Pengunjung Pasar-Mal Membeludak

Senin, 06 Juli 2015 - 10:27 WIB
Pengunjung Pasar-Mal...
Pengunjung Pasar-Mal Membeludak
A A A
MEDAN - Pasar-pasar tradisional dan plaza/mal di Kota Medan kemarin diserbu warga untuk berbelanja kebutuhan Lebaran. Khusus untuk mal, pengunjung diperkirakan meningkat hingga 60%.

Ramainya pasar dan mal ini dikarenakan pegawai negeri sipil (PNS) sudah menerima gaji bulanan plus gaji ke-13, Jumat (3/7) lalu. Sebagian karyawan swasta juga sudah menerima tunjangan hari raya (THR). Membeludaknya pengunjung mal dan pasar berimbas pada kondisi jalanan. Meski kemarin hari libur, sejumlah ruas jalan menuju kawasan mal dan pasar dipadati kendaraan.

Berdasarkan pantauan KORAN SINDO MEDAN di sejumlah pasar tradisional, seperti Pasar Petisah, Pusat Pasar, hingga Pasar Aksara, pengunjung terlihat menyemut. Begitu juga beberapaplazadanmal, sepertiMedan Fair Plaza, Thamrin Plaza, Paladium Mal, dan Sun Plaza, pengunjung terlihat membeludak. Salah seorang warga Medan Johor, Nisah Nasution, mengaku datang ke Medan Fair Plaza untuk belanja kebutuhan Lebaran.

“Mau lihat-lihat dulu, kalau ada yang cocok ya dibeli. Kebetulan awal bulan, jadi baru gajian. Kami yang pegawai negeri juga baru menerima gaji ke-13, makanya dibelanjakan buat kebutuhan Lebaran,” ujar PNS di Dinas Pendidikan Kota Medan ini ketika ditemui di Medan Fair Plaza. Nisah menyadari berbelanja kemarin sangat tidak nyaman karena ramainya masyarakat yang juga berbelanja ke pusatpusat perbelanjaan.

Namun, karena untuk memenuhi kebutuhan Lebaran, mau tidak mau dia juga harus ke mal. “Kalau dilihat memang ramai sekali Medan Fair Plaza ini, sudah seperti pasar tradisional. Ramainya orang sudah seperti semut, jalan pun berdesakan,” katanya. Sebelum ke Medan Fair Plaza, dia sudah ke Pasar Petisah. Di sana pun, kata dia, ramainya luar biasa. “Tapi namanya sudah kebutuhan mau bagaimana lagi, tetap berbelanja. Lagi pula baru sekarang ada rezekinya. Kalau dari kemarin-kemarin sudah ada uangnya, sudah dari kemarin belanjanya,” ucapnya.

Advertising dan Promotion Officer Plaza Medan Fair, Tri Wahyudi, mengatakan, kemarin memang terjadi peningkatan pengunjung yang signifikan. “Meningkat sekali memang kalau kita lihat dibandingkan hari-hari biasa. Peningkatan pengunjung ini kami perkirakan mencapai 40-60%,” ujar pria yang akrab disapa Yudi ini. Yudi mengatakan, rata-rata warga yang memadati Medan Fair Plaza menyerbu kebutuhan Lebaran, seperti gerai fashion , stan makanan dan minuman.

“Ada juga yang berbuka puasa di sini, sehingga memang pengunjung menjadi sangat padat. Ini karena tanggal muda juga, dan sebagian warga sudah ada yang cair THR-nya, makanya jadi ramai sekali,” kata Yudi. Yudi memperkirakan padatnya pengunjung akan terus terjadi hingga H-7 Lebaran. “Setelah H-7 biasanya warga banyak yang mudik dan akan kembali meningkat setelah H+2,” ucap Yudi.

Ketua Asosiasi Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI), Sumatera Utara, Paulus Tamie, juga mengatakan, pengunjung yang mendatangi pusat-pusat perbelanjaan di Kota Medan kemarin meningkat lebih dari 50%. “Memang lagi ramai-ramainya ini sekarang, karena masyarakat baru gajian, ada juga yang terima gaji ke-13 dan menerima THR. Jadi, memang rata-rata di pusat perbelanjaan Kota Medan terjadi peningkatan pengunjung yang signifikan,” ungkap Paulus.

Menurut Paulus, kemarin boleh dikatakan golden time - nya bagi pemilik gerai-gerai di pusat perbelanjaan, karena warga datang untuk memenuhi kebutuhan Lebaran. “Rata-rata yang dibeli warga itu kebutuhan Lebaran, baju baru, juga makanan dan minuman persiapan untuk Lebaran,” ucap Paulus.

Paulus memprediksi peningkatan kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan akan terus terjadi hingga H+2. “Kalau sebelum Lebaran biasanya warga yang datang ke pusat perbelanjaan untuk membeli kebutuhan Lebaran, nanti setelah H+2, warga datang biasanya untuk menghabiskan uang Lebaran, dan mereka banyak membeli mainan,” ucap Paulus.

Direktur Utama PD Pasar Kota Medan, Benny Sihotang, juga mengakui ramainya masyarakat yang menyerbu pasarpasar tradisional. Tapi dia belum dapat memastikan berapa persentase peningkatan pengunjung. “Saya hari ini tidak memantau ke lapangan, tapi memang meningkat, terutama di beberapa pasar tradisional seperti Pasar Petisah dan Pusat Pasar,” ucap Benny.

Benny memperkirakan peningkatan pengunjung di pasar tradisional bakal berlangsung hingga jelang H-1 Lebaran. “Selain pakaian, warga juga memburu toko perhiasan dan lainnya,” ucap Benny.

Jangan Terlalu Konsumtif

Sementara pengamat ekonomi dari IAIN Sumut, Gunawan Benyamin, menilai, aksi warga menyerbu pusat-pusat perbelanjaan jelang Lebaran seperti sekarang ini memang tidak bisa dihindari, karena sudah menjadi budaya. Namun, Gunawan mengingatkan bahwa aksi semacam ini merupakan pemborosan.

“Aksi konsumtif menjelang Lebaran itu sebenarnya merupakan pemborosan. Sebab, perayaan Lebaran hanya berlangsung selama satu pekan. Makanya dalam berbelanja masyarakat harus antisipatif,” kata Gunawan. Gunawan mengimbau masyarakat tidak terlalu mengikuti budaya dimana harus membeli baju baru menjelang Lebaran.

Akan lebih baik mengutamakan kebutuhan lain, misalnya kebutuhan sekolah karena saat ini juga bertepatan dengan masuknya siswa baru, sehingga orang tua juga membutuhkan keperluan sekolah anak. “Masyarakat juga jangan tergiur dengan diskon yang ditawarkan pusat perbelanjaan, karena diskon itu sebenarnya trik tipuan untuk menarik minat beli. Padahal harga sudah dinaikkan lebih dulu baru didiskon. Selebihnya masyarakat juga harusnya dapat mengidentifikasi mana kebutuhan yang akan dibeli dan mana keinginan,” paparnya.

Bagi masyarakat menengah ke bawah, sebaiknya tidak menggadaikan barang-barang berharga ke Pegadaian dengan tujuan untuk membeli kebutuhan Lebaran. “Cukuplah pergunakan uang gaji ataupun THR yang diterima untuk membeli kebutuhan Lebaran, jangan semua keinginan mau dipenuhi dan jangan sampai utang ataupun menggadaikan barang-barang berharganya,” papar Gunawan.

Sebenarnya, kata Gunawan, minat beli masyarakat tahun ini berkurang sekitar 12-17%. Penurunan minat beli masyarakat ini dikarenakan tingginya harga kebutuhan pokok.

Lia anggia nasution
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1430 seconds (0.1#10.140)