Waspadai Pasar Tumpah

Minggu, 05 Juli 2015 - 10:06 WIB
Waspadai Pasar Tumpah
Waspadai Pasar Tumpah
A A A
GARUT - Tiga titik kemacetan di jalur utama arus mudik dan balik Lebaran jalur selatan Jawa Barat di Kabupaten Garut, yakni Pasar Leles, Limbangan, dan Malangbong.

“Setiap musim arus mudik dan balik Le - baran, jalur Lim ba ngan, Leles, dan Ma lang - bong se lalu menjadi titik kemacetan yang parah sehingga selalu men jadi perhatian khusus,” kata Kepala Dinas Per hu bung an (Dishub) Kabupaten Garut Wah yudijaya, kemarin. Dia menuturkan, tiga titik itu merupakan hasil evaluasi de ngan Dishub Jabar. Jalur Lim ba ngan, Leles, dan Malangbong setiap tahun menjadi titik ma cet terparah saat arus mudik dan balik Lebaran ber langsung.

Para pedagang yang ber ak ti vitas Pasar Leles, Limbangan, dan Malangbong kerap meng ge lar dagangan ke bahu jalan. Se hingga, para pembeli pun me luber ke jalan. Akibatnya, arus kendaraan baik roda empat maupun dua tersendat.

“Kemacetan di tiga lokasi itu disebab kan oleh aktivitas pasar,” ujar dia. Wahyudijaya mengemu ka kan, upaya antisipasi kema cet an di tiga titik yang dilakukan Dis hub Garut yakni, menambah jumlah personel dibantu per sonel dari kepolisian untuk pe ngamanan jalan dan penga tur an arus lalu lintas kendaraan. Selain itu, Dishub Garut juga akan me - ma sang pembatas jalan guna mengantisipasi pedagang dan pejalan kaki agar tidak meng gunakan badan jalan untuk berjualan.

“Kalau pedagang dan ma - syarakat turun ke jalan, tentu akan menghambat arus lalu lin tas dan menyebabkan ke ma cetan,” ungkap Wahyudijaya. Terkait larangan kendaraan besar beroperasi di jalur mudik, Wahyudijaya menyatakan, ke bi jakan itu merupakan intruksi pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Ke menhub). Kendaraan besar yang boleh melintas seperti, pe ng angkut sembako, bus ber pe num pang, dan bahan bakar mi nyak.

Sementara itu, jajaran Polres Garut menyiapkan 32 titik kantung parkir sebagai salah satu bagian persiapan jalur mu dik dan balik Lebaran 2015. “Ke-32 titik kantong parkir tersebut tersebar di jalur utama selatan Jawa Barat (Limbangan-Malangbong) dan jalur alternatif Ka dungora,” kata Kasat Lantas Polres Garut AKP Firman Syaf rul, kemarin. Menurut dia, kantung par kir tersebut disiapkan untuk kendaraan besar, truk tronton, peti kemas, dan trailer. Saat arus mudik dan balik berlangsung, truk-truk besar itu dilarang masuk jalur utama.

“Kendaraan besar, khususnya angkutan barang dilarang ma suk ke jalur mudik untuk meng hindari penumpukan yang meng aki bat kan arus lalu lintas tersendat. Namun kami akan beri pengecualian bagi truk pe ngangkut sembako boleh masuk ke jalur mu dik,” ujar dia. Dia menambahkan, kan tung parkir tersebut berlokasi di puluhan rumah makan sepan jang jalur mudik selatan Jawa Barat. Beberapa di antaranya ber diri di lahan lain yang telah disediakan oleh pihak kepolisi an.

Pasar tumpah yang juga per lu diwaspadai adalah yang terdapat di jalur pantai utara (pantura) Indramayu dan ber po tensi men jadi biang kema cet an. Seperti, Pasar Sukra, Pat rol, Eretan, Kan danghaur, Lo sa rang, Cilet, Bangkir, Karang am pel, dan Kertasemaya. Kapolres Indramayu AKBP Wijonarko mengatakan, untuk menekan kemacetan di pasar tumpah itu, Polres Indramayu akan memasang sejumlah rambu dan menempatkan personel di lokasi rawan macet tersebut. Penyebab kemacetan di sejumlah lokasi pasar tumpah ini, akibat kendaraan umum dan puluhan becak parkir menggunakan lahan jalan.

Sehingga, laju kendaraan pemudik dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah terkendala. Selain itu, ba nyak - nya penyeberang jalan dan para pedagang yang meman faat kan badan jalan untuk ber jualan. Polres Indramayu bersama instansi terkait, ujar Wi jo nar ko, telah melakukan langkah-langkah antisipasi potensi kemacetan di sejumlah pasar tum pah tersebut. “Imbauan kepada pedagang di lokasi pasar tum pah akan kami lakukan jelang arus mudik nanti,” kata Wi jo narko. Selain melakukan penertiban,Polres Indramayu juga akan memasang pagar atau tolo-tolo di sekitar lokasi pasar tumpah.

“Pemasangan tolo-tolo ber tu - juan sebagai batas yang tidak bo - leh dilanggar dan digunakan un tuk berjualan,” tegas Ka polres. Masalah pasar tumpah juga terdapat di jalur tengah Ci re bon- Bandung atau tepatnya di wilayah Kabupaten Maja leng ka. Di daerah ini, terdapat tiga pasar tum pah yang kerap men jadi sum ber kemacetan, yakni, Pasar Rabu, Kecamatan Jati wa ngi, Pasar Prapatan, Kecamatan Sumber jaya, dan Pasar Ka di paten.

“Pasar Prapatan di Kecamatan Sumberjaya digelar setiap Senin dan Kamis pagi, itu berada di jalur tengah antara Cirebon- Ban dung. Kalau masuk hari pasar, sudah pasti selalu men jadi sumber kemacetan,” kata Kepala Dishub-Kominfo Kabu pa ten Majalengka Maman Su timan. Berkaitan dengan arus mudik dan arus balik Lebaran 2015, pihakya berencana akan me nertibkan para pe da gang yang biasa menggelar da gangan di badan jalan.

Mengantisipasi hal tersebut, pihaknya akan me nempatkan petugas Dishub di titik-titik pasar tumpah sebagai barikade guna mencegah peda gang yang menggelar barang da gang an di badan jalan. Penertiban itu sendiri tentunya akan me li bat kan petugas dari Dishub Pro vin si Jabar serta Anggota Sat lan tas Polres Ma jalengka. “Para pedagang yang biasa berjualan di badan jalan akan diarahkan masuk ke dalam pasar,” tutur dia.

Bekasi Siapkan 50 Rambu Portabel

Dishub Kota Bekasi menyiap kan 50 rambu portabel yang segera dipasang di se jum - lah titik lintasan mudik Lebaran tahun. “Rencananya rambu portabel ini kami akan pasang mulai H-7 Lebaran hingga H+7 Lebar an di empat koridor mudik dan balik Kota Bekasi yang menghubungkan Jakarta-Pantura. Biasanya kita pasang di sekitar Jalan Ir H Djuanda, simpang Alun-Alun, Simpang Pasar Pondokgede, Jalan Hasibuan,” kata Kepala Dishub Kota Bekasi Supandi Budiman, kemarin.

Menurut dia, rambu tersebut berupa penunjuk arah, penutupan titik putar kendaraan, hingga pembatas jalan. Rambu portabel akan dipasang di koridor Jalan KH Noer Alie Kalimalang-M Hasibuan-Chairil An - war, Jalan I Gusti Ngurah Rai- Sudirman-Ir H Djuanda, Jalan Siliwangi-Cut Meutia-Jalan Ir H Djuanda, dan koridor terakhir Jalan Sultan Agung-Su - dir man-Ir H Djuanda.

Supandi menuturkan, pihak nya juga menyiapkan sejum lah rekayasa lalu lintas guna mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan pada satu titik. “Salah satunya kami akan tutup seluruh putaran di Jalan KH Noer Alie Kalimalang yang merupakan koridor utama jalur mudik untuk sepeda motor,” tutur Supandi. Jika di lokasi tersebut terjadi kemacetan, tepatnya di sekitar proyek Tol Bekasi-Cawang- Kam pung Melayu (Becakayu), ung kap Kadishub, arus lalu lintas akan dialihkan ke arah Bintara, Bekasi Barat.

“Kalau di se - ki tar Pasar Sumber Artha yang me rupakan lokasi proyek Beca - kayu terjadi kemacetan, kami akan alihkan kendaraan ke jalur alternatif Bintara menuju Jalan I Gusti Ngurah Rai lalu nyambung ke koridor Jalan Ir H Djuanda,” ungkap Kadishub. Anggota Komisi IV DPRD Jabar Waras Wasisto mengatakan, seperti jalur mudik Malangbong (Garut) dan Nagreg (Ka bupaten Bandung). Kondisi jalan bagus, tapi di beberapa tikungan gelap gulita.

“Apa susahnya dikasih lampu,” kata Waras. Selain itu, tutur Waras, pemerintah juga harus menyiapkan tempat istirahat dan layanan medis bagi pemudik.

Fani ferdiansyah/ yugi prasetyo/ tomi indra / ade nurjanah/ ant
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5482 seconds (0.1#10.140)