Sahur On The Road hingga Penggalangan Dana
A
A
A
Berbagi pada bulan Ramadan kini semakin ramai di kalangan kawula muda. Mulai dari organisasi mahasiswa, aktivis sosial, hingga klub mobil dan motor, tidak mau ketinggalan mewarnai bulan suci ini.
Seperti yang dilakukan komunitas motor di Medan, Aspal Xtrim Community (AXC) Medan, MXRC, SINJO, dan COBRA. Keempat komunitas ini turun ke jalan berbagi dengan warga tidak mampu. Setiap anggota menyisihkan sebagian penghasilan dan uang jajannya demi menghidupkan amal jariah tersebut.
Ketua AXC Medan, Syahril Efendy Harahap menuturkan, pada awal bulan Ramadan kegiatan sahur on the road sudah dilakukan komunitasnya. Melalui kegiatan ini, para bikers berbagi makanan sahur untuk warga yang sahur di sejumlah masjid dan jalanan. Karena keterbatasan dana, kegiatan dilanjutkan Minggu (5/7), bergabung dengan tiga komunitas bikers Medan lainnya.
“Kami mengumpulkan dana sukarela. Dikutip setiap anggota Rp20.000 ditambah dari uang kas. Kalau target yang untuk dibagikan ke jalanan kurang lebih100bungkusnasi,” katadia. Menurut Syahril, kegiatan ini sudah disepakati untuk mengisi bulan Ramadan dan berbagi dengan warga yang kurang mampu ataupun anak jalanan. Rencananya dari uang terkumpul, kelebihannya akan disumbangkan ke masjid atau panti.
“Sehingga dana yang terkumpul memang benarbenar bermanfaat untuk yang membutuhkan,” ujarnya. Kata Syahril, kegiatan berbagi ini dilakukan para bikers untuk menghilangkan stigma negatif masyarakat terkait kawula muda penyuka motor. Berbagi pada bulan Ramadan juga dilakukan Komunitas TDA (Tangan Di Atas).
Komunitas yang di dalamnya terdiri atas anakanak muda dan mayoritas berasal dari kalangan usahawan muda ini membuat sebuah kegiatan besar menjelang Lebaran. Mereka akan mengadakan buka puasa bersama 1.000 anak yatim, piatu, dan dhuafa, di daerah istimewa, lima kota, dan 24 kabupaten di Aceh serta Sumatera Utara.
“Kegiatan ini juga sekaligus sebagai peran TDA dalam memberikan pemerataan kegiatan,” kata Ketua TDA Kota Medan, Alween Ong. Alween Ong menyebutkan, dalam kegiatan buka puasa bersama ini tidak hanya sekadar buka puasa bersama, tapi juga akan diadakan pembagian bingkisan THR (tunjangan hari raya) berasal dari penggalangan dana yang sudah dilakukan sejak 29 Juni lalu.
Banyak bingkisan diberikan nanti seperti celengan masa depan, peralatan menulis, dan lainnya. Menurut Alween yang baru saja menjabat Ketua TDA Kota Medan, ide membuat kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian TDA kepada sesama. Namun, kegiatan yang diadakan tidak ingin sekadar mengumpulkan anak yatim kemudian memberikan bingkisan.
Namun, juga harus ada pemerataan, penyebaran, dan tetap narsis, dengan cara menyosialisasikan kegiatan dengan mengajak orang melakukan kebaikan. “Kalau Medan saja tentu belum merata dan menyebar. Jadi, kami berusaha melakukan di seluruh Sumut dan satu daerah istimewa,” katanya.
Kemudian, kata 0Alween, dalam kegiatan ini TDA mengemasnya dalam bentuk live dengan memanfaatkan teknologi, seperti skype dan line , sehingga Kota Medan yang dijadikan pusat dapat menjadi ajang berinteraksi dengan daerah lainnya. TDA menargetkan penggalangan dana sebesar Rp100 juta.
Namun, hingga saat ini biaya terkumpul masih mencapai Rp23.100.000. Penggalangan dana berakhir hingga 12 Juli. Meskipun begitu, Alween optimistis penggalangan dana yang ditargetkan akan tercapai. Sementara Vicha D Anwar yang merupakan penanggung jawab dari kegiatan “Berbagi Itu Indah” bersama anak panti asuhan dan rekan-rekannya mengatakan, mereka mengajak 50 anak-anak panti asuhan dari Panti Asuhan Padang Bulan dan Panti Asuhan Putra Muhammadiyah di Helvetia.
Selain itu, juga mengajak lima anak kreatif dari Kampung Aur. Selain berbuka bersama, kegiatan juga diisi dengan membaca buku di Gramedia, hiburan kreatif dari anak-anak Kampung Aur, seperti dance dan penampilan lagu religi serta tausiyah Ustaz H Tuah Sirait. Tentu masing-masing anak juga akan diberikan santunan.
Perempuan yang keseharian bekerja sebagai protokoler di Pemko Medan ini mengatakan, mencoba menggandeng beberapa relasi dan mengajak teman- temannya sebagai donatur sekaligus bersedekah pada bulan penuh berkah ini dalam kegiatan itu. “Kami sih bukan komunitas, hanya kumpul dengan teman-teman yang ingin sama-sama berbuat.
Untuk tahun ini, kami mengadakan buka bersama dengan anak yatim piatu di Hotel Santika Dyandra. Sebenarnya setiap tahun kami membuat kegiatan, tapi baru kali ini membuat kegiatan berbuka bersama dan mengajak anak yatim piatu ke hotel berbintang,” ungkap Vicha. Seperti kegiatan pada tahun lalu, Vicha dan teman-temannya berupaya mengumpulkan baju bekas layak pakai dan disumbangkan kepada orang kurang mampu.
Kemudian melakukan gerakan baju Lebaran untuk anak panti asuhan di Padang Bulan. Mereka menyumbangkan ke pengungsian di Sinabung. Selain itu, mengajak anak-anak yatim berjalan-jalan ke tempat sejarah di Kota Medan yang diberi tema Heritage Ceria Medan.
Ketua Umum HMI Komisariat USU, Surya Utama menambahkan, kegiatan Sahur On The Road pada 27 Juni lalu digelar di beberapa titik, yakni Jalan Kesawan, Jalan Nibung, dan Masjid Agung. “Kegiatan kami gelar mulai dari berbuka bersama hingga sahur bersama. Karena kami isi dengan diskusi keislaman. Menyalurkan paket makan sahur sebanyak 150 untuk yang membutuhkan hingga salat subuh bersama,” katanya.
Siti amelia/ lia anggia nasution/ eko agustyo fb
Seperti yang dilakukan komunitas motor di Medan, Aspal Xtrim Community (AXC) Medan, MXRC, SINJO, dan COBRA. Keempat komunitas ini turun ke jalan berbagi dengan warga tidak mampu. Setiap anggota menyisihkan sebagian penghasilan dan uang jajannya demi menghidupkan amal jariah tersebut.
Ketua AXC Medan, Syahril Efendy Harahap menuturkan, pada awal bulan Ramadan kegiatan sahur on the road sudah dilakukan komunitasnya. Melalui kegiatan ini, para bikers berbagi makanan sahur untuk warga yang sahur di sejumlah masjid dan jalanan. Karena keterbatasan dana, kegiatan dilanjutkan Minggu (5/7), bergabung dengan tiga komunitas bikers Medan lainnya.
“Kami mengumpulkan dana sukarela. Dikutip setiap anggota Rp20.000 ditambah dari uang kas. Kalau target yang untuk dibagikan ke jalanan kurang lebih100bungkusnasi,” katadia. Menurut Syahril, kegiatan ini sudah disepakati untuk mengisi bulan Ramadan dan berbagi dengan warga yang kurang mampu ataupun anak jalanan. Rencananya dari uang terkumpul, kelebihannya akan disumbangkan ke masjid atau panti.
“Sehingga dana yang terkumpul memang benarbenar bermanfaat untuk yang membutuhkan,” ujarnya. Kata Syahril, kegiatan berbagi ini dilakukan para bikers untuk menghilangkan stigma negatif masyarakat terkait kawula muda penyuka motor. Berbagi pada bulan Ramadan juga dilakukan Komunitas TDA (Tangan Di Atas).
Komunitas yang di dalamnya terdiri atas anakanak muda dan mayoritas berasal dari kalangan usahawan muda ini membuat sebuah kegiatan besar menjelang Lebaran. Mereka akan mengadakan buka puasa bersama 1.000 anak yatim, piatu, dan dhuafa, di daerah istimewa, lima kota, dan 24 kabupaten di Aceh serta Sumatera Utara.
“Kegiatan ini juga sekaligus sebagai peran TDA dalam memberikan pemerataan kegiatan,” kata Ketua TDA Kota Medan, Alween Ong. Alween Ong menyebutkan, dalam kegiatan buka puasa bersama ini tidak hanya sekadar buka puasa bersama, tapi juga akan diadakan pembagian bingkisan THR (tunjangan hari raya) berasal dari penggalangan dana yang sudah dilakukan sejak 29 Juni lalu.
Banyak bingkisan diberikan nanti seperti celengan masa depan, peralatan menulis, dan lainnya. Menurut Alween yang baru saja menjabat Ketua TDA Kota Medan, ide membuat kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian TDA kepada sesama. Namun, kegiatan yang diadakan tidak ingin sekadar mengumpulkan anak yatim kemudian memberikan bingkisan.
Namun, juga harus ada pemerataan, penyebaran, dan tetap narsis, dengan cara menyosialisasikan kegiatan dengan mengajak orang melakukan kebaikan. “Kalau Medan saja tentu belum merata dan menyebar. Jadi, kami berusaha melakukan di seluruh Sumut dan satu daerah istimewa,” katanya.
Kemudian, kata 0Alween, dalam kegiatan ini TDA mengemasnya dalam bentuk live dengan memanfaatkan teknologi, seperti skype dan line , sehingga Kota Medan yang dijadikan pusat dapat menjadi ajang berinteraksi dengan daerah lainnya. TDA menargetkan penggalangan dana sebesar Rp100 juta.
Namun, hingga saat ini biaya terkumpul masih mencapai Rp23.100.000. Penggalangan dana berakhir hingga 12 Juli. Meskipun begitu, Alween optimistis penggalangan dana yang ditargetkan akan tercapai. Sementara Vicha D Anwar yang merupakan penanggung jawab dari kegiatan “Berbagi Itu Indah” bersama anak panti asuhan dan rekan-rekannya mengatakan, mereka mengajak 50 anak-anak panti asuhan dari Panti Asuhan Padang Bulan dan Panti Asuhan Putra Muhammadiyah di Helvetia.
Selain itu, juga mengajak lima anak kreatif dari Kampung Aur. Selain berbuka bersama, kegiatan juga diisi dengan membaca buku di Gramedia, hiburan kreatif dari anak-anak Kampung Aur, seperti dance dan penampilan lagu religi serta tausiyah Ustaz H Tuah Sirait. Tentu masing-masing anak juga akan diberikan santunan.
Perempuan yang keseharian bekerja sebagai protokoler di Pemko Medan ini mengatakan, mencoba menggandeng beberapa relasi dan mengajak teman- temannya sebagai donatur sekaligus bersedekah pada bulan penuh berkah ini dalam kegiatan itu. “Kami sih bukan komunitas, hanya kumpul dengan teman-teman yang ingin sama-sama berbuat.
Untuk tahun ini, kami mengadakan buka bersama dengan anak yatim piatu di Hotel Santika Dyandra. Sebenarnya setiap tahun kami membuat kegiatan, tapi baru kali ini membuat kegiatan berbuka bersama dan mengajak anak yatim piatu ke hotel berbintang,” ungkap Vicha. Seperti kegiatan pada tahun lalu, Vicha dan teman-temannya berupaya mengumpulkan baju bekas layak pakai dan disumbangkan kepada orang kurang mampu.
Kemudian melakukan gerakan baju Lebaran untuk anak panti asuhan di Padang Bulan. Mereka menyumbangkan ke pengungsian di Sinabung. Selain itu, mengajak anak-anak yatim berjalan-jalan ke tempat sejarah di Kota Medan yang diberi tema Heritage Ceria Medan.
Ketua Umum HMI Komisariat USU, Surya Utama menambahkan, kegiatan Sahur On The Road pada 27 Juni lalu digelar di beberapa titik, yakni Jalan Kesawan, Jalan Nibung, dan Masjid Agung. “Kegiatan kami gelar mulai dari berbuka bersama hingga sahur bersama. Karena kami isi dengan diskusi keislaman. Menyalurkan paket makan sahur sebanyak 150 untuk yang membutuhkan hingga salat subuh bersama,” katanya.
Siti amelia/ lia anggia nasution/ eko agustyo fb
(bbg)