Omzet Pedagang Turun 50%

Selasa, 07 Juli 2015 - 08:35 WIB
Omzet Pedagang Turun...
Omzet Pedagang Turun 50%
A A A
KARO - Omzet para pedagang di Kabupaten Karo menurun 50% akibat terkena imbas bencana erupsi Gunung Sinabung. Belum ada langkah konkret pemerintah setempat untuk membantu mengairahkan perekonomian masyarakat.

“Penjualan bruto minimal berkurang 50% dari biasanya. Contohnya, beras atau tepung, biasanya selama dua minggu beras terjual 100 sak, sekarang hanya laku 42 sak. Demikian juga tepung untuk bahan baku kue, saat kondisi normal terjual 250 sak (25 kg), sekarang kurang dari 125 sak,” ujar Caverius Sembiring pengusaha grosir Sukajulu, Berastagi, Senin (6/7).

Penurunan penjualan beras dan tepung diikuti penjualan berbagai bahan baku lainnya. Di antaranya minyak curah, gula, dan mentega (margarine). Penurunan penjualan ini terkait menurunnya pembelian masyarakat, khususnya pelaku industri rumah tangga pembuat kue-kue basah.

“Kondisi ini memang sangat memberatkan. Langganan kita yang biasanya berjualan kue ke desa-desa mengalami penurunan omzet akibat debu Sinabung. Jadi secara langsung kami juga mengalami hal yang sama. Sesuai dengan teori piramida ekonomi. Ketika tingkat bawah mengalami masalah (masyarakat,red) pastinya berimbas ke tingkat di atasnya” kata Caverius.

Bahkan grosir yang selama ini memiliki hubungan langsung ke kedai-kedai kelontong di pedesaan, lingkar Sinabung, juga memiliki piutang yang lumayan banyak. Mereka pun belum bisa menagih piutang tersebut, karena kondisi perekonomian warga yang belum stabil.

“Langganan kita biasanya dari kampung-kampung dekat Sinabung. Beberapa warga desa kerap keluar masuk pengungsian. Bagaimana kami menagih piutang, sementara mereka ada di posko penampungan. Kedai mereka juga pastinya tutup bermingguminggu,” ungkap seorang pedagang grosir Feri Syam. Sesuai penuturan Fery, dari percakapannya dengan rekan sesama pengusaha, banyak yang sudah terjepit cicilan Bank.

Sementara piutang yang ada, belum dapat diterima karena langganan di pedesaan mengalami keterpurukan. “Kami memang tidak mengungsi, tetapi jika di telusuri lebih dalam kondisi para pengusaha yang berhubungan langsung dengan sejumlah pelanggan dari desa-desa dekat Sinabung juga mengalami nasib yang tidak jauh berbeda. Masalah yang kami alami ini kiranya juga menjadi atensi pemerintah ataupun pihak perbankan,” ujar Fery.

Penelusuran di lapangan, pedagang makanan dan minuman juga tidak luput dari imbas erupsi Sinabung. Para pedagang di kawasan Pasar Kaget, Jalan Veteran Berastagi mengaku, mengurangi stok bahan jualan terkait merosotnya daya jual selama dua pekan belakangan ini.

“Kami berada di kawasan objek wisata dan jalur lintasan Jalinsum. Akibat debu Sinabung, jumlah turis yang datang juga turun drastis. Bahkan pelintas (dari Dairi, Simalungun, Pakpak Bharat, dan Aceh) yang biasanya cukup lumayan ramai untuk makan malam, enggan singgah karena banyaknya debu,” ungkap Ucok Ginting.

Hal senada juga diungkap General Manager Hotel Internasional Sibayak Berastagi, Dedi Nelson. Dia mengatakan, sejak Gunung Sinabung menyandang status Awas (Level IV) dan Kota Wisata Berastagi sekitar terdampak paparan debu vulkanik, tingkat hunian kamar (okupansi) hotel menurun hingga 50%.

“Tingkat hunian memang ngedrop (menurun). Biasanya, saat weekend para tamu dari Kota Medan banyak yang menginap. Nah dua minggu belakangan ini mereka jarang berkunjung karena daerah Berastagi dan sekitar terpapar debu vulkanik,”terang Dedi.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Karo, Mulianta Tarigan didampingi Sekretaris Bappeda Abel Tarigan mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum melakukan penghitungan penurunan perekonomian akibat erupsi Sinabung. Namun, seiring aktivitas Sinabung yang meningkat dipastikan terjadi penurunan yang cukup signifikan di seluruh sektor perekonomian.

“Kami belum memiliki data riil mengenai penurunan aktivitas perekonomian masyarakat pasca bencana Sinabung,” ujarkeduanya saat ditemuidiruang kerjanya, Senin (6/7).

Riza pinem
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6699 seconds (0.1#10.140)