Dua Hari Sebelum Tewas, Korban Hercules Jadi Imam Tarawih
A
A
A
BANDUNG - Sertu Aang Subarya (43) menjadi salah satu korban tewas dalam kecelakaan Pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6/2015). Di mata keluarga dan tetangganya, Sertu Aang adalah sosok yang taat beribadah.
Arif Gustiawan (18), anak sulung mendiang mengatakan bahwa Aang merupakan sosok ayah yang tegas dan berwibawa.
"Ayah itu tegas, kalau salah suka marah, tapi ya dibenerin. Baik banget," kenangnya di rumah duka, Jalan Babakan Cianjur, Kelurahan Campaka, Kecamatan Andir, Bandung, Jawa Barat.
Ajakan salat kepada dirinya merupakan kenangan yang ia selalu ingat dari sosok ayahnya tersebut. Aang tak pernah mengabaikan ibadah salat yang menjadi kewajiban umat Islam.
"Yang saya ingat terus suka ajak salat, sampai sekarang (sebelum meninggal) masih aja suka ajak salat," ungkapnya.
Sertu Aang juga menjabat sebagai ketua DKM Masjid Al-Mumin. Bahkan, dua hari sebelum meninggal, Sertu Aang menjadi imam tarawih.
"Dia sempat menjadi imam tarawih pada Minggu (28 Juni 2015), itu saja kali terakhir lihat," ujar kerabat Aang, Entis Sutisno (43).
Kepada Entis, Aang sempat berkata akan pergi lama dan berdinas ke Riau untuk melakukan operasi bantuan pengamanan lapangan. "Ternyata maksud pergi lama itu pergi untuk selama-lamanya," katanya.
Sertu Aang yang merupakan anggota Depo Pemeliharaan (Depohar) 70 Lanud Sulaiman Bandung itu dimakamkan di pemakaman RW 07 Kelurahan Cempaka, Kecamatan Andir, Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/7/2015).
Dia meninggalkan seorang istri, Dahlia (37) dan tiga orang anak masing-masing Arif Gustiawan, Nisa Kania Balqah (13), dan Dadan Ramdhani (11).
PILIHAN:
Anak Korban Hercules: Istirahat di Surga, Papa...
Kapten Riri Ajak Adik Bertukar Koper dan Makan Rendang Sepuasnya
Arif Gustiawan (18), anak sulung mendiang mengatakan bahwa Aang merupakan sosok ayah yang tegas dan berwibawa.
"Ayah itu tegas, kalau salah suka marah, tapi ya dibenerin. Baik banget," kenangnya di rumah duka, Jalan Babakan Cianjur, Kelurahan Campaka, Kecamatan Andir, Bandung, Jawa Barat.
Ajakan salat kepada dirinya merupakan kenangan yang ia selalu ingat dari sosok ayahnya tersebut. Aang tak pernah mengabaikan ibadah salat yang menjadi kewajiban umat Islam.
"Yang saya ingat terus suka ajak salat, sampai sekarang (sebelum meninggal) masih aja suka ajak salat," ungkapnya.
Sertu Aang juga menjabat sebagai ketua DKM Masjid Al-Mumin. Bahkan, dua hari sebelum meninggal, Sertu Aang menjadi imam tarawih.
"Dia sempat menjadi imam tarawih pada Minggu (28 Juni 2015), itu saja kali terakhir lihat," ujar kerabat Aang, Entis Sutisno (43).
Kepada Entis, Aang sempat berkata akan pergi lama dan berdinas ke Riau untuk melakukan operasi bantuan pengamanan lapangan. "Ternyata maksud pergi lama itu pergi untuk selama-lamanya," katanya.
Sertu Aang yang merupakan anggota Depo Pemeliharaan (Depohar) 70 Lanud Sulaiman Bandung itu dimakamkan di pemakaman RW 07 Kelurahan Cempaka, Kecamatan Andir, Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/7/2015).
Dia meninggalkan seorang istri, Dahlia (37) dan tiga orang anak masing-masing Arif Gustiawan, Nisa Kania Balqah (13), dan Dadan Ramdhani (11).
PILIHAN:
Anak Korban Hercules: Istirahat di Surga, Papa...
Kapten Riri Ajak Adik Bertukar Koper dan Makan Rendang Sepuasnya
(zik)