kasim Akbar Bantilan mengungkapkan, tersangka diamankan setelah ibu korban yang tak lain istri tersangka melapor.
"JS dilaporkan ke Polres Bantul, pada 27 Juni 2015, dan tersangka langsung diamankan. JS ini tergolong sadis, dua anak tirinya malah diperkosa,” tutur Kasim, kepada wartawan, Rabu (8/7/2015).
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, pelaku melakukan aksi pemerkosaan April 2015, saat sedang menonton televisi bersama dengan kedua anaknya dan juga nenek mereka.
Setelah sang nenek tidur, tersangka berusaha memegang bagian terlarang anaknya yang berumur 12 tahun dan melakukan perbuatan tidak senonoh kepada korban yang masih di bawah umur tersebut.
Untuk melancarkan aksinya, tersangka mengancam akan menyebarkan berita jika korban telah diperkosa kepada teman-temannya. “Kejadian tersebut berlangsung sebanyak lima kali,” terangnya.
Terungkapnya kasus tersebut bermula ketika tersangka bertengkar dengan ibu korban yang juga istri kedua tersangka. Dalam pertengkaran tersebut, sang anak membela ibu mereka dari serangan kata-kata tersangka.
Anak tersebut lantas keceplosan mengatakan jika dirinya pernah diperlakukan hal yang sama seperti ibunya. Sementara itu, JS mengaku terangsang setelah dia dan anak tirinya bersenda gurau di depan televisi.
Setelah terangsang, dia langsung memegangi bagian terlarang korban dan memasukkan jarinya. Namun dia membantah telah melakukan aksi pemerkosaan terhadap kedua anak tirinya. Dia mengaku hanya melakukan itu kepada anak yang berumur 12 tahun.
“Tidak dua-duanya kok, hanya yang besar,” ujar laki-laki asal Dusun Kebon Romo, Desa Giripurwo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo itu.
Lebih jauh, bapak empat anak ini mengaku tidak ada masalah seksual dengan istrinya. Namun, buruh serabutan ini jengkel dengan istrinya yang sering marah-marah tanpa sebab. Dia berdalih, melakukan perbuatan itu untuk pelampiasannya.
Kepala Satuan (Kasat) Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Bantul Ajun Komisaris Polisi (AKP) Muhammad Kasim Akbar Bantilan mengungkapkan, tersangka diamankan setelah ibu korban yang tak lain istri tersangka melapor.
"JS dilaporkan ke Polres Bantul, pada 27 Juni 2015, dan tersangka langsung diamankan. JS ini tergolong sadis, dua anak tirinya malah diperkosa,” tutur Kasim, kepada wartawan, Rabu (8/7/2015).
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, pelaku melakukan aksi pemerkosaan April 2015, saat sedang menonton televisi bersama dengan kedua anaknya dan juga nenek mereka.
Setelah sang nenek tidur, tersangka berusaha memegang bagian terlarang anaknya yang berumur 12 tahun dan melakukan perbuatan tidak senonoh kepada korban yang masih di bawah umur tersebut.
Untuk melancarkan aksinya, tersangka mengancam akan menyebarkan berita jika korban telah diperkosa kepada teman-temannya. “Kejadian tersebut berlangsung sebanyak lima kali,” terangnya.
Terungkapnya kasus tersebut bermula ketika tersangka bertengkar dengan ibu korban yang juga istri kedua tersangka. Dalam pertengkaran tersebut, sang anak membela ibu mereka dari serangan kata-kata tersangka.
Anak tersebut lantas keceplosan mengatakan jika dirinya pernah diperlakukan hal yang sama seperti ibunya. Sementara itu, JS mengaku terangsang setelah dia dan anak tirinya bersenda gurau di depan televisi.
Setelah terangsang, dia langsung memegangi bagian terlarang korban dan memasukkan jarinya. Namun dia membantah telah melakukan aksi pemerkosaan terhadap kedua anak tirinya. Dia mengaku hanya melakukan itu kepada anak yang berumur 12 tahun.
“Tidak dua-duanya kok, hanya yang besar,” ujar laki-laki asal Dusun Kebon Romo, Desa Giripurwo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo itu.
Lebih jauh, bapak empat anak ini mengaku tidak ada masalah seksual dengan istrinya. Namun, buruh serabutan ini jengkel dengan istrinya yang sering marah-marah tanpa sebab. Dia berdalih, melakukan perbuatan itu untuk pelampiasannya.
(san)