Dishub Temukan Bus Kurang Laik Jalan

Rabu, 08 Juli 2015 - 08:50 WIB
Dishub Temukan Bus Kurang Laik Jalan
Dishub Temukan Bus Kurang Laik Jalan
A A A
YOGYAKARTA - Pengujian terhadap kelaikan jalan kendaraan angkutan Lebaran oleh Dinas Perhubungan terus berlanjut.

Selasa (7/7) Dishub melakukan uji kelaikan lebih spesifik yakni menguji petik kondisi rem bus di Terminal Giwangan. Hasilnya, petugas masih menemukan bus yang kurang laik. Kabid Pengendalian Operasi Dishub Kota Yogyakarta Sugeng Sanyoto mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan lanjutan uji petik yang dilakukan sebelumnya. “Bedanya, uji petik kali ini dilakukan lebihspesifik pada kondisi rem,” ucap Sugeng, kemarin.

Uji petik dilakukan dengan menggandeng Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengujian Kendaraan Bermotor Kota Yogyakarta. Pengujian dilakukan dengan alat brake meter portable. Dengan alat itu, kondisi rem busakan diketahui saat itu juga. Sugeng menyebut, uji rem sangat penting karena rem merupakanbagianyangsangat vital dari sebuah kendaraan. Kondisi rem akan berpengaruh banyak pada keselamatan di jalan raya.

Untuk memastikan kendaraan yang melalui Terminal Giwangan lain, maka uji petik dilakukan terhadap beberapa jurusan. Di antaranya bus antarkota dalam provinsi (AKDP), antarkota antarprovinsi (AKAP) yang meliputi beberapa tujuan seperti Solo, Semarang, Cilacap, Pekalongan, dan Purwokerto hingga Surabaya.

“Rata uji petik rata-rata cukup baik, walau pun masih ada beberapa yang belum sesuai standar yang ditetapkan,” ucap Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Kota Yogyakarta,Supomo. Dalam uji petik ini, batas maksimal pengereman disesuaikan dengan kondisi Terminal Giwangan. Terminal ini tidak bisa dipacu dengan kecepatan hingga 40 kilometer per jam. Karenanya pengujian dibatasi pada dua kecepatan yakni 15 km/jam dan 20 km/jam.

Untuk kecepatan 15 kilometer per jam, maksimal jarak pengereman yang aman adalah 1,736 meter dan kecepatan 20 km/jam maksimal jarak pengeremannya adalah 3,086 meter. Batas maksimal jarak pengereman akan semakin jauh berbanding lurus dengan kecepatan bus.

“Ada berbagai faktor yang menyebabkankondisiremmenjadi tidak bagus. Misalnya saja, kampas yang sudah terlalu tipis atau memang terjadi kerusakan pada mekanisme pengeremannya. Yang tidak sesuai standar kami minta untuk mengecek ulang kondisi rem kendaraannya,” tandas Supomo.

Sodik
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4483 seconds (0.1#10.140)