Dicelurit, Hatip Kritis
A
A
A
BANGKALAN - Kasus penganiayaan terjadi di wilayah hukum Polres Bangkalan, Jawa Timur, Kamis (2/7/2015) malam. T, warga Desa/Kecamatan Blega, nekat membacok Hatip (30), warga Desa Penjalinan, Blega.
Akibat bacokan tersebut, korban kritis dan kini dirawat di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan. Sebab, korban mengalami luka parah pada punggung kanan, pinggang kanan, dan paha kanan.
Hingga sekarang, motif dari kasus pembacokan sendiri belum diketahui secara pasti. Polisi belum bisa memintai keterangan pada korban karena kondisinya masih kritis.
"Untuk motif masih belum diketahui, karena korban belum bisa diambil keterangan mengingat kondisinya yang kritis," terang Kapolsek Blega AKP Hartanta kepada wartawan.
Hartanta menjelaskan, kasus penganiayaan tersebut berawal ketika korban mengendap-endap di pojok pekarangan H Misrun, yang merupakan mertua pelaku. Saat itu pelaku sedang membuang air di sawah.
"Pelaku memberitahu mertuanya, lalu pelaku berjalan memutar dan membentak korban. Korban pun lari dan dikejar oleh pelaku bersama mertuanya," ucapnya.
Namun, sambung Hartanta, upaya kabur yang dilakukan korban sia-sia. Sebab, pelaku berhasil menangkap korban dan membacok dengan celurit hingga lima kali.
"Korban mengalami luka parah pada punggung, pinggang, dan paha kanan. Kondisi korban sendiri masih kritis saat ini."
Akibat bacokan tersebut, korban kritis dan kini dirawat di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan. Sebab, korban mengalami luka parah pada punggung kanan, pinggang kanan, dan paha kanan.
Hingga sekarang, motif dari kasus pembacokan sendiri belum diketahui secara pasti. Polisi belum bisa memintai keterangan pada korban karena kondisinya masih kritis.
"Untuk motif masih belum diketahui, karena korban belum bisa diambil keterangan mengingat kondisinya yang kritis," terang Kapolsek Blega AKP Hartanta kepada wartawan.
Hartanta menjelaskan, kasus penganiayaan tersebut berawal ketika korban mengendap-endap di pojok pekarangan H Misrun, yang merupakan mertua pelaku. Saat itu pelaku sedang membuang air di sawah.
"Pelaku memberitahu mertuanya, lalu pelaku berjalan memutar dan membentak korban. Korban pun lari dan dikejar oleh pelaku bersama mertuanya," ucapnya.
Namun, sambung Hartanta, upaya kabur yang dilakukan korban sia-sia. Sebab, pelaku berhasil menangkap korban dan membacok dengan celurit hingga lima kali.
"Korban mengalami luka parah pada punggung, pinggang, dan paha kanan. Kondisi korban sendiri masih kritis saat ini."
(zik)