Kaum Lansia Lestarikan Budaya lewat Lomba Tortor a
A
A
A
DOLOKSANGGUL - Kaum lanjut usia (lansia) di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) dilibatkan untuk menanamkan kembali nilainilai kebudayaan pada generasi muda lewat lomba tortor.
Kegiatan yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Humbahas itu menjadi salah satu cara mengajak generasi muda mencintai dan memahami budaya daerah. Kepala Dinas Perhubungan dan Pariwisata Pemkab Humbahas, MPR Manullang mengatakan, saat ini terjadi banyak pergeseran nilai dari sejumlah budaya Batak, khususnya untuk tortor.
Upaya revitalisasi dibutuhkan untuk menjembatani pengembalian nilai-nilai tersebut sehingga bisa kembali tertanam pada generasi muda. “Kita tidak menolak perubahan, tetapi ada banyak nilai harus dipertahankan sebagai bagian dari jati diri kita sebagai masyarakat Batak. Karena itu, lewat lomba tortor antar masyarakat yang sudah lansia ini, kami berharap generasi muda belajar,” tuturnya di aula Huta Mas, Doloksanggul, Senin (6/7).
MPR Manullang menjelaskan, tortor merupakan tarian seremonial yang disajikan dengan musik gondang. Secara fisik tortor merupakan tarian, namun makna dari gerakan-gerakannya menunjukkan sebuah media komunikasi. Melalui gerakan yang disajikan, terjadi interaksi antara partisipan upacara.
“Dan nilai dari komunikasi tersebut yang harus ditanamkan kembali. Sebab dalam setiap gerakan tortor sudah menyiratkan beragam makna yang memberikan pesan pada masyarakat,” ujarnya.
Sementar Bupati Humbahas Maddin Sihombing mengatakan, lomba tortor untuk lansia tersebut diharapkan menjadi media pembelajaran bagi generasi muda. Generasi muda diharapkan mencintai kembali serta memperkuat pemahaman tentang tortor sehingga ke depan tortor tidak punah dan tidak diklaim negara lain sebagai bagian dari budaya mereka.
“Demikian juga kepada orang tua agar kembali mengajarkan tortor serta nilai yang terkandung di dalamnya pada generasi muda,” katanya.
Baringin lumban gaol
Kegiatan yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Humbahas itu menjadi salah satu cara mengajak generasi muda mencintai dan memahami budaya daerah. Kepala Dinas Perhubungan dan Pariwisata Pemkab Humbahas, MPR Manullang mengatakan, saat ini terjadi banyak pergeseran nilai dari sejumlah budaya Batak, khususnya untuk tortor.
Upaya revitalisasi dibutuhkan untuk menjembatani pengembalian nilai-nilai tersebut sehingga bisa kembali tertanam pada generasi muda. “Kita tidak menolak perubahan, tetapi ada banyak nilai harus dipertahankan sebagai bagian dari jati diri kita sebagai masyarakat Batak. Karena itu, lewat lomba tortor antar masyarakat yang sudah lansia ini, kami berharap generasi muda belajar,” tuturnya di aula Huta Mas, Doloksanggul, Senin (6/7).
MPR Manullang menjelaskan, tortor merupakan tarian seremonial yang disajikan dengan musik gondang. Secara fisik tortor merupakan tarian, namun makna dari gerakan-gerakannya menunjukkan sebuah media komunikasi. Melalui gerakan yang disajikan, terjadi interaksi antara partisipan upacara.
“Dan nilai dari komunikasi tersebut yang harus ditanamkan kembali. Sebab dalam setiap gerakan tortor sudah menyiratkan beragam makna yang memberikan pesan pada masyarakat,” ujarnya.
Sementar Bupati Humbahas Maddin Sihombing mengatakan, lomba tortor untuk lansia tersebut diharapkan menjadi media pembelajaran bagi generasi muda. Generasi muda diharapkan mencintai kembali serta memperkuat pemahaman tentang tortor sehingga ke depan tortor tidak punah dan tidak diklaim negara lain sebagai bagian dari budaya mereka.
“Demikian juga kepada orang tua agar kembali mengajarkan tortor serta nilai yang terkandung di dalamnya pada generasi muda,” katanya.
Baringin lumban gaol
(ftr)